Tentang Perjalanan Proposal #1

Sore itu (Selasa 20 Maret 2012)
handphone bergetar dan ada pesan masuk "Mas.. ada surat dari kecamatan sleman yang mau survey verifikasi proposal pemberdayaan masyarakat Pemuda muda mandiri, Bina Berdaya Mandiri dan Pemberdayaan Wanita Karya Ibunda hari kamis, pripun niki?"
Hmm.. berusaha menenangkan diri kemudian membalas sms"nggih, insyaAllah nanti kalau sudah pulang tak lihat dulu suratnya"
seketika saya berkoordinasi dengan "teman seperjuangan" yang senantiasa menemani langkah saya (he.. agak berlebihan) tapi saya senang sekali bisa mendapat 'partner' seperti dia, dengan jawabannya khasnya "ane manut antum, pokok e siap" dan benar, pejuang yang satu inilah yang selalu bersama - sama 'mengusahakan' proposal ini mulai dari bergerilya mencari informasi (sore, malam, siang) tak kenal waktu, pejuang yang satu ini 'selalu ada' bersama saya, bahkan sekedar untuk menemani minum jahe di angkringan yang biasa kami datangi (sampai cukup akrab dengan penjualnya) hmm.. mungkin inilah sisi positif potensi besar yang ada pada pejuang yang satu ini
Kekonyolan tapi berhikmah
ada cerita cukup 'konyol' ketika memang 1 malam harus menyelesaikan proposal.. "Ok, mengko tak kancani" saya mulai menulis-hapus ketikan proposal pada netbook kecil 'pinjaman', bbrp saat kemudian pintu rumah diketuk "Assalamu'alaykum..." saya buka pintu dan si 'pejuang' datang dengan bungkusan plastik hitam, saya tanya 'antum nggowo opo?' dia menjawab 'he.. sory telat, nengomah ono pengajian, tak gawakke roti +tongseng, antum durung makan to?' karena dia tahu, pulang kerja saya langsung 'ngampiri' dia dan datang ke rumah orang yang memberi informasi tentang proposal ini sampai sekitar waktu isya dan langsung sesampainya di rumah saya berada di depan 'ruang kerja' yang mempunyai lebar 10 inchi (baca : netbook pinjaman) belum sempat makan dan ngapa2in,he..
kemudian saya ambil piring dan makan, sementara si 'pejuang' ini tiduran 'sory ya aku rada kesel e' saya jawab ' Ok, ra po2, santae wae"
saya makan sembari diskusi merancang proposal itu, setelah selesai makan.. kembali saya langsung menuju 'ruang kerja'(baca : netbook pinjaman)
beberapa saat kemudian, kekonyolan mulai muncul, awalnya sambil tiduran dia masih menjawab pertanyaan saya, tp beberpa saat kemudian sinyal mulai hilang dan saya merasa "sepertinya kq saya bicara sendiri ya"
he.. ternyata saya tengok ke belakang si 'pejuang' sudah menjemput bidadari malamnya di alam mimpi (baca: tidur dengan tenang) :-)
Saya tersenyum melihatnya
hmm... baiklah  dia sudah memenuhi janjinya untuk menemani walaupun tidur, karena memang tadi akadnya di awal adalah "Ok mengko tak kancani" jadi saya tidak menuntutnya dan membangunkannya karena mungkin memang seharian dia sudah full activity sehingga tinggal cape'nya saja, biarlah dia tidur yang penting saya ada temannya
[sejenak berhenti dan mengais hikmah kehidupan : setiap orang memiliki peran & potensi masing - masing dalam kehidupan baik keluarga, masyarakat, organisasi  bahkan dakwah ini) si'pejuang' sudah memberikan apa yang dia bisa dan apa yang dia mampu, kita memang tidak bisa menuntut teman kita menjadi sedermawan Abu Bakar, atau Se Tegas Umar bin Khattab, Seteguh Bilal Bin Rabbah atau secerdas juru taktik Khalid bin walid mereka adalah tetap mereka, saya adalah tetap saya, alangkah tidak bijak menuntut mereka untuk menjadi seperti apa yang kita mau. Pesan seorang sahabat 'Engkau adalah pahlawan bagi dirimu sendiri dan pada masamu'
Hmm.. menemani walau tidur menurut saya memang konyol tapi berhikmah.
Terima kasih atas hikmah ini sang 'pejuang' unik
...bersambung Tentang Perjalanan Proposal #2

Menjemput keajaiban

Menjemput keajaiban,, 
2 kata yang begitu memberi misteri dengan arti yang belum pasti
Belajar dari kisah Siti Hajar yang berlari kian kemari mencari jejak air, mendaki bukit shafa - marwa demi menjawab tangisan sang putra tercinta...
Tanpa kenal lelah ia berlari... walau pun belum ada tanda jejak air yang ia temui, hmm.. dan mungkin beliau tidak tahu bahwa di sana tak akan bisa ia temukan sepercik air pun
Namun, apa yang dilakukannya?
sembari meyakinkan diri "Jika Ini perintah Allah, maka Dia pasti tidak akan menyia-nyiakan kami"
Ia terus berlari dan tetap mencari jejak air itu...
Dan.. apa yang terjadi, tiba-tiba ia temui 'zam-zam... zam-zam" air yang mengalir keluar di tengah padang pasir, bukan dari 'hasil' berlariannya mendaki bukit shafa - marwa, melainkan dari kaki sang putra 'ismail' yang    'mengais-ngais' kan kakinya ke pasir..
Subhanallah... Bisa jadi keajaiban itu muncul 'bukan dari' ikhtiar-ikhtiar kita, melainkan dari berbagai jalan yang masih tertutup keterhijaban suci Nya....
kembali meyakini bahwa posisi kita berada pada bagian usaha, ikhtiar...
dan keajaiban itu... Allah lah pemiliknya 
Pesan yang disampaikan melalui inspirator abadi " bekerjalah kamu maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin...." 
sebuah pesan yang menginspirasi kita sebagai peneladannya

Sebuah kata-kata hikmah yang cukup dalam resapannya dalam buku "Jalan Cinta Para Pejuang" Salim A Fillah
Seringkali, yang paling mencintai kita
tak menjadi yang paling kita cintai
Dan mungkin pernah
yang paling kita cintai
membuat hati kita kita bagai dirajam duri


Tulisan Smile

10 oktober 2010

First you make habit and then the habit will make you..
Itu kalimat awal yag saya sampaikan kepada temen2 pada smile (SMA 1 Sleman) edisi pertama kemarin..
Materi yang bertemakan Akhlak saya mulai dengan pernyataan di atas.
Seperti apa itu mas?
feel -> think -> word -> action -> habit -> character
Bagaimana kamu mengenali karaktermu?
Tentu saja karakter yang akan kamu munculkan tentunya tidak jauh dari kebiasaan-kebiasaan yang kamu lakukan.
Yah, memang benar bahwa kebiasaan kebiasaan kita sehari-harilah yang akan membentuk karakter kita.Kmudian dari mana kebiasaan itu muncul? kebiasaan itu muncul dari tindakan (action) kita sehari-hari yang kemudian diulang-ulang (the power of repeating), Sekarang mulailah saatnya untuk menidentifikasi kebiasaan-kebiasaan kita, merupakan kebiasaan yang baik atau yang buruk, jika memang kebiasaam kita baik maka pertahankan, tapi jika kebiasaan kita buruk maka segera block -> delete.

Karena seperti yang saya sampaikan di awal tadi kebiasaan kitalah yang akan membentuk karakter kita menjadi seperti apa.Kebiasaan yang terdiri atas perbuatan (action) kita yang terulang-ulang.
Lalu apa yang mempengarui tindakan/perbuatan kita itu?
Perbuatan perbuatan kita dipengaruhi oleh ucapan/perrkataan kita, bagaimana sebuah perkataan itu akan mengilhami langkah2 kita, maka dari itu penting untuk kita dari sekarang meminimalisir penggunaan kata-kata negatif dalam kehidupan sehari-hari.
Belum berhenti di situi, kata-kata yang kita ucapkan ternyata juga ada yang mempengaruhi, apakah itu ?
Yah, itu adalah pikiran, bagaimana sesuatu yang kita katakan berasal dari dalam pikiran kit, jadi perkataan seseorang dapat mencerminkan apa yang ada di dalam pikirannya, atau seperti apa orang tersebut
Setelah dirunut ternyata seperti itu ya, cukup panjang prosesnya.. tapi perlu diingat ada satu lagi yang dapat mengendalikan pikiran kita ? Sesuatu yang lebih luar biasa dari pikiran ? Apa itu?
Dari buku Quantum Ikhlas, bahwa pikiran kita (pikiran sadar) ternyata dapat dikendalikan/dipengaruhi/dikontrol oleh sesuatu yang luar biasa yaitu pikiran bawah sadar (Qolbu), So, mulai dari sekarang mari mulai untuk sering berkomunikasi dengan hati karena hati menyimpan potensi yang luar biasa.
Berkaitan dengan akhlak, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh temen-temen ketika bahwa akhlak menurut persepsi mereka adalah perilaku, maka saya hubungkan darimana akhlak itu dimunculkan, karena tentu saja seorang yang ingin memiliki akhlak mulia tidak bisa dengan begitu saja, tapi membutuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupannya sehari-hari, Saya berpesan kepada temen-temen dengan sebuah lagu, "AWALI DENGAN BASMALLAH, AKHIRI DENGAN ALHAMDULILLAH" semoga dengan ini menjadi awal yang baik.

Wallahu 'alam bisshowab

Semoga bermanfaat

Hikmah bambu

sebatang pohon bambu merasa sakit hari dan perih tidak tertahankan, ketika ia harus ditebang dari tempatnya yang nyaman dan rimbun di tengah teman-temannya yang lain,,, ia harus meninggalkan semuanya....
tak cukup hanya itu, kemudian tubuhnya pun dipotong-potong dan dapat dibayangkan sakit yang ia rasakan,,,
darah dan air matanya mengalir menyatu bersama goresan-goresan sabetan golok dari tuannya.....
menangislah ia , melihat tubuhnya terpotong berkeping-keping...

Namun,, beberapa waktu kemudian ia baru sadar dan merasa sangat bahagia ketika ia melihat potongan-potongan tubuhnya digunakan sebagai obor sebagai penerang di saat senja, juga digunakan sebagai pia untuk irigasi dan mengaliri sawah warga kampung....

kini ia selalu tersenyum setiap hari karena pengorbanannya yang sangat menyakitkan itu dapat memberikan manfaat yang LUAR BIASA bagi orang lain...

mari kita nikati proses ini dan Insyaallah kita akan endapatkan balasan atas apa yang kita usahakan tanpa sedikitpun terbalik.. amiin


Biji Itu


Andai Biji itu,
hanya menumbuhkan akarnya, tanpa kehendak untuk tampil dengan batang yg kokoh menggapai lagit dengan ranting dan cabangnya serta berbuah manis setiap masa,
jadilah ia bangkai,
yang layaknya memang terkubur dalam-dalam
Ketika pun dunia dipenuhi maksud baik dan hati yang berbudi, maka yang membedakan mereka adalah aksi dan amal mereka, Bumi pun menanti makhluk yang diamanahi pemakmuran ini

Ketika orang -orang menertawakan colombus yang berhasil menemukan benua amerika dengan hanya mengarungi perjalanan ke barat, colombus hanya tersenyum..
kemudian berkata ' saudara sekalian, apakah ada di antara anda yang mampu menegakkan telur ini (sambil menunjukkan telur yang berbentuk lonjong)serentak orang-orang di sekitarnya menjawab,' itu hal yang tidak mungkin'
kemudian colombus pun mengambil telur itu dan diretakkannya bagian bawah (sehingga terdapat sisi yang datar), setelah itu ia letakkan telur itu sehingga dapat berdiri tegak
Kemudian orang - orang di sekitarnya berkata ' oo, kalau begitu caranya kami pun bisa...'colombus pun tersenyum lebih lebar mendengar perkataan mereka.....

[Catatan Dalam Dekapan Ukhuwah #1]

PKM GT 2012 (AURE CUMTE)

AURE CUMTE (AUTO REPORT COMUNICATION ELECTRONIC) UNTUK MENINGKATAN PERAN SERTA DAN KONTROL ORANG TUA/WALI TERHADAP PROSES PENDIDIKAN ANAK DI SEKOLAH
Peran serta orang tua terhadap pendidikan anaknya sangat menentukan keberhasilan belajar siswa tersebut. Semakin tinggi peranserta orang tua siswa semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai siswa.  Pada beberapa sekolah di jenjang tertentu (PAUD/TK/SD) terdapat terobosan program berupa buku penghubung yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara guru (pihak sekolah) dengan wali murid. Program buku penghubung ini dapat membantu orang tua untuk turut serta memantau proses dan perkembangan anaknya di sekolah. Penggunaan buku penghubung mempunyai kendala pada akses informasi yang tidak bisa secara langsung diterima oleh orang tua siswa dan buku yang tidak disampaikan kepada wali murid menyebabkan informasi terputus, sehingga dengan semakin majunya teknologi informasi, maka perlu diadakan pengembangan system dari cara manual menjadi otomatis melalui aure cumte (auto report comunication electronic) sehingga informasi dapat disampaikan secara praktis dan mudah karena langsung melalui sms ke nomor hp wali murid. Aure Cumte (Auto Report Communication Electronic) merupakan sistem otomatis yang berfungsi untuk mengirimkan informasi melalui pesan singkat (short message service). Aure Cumte dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari jenjang TK,SD, SMP, SMA bahkan dengan beberapa pengembangan dapat diterapkan pada  jenjang perkuliahan. Aure Cumte memiliki 3 bagian, berupa bagian input data, pemroses dan output untuk mengeksekusi perintah.


download Proposal lengkapnya Klik di sini
Nuri Ardiansyah

Tentang Salim A. Fillah

Bapak dan Ibu. Saya harus menyebut beliau berdua jika kita berbincang tentang menulis. Saya yakin, jika Allah berkenan menjadikan tiap huruf yang mengalir dari jemari saya ini sebagai kebaikan, maka kebaikan itu pertama-tama akan menjadi hak mereka.
Bapak dan Ibu, dalam keterbatasan mereka, yang menyediakan untuk saya berbagai-bagai bacaan semenjak saya kecil. Saya terkenang saat saya kelas 5 SD. Ketika itu, Ibu membawa saya ke sebuah toko buku di awal tahun ajaran. Maksudnya tentu untuk berbelanja buku pelajaran dan alat tulis sebagaimana lazimnya anak lain. Karena Ibu ada kepentingan lain, beliau tinggalkan saya di toko buku dengan uang yang pas untuk membeli semua keperluan tahun ajaran baru.
Saat beliau kembali, beliau hanya bisa geleng-geleng kepala. Yang saya beli adalah buku-buku yang sama sekali tidak nyambung dengan anak kelas 5. Yang ada di keranjang belanja justru buku sejarah, biografi tokoh, filsafat, dan psikologi! Seingat saya, dari lisan Ibu hanya keluar pekik, “Masyaallah!” Dan saat sampai di rumah, Bapak saya juga hanya tertawa-tawa.
Selepas SMP, yang juga berarti selepas dari pesantren, saya baru mulai berani menyusun kata-kata. Selalu saja ada yang menyatakan kalimat-kalimat saya unik, tapi itu artinya tak baku. Tak bisa diterima. Di saat seperti itu, Bapak yang adalah guru Bahasa Indonesia di sebuah SMA selalu membesarkan hati saya. “Bahasa itu kesepakatan”, saya ingat selalu nasihat ini, “Artinya jika penyampai dan penerima telah memahaminya, maka bahasa itu baik dan benar.”
Sebenarnya cita-cita saya ketika kecil klise dan muluk. “Menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama.” Di SMA saya sadar, ada peran yang harus saya ambil secara spesifik kalau ingin betul-betul berguna. Dan saya lihat—selain kesibukan berorganisasi yang membuat saya jarang menatap mentari dari rumah—salah satu yang luas jangkauan manfaatnya adalah menulis.
Selama SMA itu, saya ingat, cukup banyak tulisan yang saya hasilkan, alhamdulillah. Saya ikuti aneka lomba kepenulisan. Ada lomba karya tulis ilmiah, penulisan artikel lepas, lomba esai, lomba cerpen—termasuk LMCPI-nya Annida—sayembara novel, dan lainnya. Hampir setiap informasi lomba yang datang ke sekolah, saya coba untuk mengikutinya. Dan alhamdulillah, sampai sekarang belum pernah ada yang menang sama sekali!