Kepastian itu bernama Keputusan



Untuk berubah/berpindah dari yg kurang menjadi lebih baik d'iperlukan jembatan, jembatan itu bernama " Masalah "..
Kira-kira seperti ini tulisan di status salah satu saudara saya, Hm.. beberapa waktu memang ingin menulis tetapi baru bisa sore ini. 

Jika ingin menganalogikan putaran roda, maka roda itu berputar dan semua sisinya bergantian kadang berada di atas, kadanga berada di samping dan kadang berada di tengah, itulah KONSEKUENSI’ roda yang bergerak.. adakalanya berada di atas dan adakalanya berada di bawah atau di samping. Dan hidup ini adalah pilihan –orang yang dewasa adalah orang yang berani bertanggung jawab atas apa yang telah ia pilih- , maka saya, anda dan siapapun bebas mengambil pilihan itu, mungkin ada yang memilih untuk selalu berada “di atas”,hm.. memang nyaman, akan tetapi ingat konsekuensi roda berputar itu, dan artinya ketika hanya berada “di atas” saja berarti roda itu diam dan tak ada pergerakan, tidak berpindah tempat, stagnan dan “begini-begini” saja... 

Konsekuensi inilah yang akhir-akhir ini selalu menjadi bahan pikiran saya, ingat beberapa pengalaman yang telah berlalu ketika ada tantangan terkait maisyah/materi, yang saya pikirkan hanyalah ALLAH MAHAKAYA J sedikit aneh memang, namun Allah selalu mencukupkannya, entah darimana datangnya. Ada pilihan, ada kemungkinan, ada keyakinan dan ada kepastian bernama keputusan. 3 hal yang bisa kita punyai dan 1 hal yang Allah berkuasa penuh atasnya. Yah, pilihan, kemungkinan, keyakinan –inilaa yang Allah berikan keleluasaan bagi kita untuk memanfaatkannya- Namun kepastian yang bernama keputusan tetap saja Allah azza wa jala yang berkuasa atasnya 

Allah hanya menitipkan pesan melalui kekasihNya SAW

Man Jadda Wa Jadda...
Ista’inu bisshobri wassholah...
Innallaha ma’ana
Wallahuma’asshobirin...

Senantiasa berusaha dan belajar yakin akan segala keputusanNya atas segala harap dan pinta..



Nuri Ardiansyah
30 Agustus 2012

Ramadhan bulan 'Kerja Keras'

“ Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad Saw: Sesungguhnya Nabi Daud a.s., tidak makan 

kecuali dari hasil usahanya sendiri.” 

(HR. Bukhari) 

“ Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya salahseorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik,daripada ia meminta- minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” 

(HR.Bukhari dan Muslim) 

“ Dari Abu Abdullah Az-Zubair bin Al- 

‘Awwam r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh 

seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi kegunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesamamanusia, baik mereka memberi ataupun tidak.” 

(HR. Bukhari) 

“ Dalam sebuah hadits Rasul saw bersabda: Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan 

karena bekerja pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni Allah” 

(Hadits Riwayat Ahmad& Ibnu Asakir ) 


“ Rasulullah saw pernah ditanya, Pekerjaan apakah yang paling baik? Beliau menjawab, Pekerjaanterbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap 

baik,” 

(HR Ahmad dan Baihaqi). 


”Man shoma Ramadhana imanan wahtisaban ghufira lahu ma taqaddama min zambihi. 
Barangsiapa yang melaksanakan puasa karena iman dan ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya”

Ramadhan
 'Poso kui sithik turune, ora sithik-sithik turu'
sithik mangan e, ora sithik sithik mangan'