Serial Bisnis#3 TERNYATA KAYA DAN MISKIN ITU...

Suatu kisah lagi, ini bukan dari kalangan pengusaha. Teman sahabat saya, seorang profesional lulusan luar negeri yang cemerlang. Di puncak karirnya, posisi direktur sebuah perusahaan besar terkenal memberikan penghasilan tidak kurang dari seratus juta rupiah sebulan. Lazimnya direktur, dia mempunyai fasilitas mobil dinas dari perusahaan. Namun, dengan penghasilannya yang cukup besar, ia merasa perlu membeli mobil mewah juga. Toh uangnya ada dan cukup. Dia merasa LEBIH PERCAYA DIRI setelah membeli dua mobil mewah mengisi gaasinya. Rumah besar di kawasan elit itu terasa lengkap
SAYANGNYA.... sebuah pertemuan yang tidak disengaja, membuat saya terhenyak. Awal tahu yang lalu, didapati dia sedang berjalan kaki dan mondar mandir menunggu taksi. Gaya menterengya sudah luntur sama sekali. Pemandangannya kini sudah pilu. Pasalnya, saya juga kenal banyak anak buahnya dan mereka hidup nyaman. Padahal ketika masih bekerja di perusahaan otomotif itu, penghasilan mereka lebih kecil dibandingkan sang direktur. Lagi-lagi GAYA HIDUP/ LIFE STYLE yang jadi biang keroknya
Mentalitas middle class
Golongan kedua ini adalah orang dengan mentalitas middle class atau kelas gaya menengah. Mereka berpenghasilan tinggi dan terlihat kaya. Saya ulangi lagi terlihat kaya . Orang-orang dari kelas ini cenderung fokus untuk terlihat kaya. Buka menjadi kaya yang sesungguhnya. Artinya, mereka tidak tahu, perbedaan antara kaya dan terlihat kaya. Sukses dengan terlihat sukses.
Semua aset dan energi mereka curahkan untuk mempermak penampilan agar dipandang "wah" oleh orang lain. Adapun saat yang sama, mereka lupa membangun kesuksesan yang sesungguhnya.
"Ekonomo adalah darah penghidupan. Orang yang belum merdeka dalam ekonomi, kemungkinan besar belum merdeka dalam kehidupan. Temukan rahasia bagaimana membangun bisnis dengan pintar, kapan menggunakan utang, utang seperti apa yang harus dihindari dan bagaimana mengusai strategi jitu untuk keluar dari lilitan utang, dan hidup benar-benar kaya!!"
Coba anda perhatikan. Ketika melihat teman SMA setelah belasan tahun berpisah. Dia sedang ngopi di cafe mahal. Di dekat cangkir kopinya tergeletak smartphone terbaru dan kunci mobil mewah. Apa yang pertama kali anda pikirkan? Kemungkinan besar anda akan menduga bahwa dia sudah menjadi orang sukses. Apalagi jika anda mengingatnya sebagai murid pandai di kelas atau anak orang kaya. Semoga dugaan anda benar. Jika ternyata tidak, teman anda itu mungkin ada di golongan middle class.
Yang menjadi fokus orang-orang di kelas menengah ini adalah life style.Yang mereka perjuangkan adalah gaya hidup. Bahkan, gaya hidupnya adalah cara hidupnya, ideologinya yang selalu membuatnya risau adalah penilaian orang lain. Apapun akan dilakukannya untuk terlihat sukses di mata orang lain. AKibatnya, dia akan menghabiskan sebagian besar penghasilannya bahkan berhutang demi membiayai gaya hidupnya.
Sebagian dari mereka adalah orang yang pernah memiliki penghasilan tinggi atau punya uang banyak. Ketika kemampuannya mengelola uang tidak bisa jadi sandaran, sebanyak apapun uangnya, dia akan menuju kemiskinan. Masalahnya, mereka terlanjur yakin bahwa gaya hidup mahal adalah andalannya untuk tampil percaya diri. Dia harus berjuang untuk mempertahankannya. Akhirnya, biaya hidupnya yang mahal mengalahkan segala prioritas, termasuk menabung dan berinvestasi.
IRONISNYA... orang-orang middle class juga menjadikan investasi sebagai gaya hidup. Dia sangat ingin disebut orang kaya dan punya banyak investasi. Dengan tujuan itu, dia serahkan uangnya untuk dikelola orang lain dengan harapan memperoleh keuntungan berlipat. Kenyataannya, orang-orang middle class ini banyak kehilangan uang saat investasi ataupun saat mengelola bisnis sendiri. Dia tidak pernah peduli pada investasi yang dipilihnya ataupun bisnis yang dijalankannya. Dia pikir, uangnya akan bekerja sendiri dalam investasi atau bisnis seringkali ia preteli untuk membayar gaya hidup mewahnya tadi.
Para pengusaha cenderung tidak terganggu dengan gaya hidup. Mereka peduli dengan uangnya dan berusaha memanfaatkan nya secara bijak
Sesekali saya mengamati, banyak rekan pengusaha yang memilih fasilitas penerbangan tiket kelas ekonomi atau bisnis. Di saat yang sama ada beberapa orang yang selalu memilih kelas bisnis atau firts class. Siapakah mereka?? Mereka adalah para eksekutif yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar. Artinya, para pengusaha cenderung tidak terganggu dengan gaya hidup. Mereka peduli dengan uangnya dan berusaha memanfaatkannya dengan bijak. Sebaliknya, kalangan menengah sangat risau jika merasa gaya hiduonya turun. It's all about life style !!!
Middle Class membelanjakan uangnya untuk menciptakan kewajiban baru, yakni utang baru. Middle Class sangat suka terlihat kaya. Padahal, ongkos untuk terlihat kaya itu jauh lebih mahal daripada menjadi kaya.
Bagaimana akhir kisah seorang middle class? dengan penghasilan yang tidak pernah cukup sebesar apapun uang yang didapatkannya-mereka tidak punya anggaran untuk investasi atau membangun bisnis yang sehat. Semua habis demi kendaraan mewah, hobi mahal, gadget canggih dan panampilan mentereng, Walaupun tahu bahwa mereka hanya mengulur waktu, tapi menghentikan gaya hidupnya bukan hal yang mudah. Cepat atau lambat, secara teknis orang-orang ini akan berakhir bangkrut dan hidup dalam kemiskinan. Sedih sekali. Mereka menghadang sgala resiko demi terlihat kaya, tetapi berakhir menjadi orang  miskin yang sesungguhnya.

Penyunting

Serial Bisnis#2 Ternyata Kaya dan Miskin Itu...


Karyawan2 di kampung saya, mempunyai penghasilan sekitar 1,3 jt/bulan. Dengan jumlah itu mereka bisa memnuhi kebutuhan keluarga. Ketika pemerintah berjanji hendak menaikkan gaji karyawan hingga 2 jt/bulan, banyak yg berfikir bakal bisa menabung, setidaknya 300rb/bulan. Faktanya begitu gaji betul-betul naik, ternyata menabung tetaplah barang langka. Gaji mereka naik nyaris 100%, tapi para karyawan tetap kurang dengan penghasilannya.

MENTALITAS MISKIN
Golongan pertama adalah orang dengan mentalitas miskin. Begitu memperoleh penghasilan, proritas pertama dan utamanya adalah segera menghabiskannya !! dan ajaibnya, dia bahkan lihai menghabiskn penghasilan yang belum ada di tangan. ORang bermentalmiskin selalu ingin merasakan pengalaman memiliki sesuatu. Dalam kurun waktu lama, dia harus membatin harap, andai aku bisa beli itu...
Begitu ada uang lebih, mereka bergegas memuaskan keinginannya itu. ORang dengan mentalitas miskin tidak pernah peduli dengan jumlah yang harus dibayar. Dia hanya menghitung, apakah penghasilannya cukup untuk membayar cicilan atau tidak. Di jawa timur saya menemukan bank Thithil, di jawa barat istilah bank thengel atau bank plecit. Nasabah setia mereka adalah orang orang miskin dengan mentalitas miskin.
Perhitungannya sebagai berikut:
Dari utang yang diajukan 100 ribu rupiah "nasabah" menerima tunai 90 ribu rupiah, biaya administrasi 10 ribu langsung dipotong oleh "bank". Cicilan yang harus mereka bayar adalah empat ribu rupiah selama 30 hari. Berapa totalnya? peminjam harus membayar 120 rbu dari utang sebenarnya hanya 90 rbu rupiah. Anda bisa hitung berapa bunganya? 30 % !! tinggi sekali !!!
IRONISnya, orang kaya tidak akan mau membayar bunga sebesar itu, tapi orang miskin mampu !,Tidak ada tanda bahwa "bank-bank" yang dengan terang-terangan dengan sistem ribawi tersebut akan hilang dari masyarakat. Kehadiran mereka selalu dinantikan, walau disertai dengan rangkaian keluhan. Hubungan riba dengan pemakainya persis dengan hubungan narkoba dengan pecandunya. Dibenci tapi selalu dicari.
ADa tukang tambal ban. Setiap hari dia harus membayar sekitar 25 rb rupiah kepada rentenir yang berkedok bank ini. Setiap hari di sepanjang hidupnya hanya hari minggu dia bisa bebas sesaat dari cicilannya. Utang apakah itu? ternyata , ketika hendak menikahkan anaknya, dia memutuskan untuk membuat syukuran kecil-kecilan yang akhirya berkembang menjadi rencana pesta. Dengan harapan memperoleh uang dari hadiah pernikahan, dia nekat mengajukan utang ke bank rentenir sebesar 10 juta rupiah. Perjanjian ditandatangani, dia menerima saja ketentua cicilan 25 rb per hari sekian ratus kali. Entah karena menganggap jumlah itu kecil atau tidak punya pilihan lain, dia menyetujuinya.
Hanya beberapa hari setelah pesta yang meriah itu, setoran tiap hari mulai berjalan. Dia harus menyerahkan sebagian besar penghasilannya yang hanya 30-40 ribu/per hari . Sampai kapan? Dia sendiri tidak tahu. Seluruh hidupnya telah dia gadaikan demi gengsinya, menggelar pesta pernikahan. Bukan hanya itu dia bahkan melukai ikatan suci pernikahan anaknya dengan riba yang nyata nyata diharamkan agama
Running into debt isn't bad, It's running into creditors that hurt
Lantas apakah orang miskin saja yang mempunyai mental miskin? Ternyata tidak!! Banyak orang yang berpenghasilan besar menjad miskin karena memiliki mentalitas miskin. MEreka jatuh miskin karena tidak mau berhitung dengan biaya yang harus ditanggung untuk setiap keputusannya. Meraka berani bermain di wilayah berbahaya dan akhirnya menggadaikan hidupnya kepada riba.
SPENDING/BELANJA KONSUMTIF adalah fokus utama orang bermental miskin (apakah di sekililing kita banyak??). Dia selalu ingin membeli sesuatu, atau melakukan sesuatu. Syangnya, dia melakukannya tanpa pernah menghitung apakah ia mempunyai uangnya atau tidak. Toh setiap kali saya kekurangan uang, saya asih bisa ngutang. begitu pola pikirnya. Kalaupun hidupnya dan hidup keluarganya harus digadaikan demi keputusannya, itu urusan belakangan. Dia bukan tidak tahu, Sepanjang sejarah teralu banyak contohkasat mata yang berlalu di hadapannya. Banyak orang yang dikenalnnya terjerat riba dan sengsara. Namu, dia terlalu yakin bahwa kekonyolan itu tidak akan pernah menimpanya.Orang dengan mentalitas miskin tidak pernah terlepas dari hutang. bahkan utangnya yang satu selesai, dia selalu berhasrat untuk berhutang lagi. Utang itu sama sekali bukan untuk investasi, tapi untuk membiayai hidupnya. Orang dengan mentalitas ini tidak akan pernah menjadi orang kaya dan akan tetap miskin sampai akhir hayatnya. Keadaannya tidak akan berubah walau seabanyak apapun uang di tangannya. Misalnya suatu waktu ia memperoleh warisan atau menang lotere. Rekeningnya mendadak gemuk dengan rupiah. Anda tebak, apa yang pertama kali ia lakukan? Belanja Konsumtif !!!
Dalam satu atau dua tahun dia akan kembali pada kehidupannya semula, tetap miskin. Bahkan lebih miskin. Intinya berapapun uang yang ada di tangannya, yang dia lakukan hanyalah menghabiskannya. Rencana masa depan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya, yang dia tahu hasil hari ini dihabiskan hari ini

”AllaaHumma inni a’uudzubika minal Hammi wal hazani Wa a’uudzubika minal ’ajzi wal kasali Wa a’uudzubika minal jubni wal bukhli Wa a’uudzubika minal ghalabatid dayni wa qaHrir rijaal 
[Ya Allah sesungguhnya aku berlindung diri kepada Engkau dari kesusahan dan kedukaan, dari lemah kemauan dan rasa malas, dari sifat pengecut dan bakhil, dari banyak hutang dan kezaliman manusia].”

#Serial Bisnis_MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL 0

Berbicara tentang memulai bisnis, banyak orang langsung terhenti langkahnya karena merasa tidak memiliki modal untuk memulainya. "Saya sebenarnya ingin menjadi pebisnis, tapi saya tidak punya modal uang". Begitulah kira-kira komentar dari rata-rata para pemula yang saya jumpai, dan modal yang dibicarakan di sini maksudnya adalah uang cash yang dimiliki untuk memulai bisnisnya
Dalam konteks yang lain, sebuah angka statistik membuktikan bahwa 50% bisnis tutup sebelum ulang tahunnya yang kedua, 80% tutup sebelum ulang tahunnya yang kelima. Dan yang sangat menarik untuk dicermati, ternyata salah satu sebab mengapa mereka gulung tikar dalam usia yang sangat muda adalah "Easy money", uang dan kredit yang terlalu mudah didapat. Kok bisa begitu?
Ternyata easy money membuat pebisnis menjadi 'bodoh' Dengan uang dan kredit yang mudah didapat mereka memiliki kesempatam yang sangat luas untuk menutupi kesalahan-kesalahan dalam berbisnis, contohnya ketika sales tidak mencapai target, ketika piutang tidak tertagih, ketika team tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, ketika pendapatan tidak dapat menutupi biaya yang harus dikeluarkan, maka dengan easy money dan easy credit anda akan terasa baik-baik saja. Ini karena selalu dapat menutupi kekurangan cash flow tanpa melakukan perbaikan kinerja penjualan, sehingga rendahnya sales tidak mempengaruhi psikologi pengusaha dan team anda seolah-olah mendapat pesan "Mencapai target penjualan tidak penting"
Banyak pengusaha pindah berlari dari satu masalah ke masalah yang lain yang lebih dalam karena selalu menutupi kesalahannyadalam berbisnis tidak dengan cara melakukan perbaikan fundamental dalam melakukan bisnis. Keika bisnis mengalami kesulitan keuangan yang disebabkan oleh kinerja yang payah yang mereka lakukan adalah hanya dengan melakukan restrukturisasi keuangan, dengan memberikan talangan uang cash baik diambil dari kocek pribadinya maupun dari cara menghutang, bahkan banyak di antara yang saya jumpai mereka menutup masalah keuangan dengan cara memakai uang rentenir yang berbunga tinggi.
Mereka memimpin dengan uangnya, sampai satu titik bisnis mereka benar-benar berhenti karena beban keuangan yang sudah sangat dalam, sedangkan bisnisnya tidak pernah membaik seperti yang dibayangkan.

"Pengusaha Sukses Memimpin Perusahaan bukan dengan Uangnya tepai dengan Waktunya!"

Sebuah kontradiksi, para pemula menganggap bahwa uang adalah kunci sukses bisnis, kenyataannya uang justru bisa menjadi pembunuh bisnis, karena uang yang mudah membuat pengusaha bodoh.
Kalau kita lihat kisah sukses para pebisnis, sebagian besar diantara mereka justru memulai bisnis dengan serba kekurangan modal, inilah yang memaksa mereka selalu berfikir kreatif (bagaimana tidak, jika mereka biasa-bisasa saja mereka segera akan 'tergilas'), sehingga tidak ada pilihan kecuali harus meningkatkan kinerja perusahaan untuk bertahan hidup dan berkembang.
Mereka memulai usaha dengan modal seadanya, mengumpulkan uang lewat bisnis kecil dan melangkah ke bisnis selanjutnya yang lebih besar meminimalisir uang cash yang diperlukan ketika memulai bisnis. Banyak buku-buku yang memberikan inspirasi bagaimana anda memulai bisnis dengan modal yang terbatas (mereka menyebutnya modal 0 atau modal dengkul), saya juga baru sadar bahwa saya mengawali usaha dengan cara yang termasuk dalam buku "10 pengusaha yang sukses membangun bisnis dari 0 terbita gramedia.

Penyunting

Spesial untuk para pebisnis-pebisnis muda yang sedang merenda jaring-jaring impiannya, just do it biarlah Allah yang tersenyum melihat kesungguhanmu 
terus berproses sampai titik tertinggi dan saling menginspirasi :)

Wahai Tentara Allah bertahanlah...

menapaki langkah langkah berduri
menyusuri rawa lembah dan hutan
berjalan di antara tebing curam
semua dilalui demi perjuangan






letih tubuh di dalam perjalanan
saat hujan dan badai merasuki badan
namun jiwa harus terus bertahan
karena perjalanan masih panjang


kami adalah tentara Alloh




siap melangkah menuju ke medan juang



walau tertatih kaki ini berjalan
jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan



wahai tentara Alloh bertahanlah
jangan menangis walau jasadmu terluka




sebelum engkau bergelar SYUHADA
tetaplah bertahan dan bersiap siagalah












#SaveEgypt

MARS BKPRMI

Pemuda remaja marilah bergabung
didalam BKPRMI kita berhimpun
kembali ke masjid mari membangun
masyarakat marhamah tujuan kita semua

Reff...
Jadilah muwahid pemersatu ummat
Jadilah mujahid pembela kebenaran
musyaddid muaddib, pelurus dan pendidik
sebagai mujaddid pemelihara iman.

MP3 silahkan unduh di sini

IKADI (Ikatan Da'i Indonesia) Kecamatan Sleman

Problematika dakwah dan keumatan yang semakin hari semakin kompleks membutuhkan respon serius dari semua pihak terutama mereka yang berdiri di garis depan dalam melakukan advokasi terhadap umat yakni para da’i. Problema dakwah yang disertai dengan perkembangannya yang pesat tentu saja membutuhkan sebuah wadah yang memberikan arahan pada umat melalui pembentukan wadah da’i yang professional, bermoral, misionir, dan visionir dalam merancang dan merekayasa langkah-langkah, rencana, dan aksi-aksi dakwah di masa depan. Wadah tersebut hendaknya bertujuan untuk memberdayakan dakwah dan da’i dalam usaha merekonstruksi dan mereformasi pandangan umat terhadap tugas-tugasnya sebagai pemikul panji moralitas yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Baik moralitas sosial-politik, budaya maupun peradaban. Dengan demikian diharapkan lahir Islam yang memberikan makna rahmatan lil ‘alamin dalam dunia nyata, memberikan pembelaan terhadap nilai-nilai kebenaran, dan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap nilai-nilai Islam yang universal. 

Kompleksitas dakwah dalam menghadapi gelombang dan tantangan globalisasi memerlukan langkah-langkah yang progresif, proaktif, intensif, terencana, sistematis, dan seimbang. Semua langkah ini diharapkan melahirkan pandangan baru umat yang melihat Islam sebagai pemberi solusi bagi semua persoalan umat dan kemanusiaan. Rancang bangun wadah dakwah ini bertujuan untuk memberikan pencerahan secara masif pada kaum muslimin agar mereka tidak terjerat dalam penyesatan-penyesatan yang menggelincirkan mereka dari jalan yang benar. 

Obsesi untuk memberikan kontribusi positif dan memberdayakan potensi umat inilah yang mendorong kami para aktivis dakwah mendirikan wadah para da’i yang kemudian kami namakan Ikatan Da’i Indonesia (IKADI). 
Suasana Sahur Bersama
Ikatan Da'I Indonesia (IKADI) Kecamatan Sleman menyelenggarakan kegiatan I’tikaf selama 10 hari terakhir di bulan ramadhan 1433 H bertempat di Masjid Agung Sleman (Masjid Wahidin Soediro Husodo). Program I’tikaf ini alhamdulillah terselenggara dan berjalan dengan lancar, peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan warga sleman yang berasal dari 5 wilayah di kecamatan sleman (Trimulyo, Tridadi, Triharjo, Pandowoharjo dan Caturharjo). Berikut ini contoh proposal I’tikaf IKADI Kecamatan Sleman di bulan Ramadhan 1433 H semoga bisa menjadi referensi bagi saudaraku yang ingin menyelenggarakan hal yang sama 

Proposal download di sini


Salam SUKSES BERMANFAAT !!!

Perang Yarmuk – Takluknya Kerajaan Romawi dibawah Pasukan Islam

Dalam sejarah perjuangan kaum muslimin menegakkan dan membela al haq (kebenaran), berjihad di jalan Allah, kita akan dapat menemukan kisah teladan mengenai itsar, sejarah yang begitu indah untuk dipelajari, merupakan suatu kenikmatan tersendiri jika diamalkan. Ketika terjadi perang Yarmuk, perang yang terjadi antara kaum muslimin melawan pasukan Romawi (Bizantium), negara super power saat itu, tahun 13 H/ 634 M. Pasukan Romawi dengan peralatan perang yang lengkap dan memiliki tentara yang sangat banyak jumlahnya dibandingkan pasukan kaum muslimin. Pasukan Romawi berjumlah sekitar 240.000 orang dan pasukan kaum muslimin berjumlah 45.000 orang menurut sumber islam atau 100.000–400.000 untuk pasukan romawi dan 24.000-40.000 pasukan muslim menurut sumber wikipedia Dalam perang Yarmuk, pasukan Romawi memiliki tentara yang banyak, pengalaman perang yang mumpuni, peralatan perang yang lengkap, logistik lebih dari cukup, dapat dikalahkan oleh pasukan kaum muslimin, dengan izin Allah.

Ini adalah bukti yang nyata bahwa sesungguhnya kemenangan itu bersumber dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pertempuran ini, oleh beberapa sejarawan, dipertimbangkan sebagai salah satu pertempuran penting dalam sejarah dunia, karena dia menandakan gelombang besar pertama penaklukan Muslim di luar Arab, dan cepat masuknya Islam ke Palestina, Suriah, dan Mesopotamia yang rakyatnya menganut agama Kristen.


Pengangkatan Khalid bin Walid

Entah apa yang ada di benak Khalid bin Walid ketika Abu Bakar menunjuknya menjadi panglima pasukan sebanyak 46.000. Hanya ia dan Allah saja yang tahu kiranya. Khalid tak hentinya beristigfar. Ia sama sekali tidak gentar dengan peperangan yang akan ia hadapi. 240.000 tentara Bizantin. Ia hanya khawatir tidak bisa mengendalikan hatinya karena pengangkatan itu. Kaum muslimin tengah bersiap menyongsong Perang Yarmuk sebagai penegakan izzah Islam berikutnya.