Cara Mengetahui HP Android asli atau palsu

Bismillah...
Dengan terus berkembangnya teknologi, bisnis online dan siklus informasi di indonesia, sekarang hampir semua orang memiliki handphone karena harganya memang sudah 'terjangkau'. Salah satu tipe hp yang digandrungi saat inilah tipe Android.
tetapi memang seperti kata tetangga saya yg bekerja di polda "penjahat selalu berada di depan, sehingga kita seringkali mengejarnya bukan menunggunya', karena saking gampang dan banyaknya hp yang beredar, maraknya hp supercopy (SC) atau hp kingcopy cukup meresahkan karena, jika kita tidak tau maka bisa saja kita 'tertipu' dan mendapatkan hp yang bukan asli yang tidak hanya rugi tapi pasti akan kecewa dengan performa hpnya
akhir-akhir ini pun sambil mengasah 'intuisi', sambil 'jalan' saya coba jual beli Hp, biasanya saya bermain di 2 merk samsung dan lenovo, tapai kebangyakn ke lenovo
Nah berikut ini, beberapa tips singkat untuk anda sebelum membeli HP android (khususnya bermerk lenovo) cara mengecek keaslian produknya
1. Cek Spesifikasinya 
Sebelum membeli ada baiknya anda mengetahui spesifikasi hp yang anda inginkan (RAM, Internal, kamera, OS, dll) agar bisa 'nyambung saat ngobrol2 dengan si penjual,hehe...
2. Cek Segel dan Ujicoba 

Coba buka penutup kesing belakang dan cek apakah hp masih segel atau tidak (untuk lenovo dan samsung, segel asli berada dalam wadah 'baut' bertulikan 'S' (yang berarti SEIN), jika tidak ada segelnya berarti kemungkinan hp pernah dibongkar, cb tanyakan kepada penjual, spare part apa yang pernah diganti? jika meragukan, saya sarankan berpindah ke lain hati saja :) 
kemudian Coba tes hp tersebut (bandingkan dengan spesifikasinya) apakah sepadan? misalkan hasil jepretan kamera, performa kecepatan, browsing dll)

3. Cek menggunakan Software Antutu Benchmarking
Agar semakin yakin, download software untuk mengeceknya (melalui playstore) saya biasa menggunakan Antutu Benchmarking, langsung ujicoba (tes), mulai dari touchscreen dll, nanti akan muncul juga deskripsi lengkapnya (merk hp, tipe, CPU, ram,internal, layar, kamera,dll) bandingkan dengan spesifikasi yg sudah anda searching sebelumnya, di sini juga akan muncul penjelasan apakah hp pernah di root atau belum.
4. Cek IMEI
hal yang tidak kalah penting adalah cek kesesuaiannya nomor email antara pada fisik hp, kardus dan cek menggunakan *#06#, jika semua cocok dan ok lanjutkan proses berikutnya
5. Cek IMEI Online
melalui website http://www.imei.info/
masukkan nomor Imei yang tadi muncul pada hp anda, dan ketikkan di sana, nah jika hp anda asli akan muncul gambar hp anda, nomor seri, speisifikasi dan tahun terbitnya
6, Cek Garansi
Untuk meyakinkan anda tentang keaslian dan masa garansi hp anda, kunjungi website mobilesupport.lenovo.com/id/id/warrantylookup
kemudian ketikkan nomor IMEI anda, jika hp anda asli dan terdaftar pada lenovo, maka akan muncul merk/tipe hp anda serta masa garansinya
7. Cek Kelengkapannya (lengkap dan aslinya)
Cek charger, Headset, buku petunjuk, dan kartu garansinya

Jika semua ok dan cocok harganya, dengan mengucap bismillah... belilah hp pilihan anda (y)



Engkau Ditakdirkan Untukku




Satu tahun perjalanan meretas kehidupan bersama, tidak ada yang tau tentang masa mendatang hanya selalu ingin Allah senantiasa menjaga ikatan suci ini, bersama bahagia sampai ke syurga Nya
bersama seluruh keluarga kita....
semoga Dia senantiasa menjaga mu istriku....
sepenuh cinta

Kau Ditakdirkan Untukku


terucap syukurku aku memilihmu
tuk menjadi teman hidup setia selamanya

belahan hati ini kini telah terisi
aku dan dirimu mengikat janji bahagia

dan berlayarlah kita renda keluarga merentas hidup bersama
aku bahagia ku dipertemukan belahan jiwaku

Tuhan persatukan kami untuk selamanya
hingga bahagia di surga-Mu
pegang tanganku tataplah mataku
engkau ditakdirkan untukku


ikatan suci ini selalu kan ku jaga
meniti sakinah penuh kasih saying dan rahmatnya

dan berlayarlah kita renda keluarga
merentas hidup bersama aku bahagia 
ku dipertemukan belahan jiwaku

Tuhan persatukan kami untuk selamanya
hingga bahagia di surga-Mu Kau amanahku, istriku tercinta
engkau ditakdirkan Untuk-ku

dan berlayarlah kita renda keluarga
merentas hidup bersama aku bahagia 
ku dipertemukan belahan jiwaku

Tuhan persatukan kami untuk selamanya hingga bahagia di surga-Mu
kau amanahku, istriku tercinta engkau ditakdirkan Untuk-ku

Inteam Feat Edcoustic
Donload Mp3  nya di sini

Kematian Hati, Kalimat Kenangan Ust. Rahmat Abdullah Rahimahullah

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya. Banyak orang cepat datang ke shaf shalat laiknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi. Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu. Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri. Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. “Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka”, ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata. Dimana kau letakkan dirimu?

Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut. Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.

Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma’siat menggodamu dan engkau meni’matinya? Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan.

Mungkin engkau mulai berfikir “Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh” Betapa jamaknya ‘dosa kecil’ itu dalam hatimu. Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat “TV Thaghut” menyiarkan segala “kesombongan jahiliyah dan maksiat”?

Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan “Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?”

Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang “Ini tidak islami” berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?

Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa. Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki.

Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu. Siapa yang mau menghormati ummat yang “kiayi”nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan “Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku” dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?

Siapa yang akan memandang ummat yang da’inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan “Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua” Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai ‘alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da’wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ? Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mal.

Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa “westernnya” . Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan “lihatlah, betapa Amerikanya aku”. Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.

Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.

Kini datang “pemimpin” ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, “toko emas berjalan” dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana. “Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku.”

(Ditulis ulang oleh Permana Pria Utama)

http://www.kabarpks.com/2014/09/kematian-hati-kalimat-kenangan-ust.html

Belajar dari Tokoh Azzam dalam KCB

Abdullah Khairul Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang datang jauh-jauh dari pelosok desa di pulau jawa untuk melanjutkan studinya di Mesir. Azzam, demikian nama panggilan pemuda itu, adalah seorang pekerja keras. Ia memiliki beberapa adik yang harus dibiayainya, hingga dengan kekhlasan hati ia harus berkorban dengan menjadi penjual bakso dan pembuat tempe. Ceritanya penuh dengan romantika yang sarat dengan hikmah. Isinya bagus serta dapat mengajari kita soal hidup, cinta dan bagaimana mengatur skala prioritas dalam mengambil tindakan. Tersebutlah bahwa Azzam adalah mahasiswa Indonesia di Al Azhar, yang belajar disana karena berhasil memperebutkan beasiswa dari Departemen Agama. Ia adalah prototype anak Indonesia yang pintar, cerdas, dan bersahaja, namun lahir dari kalangan keluarga pas-pasan.
Kecerdaan Azzam kian terbukti tatkala di tahun pertama menimba ilmu di Al Azhar ia memperoleh predikat jayyid jidda (istimewa), dan oleh karenanya ia mendapat beasiswa dari Majlis A’la.

Namun ditahun kedua, ayahnya yang tinggal di Indonesia meninggal dunia karena kecelakaan. Sepeninnggal ayahnya, ibunya sering sakit-sakitan. Padahal di Indonesia, ketiga adik perempuannya belum bisa diharapkan membantu ibunya karena baru beranjak dewasa. Yang seharusnya membantu ibu dan adik-adik nya di Indonesia adalah Azzam. Sebab dia adalah sulung di keluarganya. Azzam menyadari itu. Maka sejak saat itulah ia mengalihkan konsentrasinya. Dari belajar ke bekerja. Ia di Cairo, bekerja sambil belajar.
Pekerjaan yang dilakukan Azzam untuk menghidupi keluarganya di Indonesia adalah berbisnis tempe dan bakso. Karena lebih fokus ke bisnis, hasilnya prestasinya semakin lama semakin menurun, beberapa kali tidak naik tingkat, padahal ia sudah sembilan tahun di Mesir tapi belum lulus S1. Meskipun pada akhirnya lulus juga dengan predikat yang tidak mengecewakan, jayyid. Namun disisi lain di belahan Indonesia, keluarganya suskes berkat motivasi dan biaya hidup darinya. Adik-adik nya semua “menjadi orang”.

SubhanAllahwal-hamdulilah, wa la ilaha ila Allah wa Allahu akbar
hampir serupa dengan cerita di atas

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah setengah baya. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. “Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh…saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore untuk menengok anak saya yang ke dua”, jawab ibu itu. “Wouw… hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak adik-adik nya?” “Oh ya tentu”, si Ibu bercerita : “Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat berkerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, dan yang ke tujuh menjadi Dosen di sebuah perguruan tinggi terkemuka Semarang.”"
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. “Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ?” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, “Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” kata sang ibu.
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu… mungkin ibu agak kecewa ya dengan anak ibu yang pertama, karena adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi seorang petani?”
 Apa jawab sang ibu..???

 Dengan tersenyum ibu itu menjawab :
“Ooo …tidak, tidak begitu nak. Justru saya SANGAT BANGGA dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”
Pemuda itu terbengong….


tidak banyak orang yang diberi kesempatan seperti beliau dan Allah telah pilih org2 seperti beliau, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sedangkan engkau tidak

LAPIS LAPIS KEBERKAHAN

…Mari kembali kepada pertanyaan ibunda kita, Sang Khumaira’. Apa yg berat bagi kekasih Allah (Muhammad SAW)melebihi hari uhud ketika 3 cincin rantai besi menancap di pelipisnya, perangkap tajam mencocor lututnya, dikabarkan terbunuh hingga cerai-berai pengikutnya, kehilangan Paman tercinta, dan 70 Shahabat setianya menjadi syuhada?
Hidupnya yang penuh lika-liku dan luka ta[I tanpa leka itu, terlalu panjang untuk memeriksa satu demi satu jawabannya. Tapi kita tahu, yang berat baginya bukan lemparan batu, bukan kala dia ruku’ lalu lehernya dijerat, bukan juga sat dia bersujud kemudian kepalanya diinjak dan punggungnya dituangi kotoran. Yang berat baginya bukan caci maki fitnahdan cela makian, bukan tuduhan gila, penyihir atau dukun bukan juga tiga tahun kafakiran dalam pemboikotan
Yang berat bagi kekasih Allah itu adalah kala wewenang membinasakan orang-orang yang menganiaya dirinya (Saat hijrah ke Thaif) digenggam penuh-penuh (saat malaikat penjaga gunung itu berkata Ya Rasulullah, Ya Habiballah, perintahkanlah, maka aku akan membalikkan gunung Akhsyabain ini agar menimpa dan menghancurkan mereka yang telah ingkar, mendustakan, menista, mengusir dan menyakitimu)… Yang berat adalah ketika gemuruh sakit lahir dan batin, peluang pelampiasan dibentangkan baginya
Terujilah jiwanya, terbuktilah cintanya dan tertampaklah kemuliaannya. Dia menolak dengan harapan memuncak atas kebaikan yang masih kelak. Dia sebenarnya diizinkan, dihalalkan, dan diridhai untuk berkata ‘Ya’; lalu gemuruh runtuh gunung Aksyabain yang menimpa musuh ‘menghiburnya’
Tapi keputusannya adalah ‘Tidak’ Dan harapannya adalah ‘jika pun mereka ingkar, semoga keturunannya yang kelak beriman”. Keduanya telah menjadi bukti bagi namanya , Muhammad, yang terpuji di langit dan di bumi

Ialah hujah, bahwa dia ingin diutus sebagai pembawa kasih dan bukan penyebab adzab; Allah bahkan menyatakan dirinyalah rahmat bagi semesta alam. Bahwa dia dating dengan kesediaan menanggung derita umatnya, amat menginginkan kebaikan bagi mereka. Serta lembut dan welas asih. Bahwa dia berada di atas akhlaq yang agung; baik dalam akhlaq pada Rabbnya, akhlaq pada dirim\nya juga pada shahabat maupun musuhnya. Jernih sekali Nabi menyebut hari terberat; ketika jibril dating menawarkan pembinasaan musuh. Itulah saat kemuliaan dakwah memerangi batin yang gemuruh.

Part 1 -> catatan Prolog 

RINDU TANAH SUCI

Rindu-rindu aku rindu tanah suci, hanya bisa ku tatapi gambar ini
entah kapan Engkau undang, seribu tahun pun ku nanti
sepanjang hidupku akan kunanti

Air mata selalu saja berjatuhan, setiap ku tatap ka'bah Mu ini
entah kapan Engkau undang, seribu tahun pun ku nanti
sepanjang hidupku akan kunanti


Dalam sujud, dalam doa,dalam dzikir di hatiku
selalu terbayang-bayang, selalu terkenang-kenang

Dalam mimpi, dalam sepi, dalam tangis di ujung malam
selalu terbayang-bayang,selalu terkenang-kenang

Aku rindu tanah suci...
(Aden EdCoustic, Fika Mupla, Teddy Snada - Rindu Tanah Suci)









APAKAH HARTA KITA BERKAH?

Semakin banyak rezeki yg diberikan kepada kita, semakin kelapangan diberikan kepada kita, seharusnya semakin bertambah ketaatan kita... semakin bertambah kedekatan kita pada Nya...semakin bertambah kedermawan kita, semakin rendah hatinya kita...semakin peduli dan semakin kuat memperjuangkan agama ini.
Bismillah
Sahabat sekalian, pertanyaan mendasar yang seharusnya kita tanyakan adalah 'apakah harta saya berkah'?
Bagaimana cara agar rezeki kita bertambah?
Allah SWT berfirman
“…Lain-syakartum la aziidannakum walain-kafartum inna ‘adzaabii lasyadiid.”
Artinya : “….Sesungguhnya jika kamu BERSYUKUR, niscaya Aku akan MENAMBAH (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu MENGINGKARI (nikmat-Ku) maka sungguh ADZAB-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim 14:7)
Semakin kita bersyukur maka Allah janjikan tambahan rezeki bagi kita, tapi sudah kah kita bersyukur?
Hakikat kesyukuran tersebut tidak hanya tersampaikan secara lisan, tetapi dihayati dengan hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan (tindakan). 
Jangan-jangan kesyukuran kita selama ini hanya berhenti di lisan saja, namun hati dan perbuatan kita jauh dari sikap seorang yang bersyukur...naudzubillah min dzalik... smg Allah senantiasa membimbing kita
So, instrospeksi sederhana yang dapat kita lakukan adalah sejauh mana amal perbuatan kita(tindakan) kita sehari-hari atau cara kita memanfaatkan harta (rezeki) yang Allah berikan, sudahkah mencerminkan bentuk kesyukuran kita kepada Allah SWT?
Karena selayaknya Semakin banyak rezeki yg diberikan kepada kita, semakin kelapangan diberikan kepada kita, seharusnya semakin bertambah ketaatan kita pada Nya...semakin bertambah kedermawan kita, semakin rendah hatinya kita...semakin peduli dan semakin kuat memperjuangkan agama ini dan bukan malah sebaliknya
coba kita bandingkan dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya saat kita mungkin belum mempunyai apa-apa, bandingkan dengan kondisi saat ini, jangan-jangan semakin kita diberikan tambahan rezeki (berupa kesehatan, harta dll) tapi kita malah semakin lalai, semakin jauh dari Nya, kalau kondisi ini yang terjadi (mungkin saja) harta kita tidak berkah dan secara tidak langsung sesungguhnya kita sedang menunggu azab Allah datang kepada kita tanpa kita sadari.
Hal ini banyak terjadi kepada rekan-rekan pengusaha, sempat mengalami 'kesuksesan' pada posisi puncak atau rekan-rekan profesional yang pernah sampai posisi puncak karir, namun secara tiba-tiba di 'nol' kan bahkan berada pada kondisi mnus (red kebangkrutan yang luar biasa)

mumpung belum terlanjur, mari kita kembali kepada Nya... 
Allah dulu...Allah lagi....Allah terus...
seperti syair di bawah ini

kusadari akhirnya kerapuhan imanku
telah membawa jiwa dan ragaku
ke dalam dunia yang tak tentu arah
kusadari akhirnya kau tiada duanya
tempat memohon beraneka pinta
tempat berlindung dari segala mara bahaya
oh tuhan mohon ampun, atas dosa dan dosa selama ini
aku tak menjalankan perintahmu tak pedulikan namamu
tenggelam melupakan dirimu
oh tuhan mohon ampun atas dosa dan dosa
sempatkanlah
aku bertobat hidup di jalanmu, tuk penuhi kewajibanku
sebelum tutup usia kembali padamu


LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK (KAMI DATANG MEMENUHI PANGGILAN-MU)

Memenuhi Panggilan Allah
Haji secara umum berarti menyengaja untuk menuju Tanah Suci Makkah dalam rangka memenuhi panggilan Allah swt. Kalimat Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulk la syarika laka yang dikenal dengan istilah talbiyah adalah senandung para jamaah haji.
Makna dari talbiyah secara umum adalah sebagai berikut :
1. Labbaik Allahumma Labbaik, artinya adalah kami memenuhi dan akan melaksanakan perintah-Mu ya Allah.
2. Labbaika la syarika laka labbaik, artinya tiada sekutu bagi-Mu dan kami insya Allah memenuhi panggilan-Mu.
3. Inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulka la syarika laka, artinya sesungguhnya segala pujian, nikmat dan begitu juga kerajaan adalah milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu.
Apa yang disenandungkan oleh para jamaah haji ini mengandung unsur yang fundamental dalam ajaran Islam. Janji untuk memenuhi panggilan Allah -jika keluar dari lubuk hati yang paling dalam- akan memotivasi jamaah melaksanakan haji dengan sungguh-sungguh, dan berusaha melaksanakan alfabeta kegiatan haji dengan semaksimal mungkin.
Pernyataan untuk tidak menyekutukan Allah, akan membuat para jamaah haji berhati-hati dari segala macam praktik yang berbau syirik. Banyak tempat di tanah haram yang secara sembrono diyakini orang dapat mendatangkan kebaikan dan menolak musibah, padahal kenyataannya tidaklah demikian dan tak ada dalil yang menyatakan hal itu. Jika hal ini tidak diantisipasi dengan komitmen tidak menyekutukan Allah, jamaah haji bisa kehilangan pahala ibadahnya .
Sedangkan pernyataan bahwa pujian, nikmat dan kerajaan hanya milik Allah akan menjadikan para jamaah haji sebagai tamu-tamu Allah yang baik, tidak congkak dan selalu sadar akan kelemahan dirinya yang sangat memerlukan bimbingan dan pengayoman dari Allah.

Menabur Amal, menuai fitrah
Ibadah haji merupakan ajang bagi para jamaah untuk menabur benih amal. Banyak sekali peluang yang bisa dimanfaatkan selama berada di sana, diantaranya;
1. Melaksanakan shalat berjamaah secara rutin di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, karena pahalanya sangat besar. Ada sebagian jamaah haji yang hanya bersemangat melaksanakan shalat berjamaah di masjid nabawi karena ada hadits tentang fadhilah shalat arbain, tetapi di saat tiba di Makkah mereka lebih memilih shalat di pondokan daripada berjama’ah di Masjidil Haram. Pandangan ini adalah keliru, karena shalat di Masjidil Haram pahalanya lebih banyak daripada shalat di tempat manapun juga.
2. Melaksanakan ibadah haji dengan persiapan ilmu yang baik. Sebuah ibadah akan membuahkan hasil dan diterima oleh Allah Swt. jika memenuhi dua syarat, yaitu; niat yang ikhlas dan mencontoh Rasulullah saw dalam tatacaranya. Untuk ibadah haji, Rasulullah saw bersabda : “Ambillah dariku tatacara ibadah haji kalian”. Sejak melakukan ihram untuk haji di hari tarwiyah, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan pulang lagi ke Mina untuk melempar jumrah sughra, wustha dan aqabah (kubra), serta thawaf ifadhah adalah kesempatan besar untuk meraih pahala dan keampunan dari Allah swt, jika ibadah haji dilandasi dengan ilmu.
Ada sebagian jamaah yang mengabaikan tatacara Rasulullah ini. Pada hari ke delapan yang seharusnya mabit di Mina ada yang langsung berangkat ke Arafah. Setelah meninggalkan Arafah kewajiban yang seharusnya adalah mabit di Muzdalifah. Tetapi dalam praktiknya ada sebagian jamaah yang hanya mengambil dan mengumpulkan kerikil di Muzdalifah lalu berangkat dan bermalam di Mina.
3. Banyak berdoa kepada Allah swt untuk kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. Di sela-sela ayat tentang ibadah haji (QS. Al-Baqarah : 197-203), Allah swt mengelompokkan orang yang berangkat haji dalam dua kategori besar. Kategori itu berdasarkan kecenderungan doa yang mereka panjatkan kepada Allah. Ada orang yang berangkat haji dengan harapan agar hartanya semakin berkembang, tetapi kata Allah, kelompok ini secara pasti tidak akan mendapatkan bagian apa pun di akhirat. Bahkan bagian mereka di dunia pun belum pasti. (QS. Al-Baqarah: 200) Kelompok ke dua adalah orang yang berangkat haji untuk mendapatkan kebaikan hidup dari Allah baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Kelompok ke dua ini Insya Allah akan mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan. (QS. Al-Baqarah: 201) Diantara tempat paling penting untuk berdoa adalah saat berada di Arafah.

Apa Setelah Haji ?
Besarnya jumlah jamaah haji setiap tahunnya merupakan aset yang sangat potensial bagi kemajuan umat Islam di Indonesia. Tapi berapa pun jumlah jamaah haji, pengaruhnya tidak akan efektif bagi perkembangan dan kemajuan umat jika tidak disertai pembinaan yang baik dan sempurna bagi mereka khususnya dari pemerintah -dalam hal ini Departemen Agama- dan biro-biro perjalanan haji. Para jamaah harus memiliki wawasan Islam yang cukup untuk membangkitkan semangat mereka dalam melakukan dakwah di masyarakatnya yang diikuti dan diteladani setelah pulang dari melaksanakan ibadah haji.
Kesucian fitrah yang diraih oleh jamaah haji tidak akan bertahan lama manakala tiba ke daerahnya dia kembali harus mengarungi kehidupan di tengah suasana yang tidak mendukung kesucian fitrah. Selama berada di tanah suci para jamaah telah merasakan keindahan shalat berjamaah, kedamaian suasana ibadah, dan keteduhan jiwa mendengarkan lantunan pesan ilahi. Para jamaah juga menyaksikan kebersihan lingkungan dari pornografi dan tempat-tempat maksiat. Pasar-pasar dihiasi dengan lantunan Al-Qur'an. Para jamaah pasti menikmati suasana tersebut. Pertanyaan yang perlu direalisasikan bersama adalah; bagaimana upaya kita memindahkan suasana kedamaian dan keteduhan tanah suci itu ke negeri tercinta yang sedang galau ditimpa oleh berbagi macam masalah ini ?

(Harjani Hefni - Tafakkur Edisi 174)
sumber: http://www.ikadi.or.id/index.php?option=com_content&id=101:labbaik-allahumma-labbaik&catid=41:tafakkur&Itemid=72

TENTANG BKPRMI (BADAN KOMUNIKASI PEMUDA REMAJA MASJID INDONESIA)

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) semula bernama Badan Komunikasi Pemuda Masjid (BKPMI) lahir di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi Jawa Barat, Jalan L.R.E Martadinata (Jl Riau, saat Itu) pada tanggal 19-21 Ramadhan 1397 H / 3-5 September 1977 M. Dalam suatu pertemuan pemuda masjid Bandung di bawah asuhan Ketua Umum MUI Jawa Barat Saat itu Yakni K.H. E.Z. Muttaqien.Tokoh-tokoh pemuda masjid pada saat itu, diantaranya Toto Tasmara, Bambang Pranggono, Samsudin Manaf, Iskandar Maskun, dan lain-lain. Dalam rapat pembentukan pengurus BKPMI periode pertama, Toto Tasmara terpilih sebagai Ketua dan Bambang Pranggono sebagai Sekertaris Jenderal. Rapat pembentukan dan pelantikan pengurus BKPMI periode I itu di lakukan di Masjid Istiqomah Bandung.Pada saat pelantikan pengurus tersebut, hadir beberapa tokoh pemuda Masjid dari Jakarta, Jogyakarta, dan Semarang. Mengingat Pengurus Periode I ini berkedudukan di Bandung, maka Sekretariat BKPMI pertama kali terletak di Bandung, yakni di Gedung Sekretariat MUI Jawa Barat. Kemudian berpindah mengikuti sekretariat MUI Pusat. Tahun 1986 di Masjid AL-Azhar, Jakarta , dan mulai tahun 1989 sampai sekarang di Masjid Istiqlal.
BKPMI kemudian berkembang menjadi organisasi yang solid bersama derap perjuangan dakwah Islam di Indonesia. Karena itu, ia bergerak pula bersama dinamika kehidupan bangsa Indonesia, baik sosial kemasyarakatan, khususnya ummat Islam, maupun perkembangan ‘pembangunan’ politik bangsa Indonesia. Salah satu ‘karya besar’ BKPMI adalah di canangkannya pembentukan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA) sebagai program nasional BKPMI dalam Musyawarah Nasional V BKPMI di Masjid Al-Falah Surabaya tahun 1989. Dalam MUNAS V ini, hadir memberi pengarahan beberapa pejabat tinggi negara, seperti Menteri Agama (Prof. DR. H. Munawir Sadzali) dan Menteri Penerangan (H. Harmoko). Program TKA ini kemudian dilanjutkan dengan pembentukan Lembaga Pembinaan dan pengembangan TKA (LPPTKA) BKPMI dalam rapat pleno DPP BKPMI di Jakarta.


DARI BKPMI KE BKPRMI
Perubahan dari Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) ke Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dilakukan dalam Musyawarah Nasional VI tahun 1993 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, bersamaan dengan bergabungnya Forum Silaturahmi Remaja Masjid (FOSIRAMA) di bawah pimpinan DR. H. Idrus Marham, M.A. (Ketua Umum DPP BKPRMI yang lalu).
Bersamaan dengan perubahan nama organisasi, dalam MUNAS VI ini pula di sepakati, bahwa BKPRMI merupakan lembaga otonom dari organisasi Dewan Mesjid Indonesia (DMI). Selain itu, di bawah pengurus BKPRMI terbentuk beberapa Lembaga Pembinaan dan Pengembangan, seperti Da’wah dan Pengkajian Islam (LPP-DPI), Sumber Daya Manusia (LPP-SDM), Ekonomi Koperasi (LPP-EKOP), Dan Keluarga Sejahtera (LPP-KS). Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Santri (LKS), terbentuk dalam suatu rapat pleno DPP pasca MUNAS VI.
Secara struktural BKPRMI terdiri secara berjenjang mulai dari DPP (Dewan Pengurus Pusat) yang bersekretariat di Masjid Istiqlal Jakarta, kemudian DPW (Dewan Pengurus Wilayah) untuk tingkat Propinsi, DPD (Dewan Pengurus Daerah) untuk tingkat Kabupaten, DPK (untuk tingkat Kecamatan) dan sub koordinasi DPK mempunyai DPDesa untuk koordinasi di tingkat Desa. 



DPK (DEWAN PENGURUS KECAMATAN) BKPRMI SLEMAN
Secara geografis, berbicara Kecamatan Sleman terasa spesial, karena berbicara tentang ‘ibu kota’ Kabupaten Sleman sehingga layaknya sebuah ‘ibukota’ di tempat inilah pusat kegiatan dan aktivitas berlangsung, Kecamatan Sleman memiliki 5 Desa (Tridadi, Trimulyo, Triharjo, Caturharjo dan Pandowoharjo), begitu pula dengan DPK BKPRMI Sleman memiliki 5 DPDesa yang mewakili BKPRMI di masing-masing Desa. Pengurus DPK BKPRMI Sleman berasal dari 5 Desa di Kecamatan Sleman. Data masjid di wilayah kecamatan sleman sendiri berjumlah 106 masjid yang tersebar di 5 Desa neliputi 21 Masjid di Desa Tridadi, 23 Masjid di Triharjo, 17 Masjid di Trimulyo, 22 Masjid di Caturharjo dan 23 Masjid di Pandowoharjo. 
Kemudian berbicara mengenai bagaimana DPK BKPRMI Sleman sejenak kami perkenalkan teks Mars BKPRMI yang setidaknya dapat memberi gambaran tentang BKPRMI.
Pemuda remaja marilah bergabung, didalam BKPRMI kita berhimpun

kembali ke masjid mari membangun, masyarakat marhamah tujuan kita semua
Jadilah muwahid pemersatu ummat, Jadilah mujahid pembela kebenaran
musyaddid muaddib, pelurus dan pendidik, sebagai mujaddid pemelihara iman.

Kami (BKPRMI) mengajak kepada seluruh Pemuda Islam dan Remaja Masjid untuk bergabung berhimpun dalam 1 barisan bersama kami, melalui slogan Back to Masjid kami berusaha mengajak kembali ke masjid mengembalikan kejayaan islam dan membangun masyarakat dan umat melalui masjid seperti telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para shahabat terdahulu. Dalam kegiatan kami, insan BKPRMI diharapkan menjadi Muwahid sang pemersatu umat, kita sudah terlalu lama terpecah belah oleh golongan A golongan B dan tidak jarang perpecahan ini mengganggu harmonisasi kehidupan, sehingga DPK BKPRMI Sleman berusaha menyatukannya dalam 1 barisan. Barisan Pemuda Islam dan Remaja Masjid Indonesia. Insan BKPRMI juga diharapkan menjadi Mujahid (Pembela Kebenaran) yang mampu Amar Ma’ruf Nahyi Munkar, menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari perbuatan munkar menjadikan masyarakat islami yang mampu membangun negeri.

Insan BKPRMI juga diharapkan mampu menjadi mussaddid muaddib (Pelurus dan Pendidik) yang melakukan fungsi membina, menjadi guru, menjadi pencerah dan membangun peradaban islam yang rahmatan lil ‘alamin. Selanjutnya insan bkprmi juga diharapkan menjadi mujadid (pemelihara iman) khususnya di kalangan pemuda remaja yang menjadi tantangan terberat. Pembangunan insan melalui masjid inilah yang nantinya menjadi kontribusi dari kami. 

DPK Sleman memiliki 3 bidang (Bidang Syiar, Bidang Media, Bidang SDM) dan 1 unit koodinasi bernama DPDesa yang memiliki 5 wilayah (Tridadi ,Trimulyo,Triharjo, Caturharjo,Pandowoharjo)

DPK BKPRMI Sleman melalui bidang syiar memiliki agenda rutin yaitu KAP (Kajian Ahad Pagi) yang dilaksanakan 2 minggu sekali dengan sistem safari (berpindah tempat), bagi rekan-rekan remaja masjid yang berkenan menjadi tuan rumah Kajian Ahad Pagi silahkan menghubungi nomor DPK bkprmi Sleman. Kemudian DPK Sleman melalui bidang SDM memiliki lembaga training yang insyaAllah siap membantu training indoor maupun outbond dari rekan-rekan remaja masjid, sedangkan bidang media BKPRMI memiliki tim kreatif dan ahli IT yang mampu membangun media komunikasi BKPRMI, bagi rekan-rekan remaja masjid yang ingin belajar tentang IT (website dan lain sebagainya) dapat menghubungi teman-teman dari tim media DPK BKPRMI Sleman. Selain itu semua, kami memiliki tim Stand Up of Ngaji (Dakwah) yang merupakan terobosan dari rekan-rekan BKPRMI untuk dapat menyentuh semua lapisan dalam menyampaikan syiarnya, bagi rekan-rekan yang ingin mengundang tim Stand Up of Ngaji (Dakwah) dari DPK BKPRMI Sleman insyaAllah kami siap membantu.

Sekian 

Nuri Ardiansyah
Ketua DPK BKPRMI SLEMAN



Mengatasi “Can’t Set Default Printer” "Error 0x00000709"

Pengalama 2 hari ini 'digladi' oleh permasalahan printer, setelah hari kemarin sharing printer dari windows 7 ke 8 yang mbah google pun masih bingung,hehe... hari ini mendapat kasus  “Can’t Set Default Printer”  "Error 0x00000709" 
permasalahan ini cukup membingungkan karena ketika dlakukan tes printer normal. tetapi untuk meakukan print dari office tidak bisa... langkah standar sudah dilakukan dengan mengganti nama printer yang disharing kan dari komputer server, namun keika sudah berhasil dilakukan connecting dan di re-start komputernya, mbalik lagi kasus nya dari awal, untung ga keringetan karena di dalam ruang AC,hehe...
Masalah utamanya adalah jika kita  set default pada printer tersebut muncul pesan error "Error 0x00000709: “Can’t Set Default Printer” "
saya coba berbagai cara, setelah membaca beberapa literatur saya menemukan bahwa permasalahannya berada pada registry yg masih menyimpan data printer lain yang sebelumnya di set default.

Nah berikut ini Solusinya:
1. Klik start=> run => ketik"regedit" (tanpa tanda petik) 
2. Pilih HKEY_CURRENT_USER =>Sotfware=>Microsoft=>Windows NT=>CurrentVersion=>Windows.
3. Setelah itu lihat di panel bagian kanan pilih "Device" double klik akan muncul printer yang sebelumnya diset sebagai default printer.
4.Delete "device" 
atau jika tidak bisa delete setting "Permision" terlebih dahulu 
caranya 
1. Klik kanan pada windows NT (di sebelah kiri) -> pilih "Persmision" kemudian centang bagian "full Controls" 
2. Baru kemudian Delete Default printer anda

Terakhir, Restart Komputer anda
InsyaAllah sudah beres :)

litertur yg saya baca:
http://trikntrik-komputer.blogspot.com/2014/01/error-0x00000709-cant-set-default.html

Start Up dalam Bisnis

Semangat Pagi !!!
kata-kata ini yg sering muncul dan terucap dari rekan sekolah bisnis saya, apapun kondisinya dan kapanpun kondisinya,hehe...
Enterpreuner Muda Sekalian, Fase Start Up dalam bisnis adalah fase yang sangat 'melelahkan' bagi para pebisnis di level manapun, tak sedikit pebisnis yang terkena 'seleksi alam'  karena di fase ini tsabat (keteguhan) sangat dibutuhkan, kesabaran dan keuletan seorang pebisnis diuji pada fase ini.
Ada video yang menurut saya menginspirasi, diambil dari kisah pebisnis jepang dengan produknya yaitu Pocari Sweat yang saat ini mendunia dan luar biasa
apakah anda tahu bagaimana dulu memulainya?
Simaklah video berikut :
Sahabat, Enterpreuner Muda Sekalian
Dimanakah posisi anda saat ini?
Dengan keyakinan, keteguhan dan kesabaran Harapan itu masih Ada :)
Silahkan tinggalkan reply/komen atas hikmah video tersebut
Terimakasih
Salam
Nuri Ardiansyah

Haji dan Umroh itu Gratissss (part 2)

True Story 
Ini adalah lanjutan pembuktian bahwa Umroh dan Haji itu Gratiisss… Kisah tentang sebuah keyakinan, kisah tentang kesabaran dan keteguhan. Saya akan menceritakan tentang seorang yang bernama Pak Din, beliau adalah seorang karyawan swasta dengan 1 istri yang tidak bekerja dan mempunyai penghasilan UMR, beliau mempunyai seorang ibu sudah cukup ‘sepuh’ yang berprofesi sebagai penjual makanan di depan rumahnya. Kisah dimulai ketika Pak Din mengunjungi ibu nya, percakapan terjadi di sana dan sampai pada ujung pembicaraan, Pak Din bertanya kepada sang ibu,’ibu apa yang di dunia ini ibu inginkan dan belum kesampaian?’,kemudian sang ibu menjawab,’ aku pengen umroh/naik haji Din’.
‘Mak Deg’ Pak Din mendengar jawaban sang ibu, kemudian Pak Din mulai mengusahakan dengan dating ke rumah saudara2nya dan menyampaikan mohon bantuan karena ibu nya ingin umroh/naik haji. Mendengar apa yang disampaikan Pak Din, keluarganya (Pakdhe, Paklek ,dll) hanya menertawakannya, 
Din…din…umroh haji ki larang, saiki biayane pira?
40 jt pakdhe
lha saiki po yo ibumu arep mangkat dewe, lak yo paling ora kawe ngancani to din? Nek kowe ngancani paling ora butuh duit 80 jt wong loro durung karo sangu ne… (akhirnya misi pertama gagal)
setelah itu pulanglah Pak Din

Dana Bansos 2015 APBD Kabupaten Sleman

Pada Tulisan kali ini saya ingin berbagi informasi terkait dengan dana bansos APBD Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2015. Sperti kita ketahui Dana Bansos merupakan merupakan dana bantuan sosial berupa hibah yang diberikan kepada anggota/ kelompok masyarakat. Pengaksesan dana bansos ini melalui mekanisme pengajuan dalam bentuk usulan tertulis kepada kepala daerah biasanya dalam bentuk proposal.
Selanjutnya proposal tersebut akan dibahas mulai dari internal pemerintah daerah selanjutnya sampai kepada DPRD utuk ditetapkan dlam APBD. Dengan demikian apabila anggota/kelompok masyarakat tidak mengajukan proposal tidak akan diberikan bantuan sosial. Usulan kegiatan & anggaran yang dituangkan dalam bentuk proposal tersebut kemudian harus ditandatangani secara berjenjang mulai dari :
1. Sekretaris dan ketua kelompok
2. Kepala Dukuh setempat / Ketua Takmir (jika organisasi dibawah naungan takmir masjid)
3. Kepala Desa Setempat
4. Camat setempat

Proposal tersebut juga dilengkapi dengan surat pengantar proposal yang juga ditandatangi bertingkat seperti di atas. Bagi anda yang mempunyai organisasi/kelompok yang ingin mengakses dana tersebut untuk tahun anggaran 2015, anda harus memasukkan proposal anda yang ditujukan kepada Bupati Sleman
Yth. Bupati Kabupaten Sleman
Di Sleman
Selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2014 sudah diterima oleh bagian umum Pemda Sleman di kompleks Perkantoran Pemda Sleman (Depan Gedung DPRD Sleman). 
Jika anda membutuhkan contoh-contoh proposal, saya bagikan contoh-contoh proposal yang pernah saya buat dan alhamdulillah tahun kemarin cair dengan plafon antara 1,5 - 2,5 jt per proposal, walaupun masih kurang tapi lumayan untuk suntikan dana kegiatan 1 tahun,hehe...
1. Download Proposal Remaja Masjid Darul Huda Klik di sini
2. Download Proposal TPA Darul Huda Klik Di sini
3. Download Proposal Pemuda Muda Mandiri Klik Di sini
4. Download Proposal Kajian Keputrian Klik Di sini


Di Akhir tulisan saya mengajak mari galakkan kegiatan-kegiatan positif di masyarakat, pemerintah dengan segala upaya nya mendukung kegiatan-kegiatan positif yang masyarakat lakukan, dengan syarat bahwa kita juga pro aktif dalam pencarian informasi.
Sekian semoga bermanfaat


Salam Indonesia


Nuri Ardiansyah
Ketua DPK BKPRMI Sleman

Sang Murabbi

Ribuan langkah kau tapaki Pelosok negri kau sambangi
Ribuan langkah kau tapaki Pelosok negri kau sambangi

Tanpa kenal lelah jemu, Sampaikan firman Tuhanmu
Tanpa kenal lelah jemu, Sampaikan firman Tuhanmu

Terik matahari... Tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai... Tak lunturkan azzammu

Raga kan terluka,Tak jerikan nyalimu
Fatamorgana dunia, Tak silaukan pandangmu

Semua makhluk bertasbih, Panjatkan ampun bagimu
Semua makhluk berdoa, Limpahkan rahmat atasmu

Duhai pewaris nabi, Duka fana tak berarti
Surga kekal dan abadi, Balasan ikhlas di hati

Cerah hati kami, Kau semai nilai nan suci
Tegak panji Illahi, Bangkit generasi Robbani...

Album :
Munsyid : Izzatul Islam
http://liriknasyid.com

Dentuman, Gelombang I, 2 dan 3

Dentuman dalam konsep gelombang ini merupakan kondisi dimana sesuatu yg padat mengenai benda cair pertama kali, dentuman terasa oleh sekitar tempat dimana ia terjadi, namun belum bisa terasa sampai jarak yang lebih jauh dari tempatnya.
Bagaimana kita bisa melihat ke belakang terdapat kisah monumental dimana Muhammad (seorang yang al-amin), mendapatkan wahyu pertama dan diangkat menjadi seorang Rasul(-red Dentuman). selanjutnya siapakah orang2 yang mengikuti di awal dakwahnya? (Dentuman pertama ini) berhasil  menarik beberapa shahabat, berikut ini kisahnya
Setelah adanya wahyu, surat Al-Muddatsir: 1-7, yang artinya:
“ Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah. (Al-Mudatsir 74: 1-7)”
Dengan turunnya surat Al-Muddatsir ini, mulailah Rasulullah berdakwah. Mula-mula ia melakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat, pengasuh dan budaknya. Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam.
Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Baru kemudian diikuti oleh Zaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh Muhammad sejak ibunya masih hidup.
Inilah fase Dentuman yang berhasil menarik orang-orang di sekitar Rasulullah
Fase selanjutnya adalah Gelombang pertama, merupakan efek dari dentuman yang mulai terasa pada range lebih jauh dari pusat dentuman disebabkan oleh ‘pergerakan’ di sekitar dentuman.
Abu Bakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah. Dari dakwah yang masih rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam. Sedangkan menurut sejarah Islam, putri Abu Bakar yaitu Aisyah adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam.


Dakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang, maka turunlah surat (Asy-Syu’ara, 26:214) dan (Al-Hijr ayat 15:94-95)  yang memerintahkan untuk berdakwah secara terang-terangan.

Kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana.

(KAU GUNAKAN PENGAJIAN DI MUSHOLA KAU SEBUT SEBAGAI CARA, KALAU KAMI YANG GUNAKAN KAU SEBUT MENJUAL AGAMA, KAU INI BAGAIMANA....)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kau ini bagaimana..
Kau bilang aku merdeka kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh aku berfikir Aku berfikir kau tuduh aku kafir
Aku harus bagaimana…
Kau suruh aku bergeraklah Aku bergerak kau curigai
Kau bilang jangan banyak tingkah
Aku diam saja kau waspadai

Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku memegang prinsip
Aku memegang prinsip Kau tuduh aku kaku
Kau suruh aku toleran Aku toleran kau bilang aku plin-plan

Aku harus bagaimana…
Kau suruh aku maju Aku maju kau serimpung kakiku
Kau suruh aku bekerja Aku bekerja kau ganggu aku

Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
Kau suruh aku mengikutimu Langkahmu tak jelas arahnya
Aku harus bagaimana..

Aku kau suruh menghormati hukum, Kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku kau suruh berdisiplin, Kau mencontohkan yang lain
Kau ini bagaimana...

Kau bilang Tuhan sangat dekat
Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat
Kau bilang kau suka damai, Kau ajak aku setiap hari bertikai

Aku harus bagaimana...
Aku kau suruh membangun, Aku membangun kau merusakkannya
Aku kau suruh menabung, Aku menabung kau menghabiskannya
Kau ini bagaimana...

Kau suruh aku menggarap sawah, Sawahku kau tanami rumah-rumah
Kau bilang aku harus punya rumah, Aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah

Aku harus bagaimana...
Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
Aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bis Showab

Kau ini bagaimana..
Aku kau suruh jujur, Aku jujur kau tipu aku
Kau suruh aku sabar, Aku sabar kau injak tengkukku

Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, Sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu
Kau bilang kau selalu memikirkanku, Aku sapa saja kau merasa terganggu

Kau ini bagaimana..
Kau bilang bicaralah, Aku bicara kau bilang aku ceriwis
Kau bilang jangan banyak bicara, Aku bungkam kau tuduh aku apatis
Aku harus bagaimana...

Kau bilang kritiklah, Aku kritik kau marah
Kau bilang carikan alternatifnya
Aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja

Kau ini bagaimana..
Aku bilang terserah kau, Kau tak mau
Aku bilang terserah kita, Kau tak suka
Aku bilang terserah aku, Kau memakiku
Kau ini bagaimana, Atau aku harus bagaimana...
-Puisi Gus Mus (Musthofa Bisri)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Waspadai Stigmatisasi terhadap Islam dan Pesantren

Assalamu'alaikum...

ba'da salam puji syukur kepada Allah yang menjadi Rabb, Malik dan Ilah manusia, Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW..

Akhir-akhir ini marak sekali pemberitaan di media yang mengangkat topik yang sebenarnya sama saja, mulai dari NII yang kemudian dikait-kaitkan dengan Pondok pesantren Azzaitun. Marilah melihat secara jernih dan tidak malah memperkeruh suasana, di Ponpes Azzaitun kalaupun di media banyak yang mengaitkannya dengan NII, Namun sekali lagi belum ada bukti yang kuat ke arah sana, bahkan ketika pun ada bukti oknum yang terlibat, Kita tidak bisa mengenerasisir Azzaitun secara keseluruhan, Inilah yang kemudian dalam pepatah sering kita dengar "karena nila setitik rusak susu sebelanga", bisa jadi ada oknum yang memang terlibat, Namun tidak bisa diklaim seluruhnya terlibat. Saya bukan alumni azzaitun, maupun pengurus azzaitun, namun ajakan untuk melihat permasalahan secara obyektif dalam sebuah diskusi yang kemudian menginspirasi saya untuk menulisakan catatan ini.Catatan selanjutnya berita tentang 'terorisme' yang seakan menjadi berita 'seksi' dan selalu menjadi heboh di media-media massa, belum lagi film-film yang terlihat bagus untuk disantap oleh mata, Namun ternyata menimbulkan kontroversi. Ambilah contoh film yang ditayangkan salah satu televisi swasta yang menempatkan pesantren sebagai latar tempat kesehariannya (ada segi yang positif juga tentang ustadz yang sering memberi ceramah dan kata-katanya inspiratif dan mudah dicerna oleh anak muda, begitu pula dengan lucunya rokhim dan fuad, Namun disini permasalahannya adalah bagaimana di dalamnya justru ada tema yang diangkat mengisahkan tentang 'cinta-cinta' an dan saya rasa itu bukan cerminan dari pesantren secara utuh),memang perlu obyektif dalam mencerna apapun yang kita lihat,dengar dan rasa di era yang serba terbuka ini. *kata pertama : ..bisa jadi memang ada oknum, namun tidak bisa digenerasilir.


Lantas apa yang perlu kita waspadai, pertama Stigma terhadap islam yang sering dikaitkan dengan terorisme, itu secara perlahan dan semakin memasti saja membuat orang kemudian meng'iya' kan, bahkan yang memprihatikan banyak orang islam sendiri yang meng'iya'kannya (baca: belum obyektif melihat permasalahan), Boleh kita berwaspada -karena memang harus senantiasa berwaspada dan bersiap-siaga- terhadap sesuatu yang mencurigakan, Namun yang harus dikedepankan adalah fakta bukan prasangka. Karena ketika prasangka yang mendahuluinya, maka sesuatu akan ternilai secara subyektif (baca :mengeneralisir peristiwa). Belum lagi terkait pengajian, bagaimana sering kita dengar ketika terjadi wawancara berita tentang terorisme, 1 pertanyaan yang hampir selalu ditanyakan oleh presenter "apakah anda mengetahui, bahwa -tersangka- sering mengikuti pengajian?, Nah, pengajian yang diserang. belum lama saya berdiskusi dengan salah seorang teman yang bercerita bahwa ada temannya yang dilarang ikut pengajian oleh orang tuanya, karena takut-takut terseret terorisme, Luar biasanya stigmatisasi itu yang kemudian melekat di dalam pikiran-pikiran masyarakat kita.


Islam dan pesantren di indonesia khususnya, keduanya tidak bisa dipisahkan.. baik dilihat aspek historis maupun kondisi realita saat ini. Marilah kita jaga bersama. bukan saya, bukan anda tapi Kita semua saudara ku seiman dan setaqwa.. semoga Allah senantiasa melimpahkan kejernihan berfikir dan persatuan dalam umat ini.
Marilah rapatkan barisan, tinggalkan perbedaan dan egoisme golongan, bersama-sama dibawah naungan islam, semoga menjadi solusi ke depan.
Semoga ada inspirasi yang bisa digali
Wallahu'alam bisshowab..
Wassalamu'alaikum wr.wb
Oleh : Nuri Ardiansyah

Unik

Betapa indahnya kehidupan orang-orang yang beriman
Segala yang terjadi di dalam dunia ini
Bagi mereka tiada yang merugikan
Segalanya dijadikan pelajaran
Saat berada di atas, tiadalah berpongah diri
Kar'na kekayaan bukanlah untuk dibanggakan
Namun disyukuri dan diberi kepada yang memerlukannya
Saat berada di bawah, tiadalah berputus asa
Kar'na kemiskinan bukanlah untuk dicela
Namun dihiasi dengan kesabaran agar tampak indah
Dan Allah pun semakin cinta
Subhanallah
Alhamdulillah
Wa laa ilaha ilallah
Allahu akbar
Begitulah kehidupan orang-orang yang beriman

Album : Bahasa Jiwa
Munsyid : Maidany
http://liriknasyid.com

Haramain, Aku dan Canon....

1. Wajah Gurun Pasir Saudi dari udara


3. Foto Gerbang Utama Masjid Nabawi (Menjelang Maghrib)

4. Foto Atap Payung Masjid Nabawi 
 

5. Foto Kubah Hijau (Makam Rasulullah) Assalamu'alaika Yaa Rasulullah... Assalamu'alayka Yaa Nabi Allah (selalu meneteskan air mata saat berada di dekat tempat ini, kami merindukanmu Yaa Rasul...)

6. Foto Masjid yang dahulu merupakan lapangan yang digunakan rasulullah dan shahabat untuk sholat ied, yang bersebelahan dgn Masjid Umar ibn Khattab dan masjid Abu Bakr  RA
 7. Madinah Banjir, sebelumnya terjadi hujan begitu lebat sehingga menyebabkan banjir dan menjadi tontonan warga sekitar
 8. Mr. Ali Hasan (family of Husain Ra) dari Iraq yang tinggal di Maroko dan Mr. Adnan dari Turky


9. Suasana Peternakan Onta di Makkah -> Harga susu onta cukup 5 Real saja per botol

10. Masjid Apung di Jeddah di tepi laut Merah

Kisah Inspiratif, Naik Haji Jalan Kaki 5700 Km dari Bosnia




Buku Senad Hadzic: Naik Haji Jalan Kaki 5700 Km dari Bosnia (foto pribadi)


Sungguh saya merasa sangat beruntung, saya menemukan buku ini ketika berkunjung ke toko buku Gramedia di Samarinda. Siang tadi saya memang memborong buku di Gramedia. Enam buah buku saya beli. Dan buku inilah yang paling inspiratif. Ingin sekali saya segera membagi keberuntungan ini dengan menuliskan resensinya di Kompasiana.


Ini adalah sebuah buku yang menceritakan tentang perjalanan spiritual, tentang perjalanan haji yang sangat menggugah. Pada tanggal 10 Desember 2011, Senad Hadzic, warga Bosnia memulai perjalanan untuk menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki dari kampung halamannya di Banovici, Bosnia. Senad akhirnya mencapai tujuan di Mekkah pada tanggal 31 Agustus 2012. Senad berjalan kaki rata-rata 30-70 km per hari melintasi tujuh negara yaitu Bosnia, Serbia, Bulgaria, Turki, Suriah, Yordania dan Arab Saudi. Kompasianer Ahmad Syaukani sendiri pernah menuliskan berita perjalanan Senad Hadzic pada artikel yang berjudul “Naik Haji Jalan Kaki ke Mekkah”.


Mujahidin Nur, sang penulis buku ini, sangat piawai menuliskan kisah-kisah yang terjadi selama perjalanan Senad. “Kekuatan penulis mengolah isi hati dan tekad Senad menuju Ka’bah sangat mempengaruhi saya sebagai pembaca. Di bab-bab awal saya ikut lebur dalam haru. Bab-bab tengah saya ikut terpesona akan keajaiban-keajaiban yang terjadi. Dan di bab-bab akhir, saya ikut geram dengan penderitaan Senad di perbatasan Arab Saudi. Namun saya bersyukur, kisah ini berakhir bahagia. Penulis buku ini berhasil membuat saya larut pada setiap sisi cerita. Subhanallah, ” demikian tutur Dian Onasis, seorang penulis cerita anak.


Memasuki Perbatasan Bosnia-Serbia


Saat yang paling menegangkan adalah ketika Senad memasuki perbatasan Bosnia-Serbia. Seperti kita ketahui, Bosnia dan Serbia pernah terlibat dalam perang antar etnis dan agama yang paling menyayat harkat kemanusiaan kita. Dari jauh, para penjaga perbatasan dapat melihat bayangan Senad dengan bendera Bosnia yang berkibar-kibar di punggungnya. Ketika Senah sudah benar-benar akan memasuki pos penjagaan, apa yang terjadi? Mereka (para penjaga) justru buru-buru mengucapkan salam kepada Senad, Assalamu-alaikum,” ucap mereka penuh hormat, walau mereka bukan muslim. “Wa’alaikum salam,” jawab Senad tak kalah hormatnya.






Senad dengan bendera Bosnia yang berkibar-kibar (arhiva.kib.ba)


Seseorang yang diyakini Senad sebagai kepala pos penjagaan perbatasa mendekati Senad, dan memberikan perintah kepada anak buahnya, “Jangan mempersulit administrasi orang Bosnia ini. Bagaimana pun dia bisa meninggal dalam perjalanan. Sejurus kemudian aparat-aparat bersenjata lengkap itu mempersilakan Senad untuk melanjutkan perjalanannya sambil tersenyum ramah. Senad pun membalas senyum mereka sambil tak lupa mengucapkan terima kasih atas kebaikan mereka.


Dimuliakan oleh Pemilik Restoran yang Beragama Kristen


Ketika memasuki kota wisata yang terletak di distrik Rasina, tepatnya di bawah pegunungan Kopaonik, Senad mendapat sambutan yang luar biasa dari Zoran, seorang pemilik restoran daging. Pelanggan restoran Zoran bukan hanya dari kalangan orang Kristen, melainkan banyak juga dari orang Islam. Mendengar restorannya akan dilintasi oleh Senad, ia memerintahkan pegawainya untuk membakar daging yang akan dihidangkan kepada Senad.


Ketika Senad melintasi restorannya, Zoran menyambut Senad bersama karyawan-karyawannya, “Assaamu’alaikum, Senad.” Senad berhenti tepat di hadapan Zoran dan menyalami Zoran sambil menjawab salamnya. Zoran kemudian mengajak Senad masuk ke restorannya, “Aku tahu engkau adalah pejalan kaki menuju Tuhan. Sungguh akan menjadi kehormatan bagiku apabila engkau mau beristrirahat dan memakan hidangan sederhanaku,” ungkap Zoran penuh harap.


Senad tersenyum dengan keramahan Zoran. “Baiklah, aku sangat berterima kasih atas kebaikan tuan Zoran. Semoga Tuhan membalas kebaikan tuan Zoran dengan sesuatu yang terbaik menurut-Nya.” Zoran begitu bahagia Senad mau singgah ke restorannya. Ia begitu tulus ingin menghormati Senad karena kekagumannya kepada laki-laki ini.






Di Bulgaria, Senad berjalan kaki dalam kesendirian (themuslimtimes.org)


Sambutan Paling Hangat dari Turki


Sesampai di perbatasan Turki, sesudah melewati bagian pengecekan administrasi negara itu, Senad bersujud, mensyukuri segala karunia Allah yang diberikan kepadanya. Sesudah melewati perbatasan, antrian masyarakat Turki, terutama yang tinggal di perbatasan, panjang membentang menyambut kedatangan Senad. Pemberitaan mengenai Senad selama melakukan perjalanan di Bulgaria, membuat mereka khawatir akan kesehatan dan keselamatan Senad. Mereka khawatir badai salju membuat Senad mati membeku.


Senad sangat terkesan dengan penyambutan itu. Ia seakan berada di kampungnya sendiri, di mana semua warga begitu hangat menyambutnya dengan takbir, tasbih dan kumandang, “Kami mencitaimu Senad, kami mencintai Bosnia,” ucap mereka penuh kebahagiaan. Senad menyalami mereka satu per satu. Segala rasa letih selama perjalanan di Bulgaria seakan sirna dengan kehangatan sambutan masyarakat Turki. Semua hari berat yang dilaluinya menjadi menarik untuk dijalani. Selanjutnya penyambutan demi penyambutan silih berganti untuk memuliakan pejalan kaki tamu Allah ini.


Memasuki Suriah yang Tercabik


Ketika akan melintasi jembatan Bosphorus, Senad sempat terhalang oleh peraturan bahwa semua yang akan melalui jembatan yang menghubungkan antara Eropa dan Asia ini tidak boleh dilakukan dengan berjalan kaki. Terjadilah negosiasi antara Senad dengan petugas jembatan, agar Senad bisa melalui jembatan dengan berjalan kaki. Karena negosiasi buntu, maka Senad memutuskan untuk berkemah tidak jauh dari lokasi jembatan, untuk mengurus ijin agar bisa melewati jembatan itu dengan berjalan kaki.


Setelah berminggu-minggu menunggu, akhirnya ada titik terang. Petugas jembatan Bosphorus melunak setelah setiap hari Senad memita mereka untuk mengijinkan dirinya melewati jembatan ini dengan berjalan kaki. Senad melakukan sujud syukur kepada Allah dan memeluk para petugas jembatan untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju perbatasan Turki-Suriah.






Senad bersujud syukur (www.trtbosanski.com)


Ketika memasuki perbatasan Turki-Suriah, Senad disambut dengan hangat oleh para petugas emigrasi Suriah. Namun sambutan itu tidak berarti Senad mendapatkan kemudahan dalam pengurusan visa di sini. “Urungkanlah niatmu wahai saudaraku. Seandainya tidak sedang dalam keadaan perang, kami sungguh sangat bahagia menerimamu sebagai tamu di negara kami,” ucap seorang perwira penjaga perbatasan kepada Senad. Setelah bernegosiasi selama 7 jam, akhirnya Senad diperbolehkan melewati Suriah. Senad bersujud syukur atas hal ini dan menyalami semua petugas perbatasan tersebut. Kemudian salah seorang perwira senior mendekati Senad dan memeluknya, “Wahai orang Bosnia, berdoalah kepada Allah untukku di Arafah nanti. Di sana Allah akan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan kepada-Nya.”


Dan alhamdulillah, memasuki Suriah yang sedang bergejolak oleh perang saudara, Senad dapat melaluinya dengan selamat. “Tidak ada yang menembak saya. Saya dihentikan oleh orang bersenjata memeriksa pasport saya. Tetapi ketika saya mengatakan saya dalam perjalanan menuju Allah, baik pemberontak mau pun tentara Presiden Assad membiarkan saya pergi.”


Arab Saudi, Cobaan Terberat Perjalanan Senad


Sungguh terasa aneh, bahwa cobaan terberat yang dihadapi Senad adalah ketika berada di Arab Saudi. Cobaan itu adalah tentang sedemikian lamanya proses untuk mendapatkan visa untuk memasuki negara itu. Sebenarnya Senad sudah mendapatkan sambutan yang hangat di perbatasan Arab Saudi. “Mabruk Ya Senad, congratulation,” ujar Fahd el Zeid, menyambut Senad dengan sambutan yang hangat dan penuh kekeluargaan.


“Tidak ada dalam sejarah, orang yang mampu berjalan kaki sekian lama untuk menunaikan ibadah haji. Saya akan langsung menge-fax dokumen-dokumen anda ke Riyadh, tuan Senad. Menurut informasi, Pangeran Riyadh mengatakan bahwa visa sudah akan disetujui dengan segala cara oleh Arab Saudi. Datanglah tiga hari lagi ke sini untuk mengambil visa anda tuan Senad.”


Tapi yang terjadi kemudian, Senad harus menunggu hampir tiga bulan untuk mendapatkan visanya. Entah apa yang terjadi, yang juga ironis, sambutan masyarakat Arab Saudi juga tidak sehangat sambutan masyarakat Turki. Kedubes Bosnia di Arab Saudi pun seperti tidak ada perhatian terhadap kesulitan Senad ini. Di saat penantian yang panjang, sesekali kemudian terbayang kembali wajah anak dan istrinya di kampung halamannya. Ia juga sempat menderita sakit hingga pingsan selama penantian itu. Namun ia bertekad, tidak akan menyerah, walaupun harus mati di perbatasan Arab Saudi.


Hingga akhirnya ia menerima panggilan telpon dari Kedubes Arab Saudi, “Hallo, assalamu’alaium,” ucap Senad dengan suara lemah. Dari seberang terdengar Fahd el Zeid berbicara menyampaikan informasi terkini terkait masalah visa Senad. Atas nama kerajaan Arab Saudi ia minta maaf atas keterlambatan merespon aplikasi vsa Senad. Dan yang paling membahagiakan Senad adalah Fahd menyampaikan bahwa visa Senad sudah keluar dan Senad diperbolehkan untuk memasuki Arab Saudi.


Mendengar kabar gembira ini, semua kesedihan, rasa letih, lelah dan berbagai penderitaan selama ia berada di perbatasan seakan sirna sudah. Semuanya hilang berganti dengan kebahagiaan. Lama sekali ia bersujud dengan tangis yang mengundang rasa bahagia seluruh makhluk Allah di langit dan di bumi. Usai menumpahkan kebahagiaannya di hadapan Allah, ia buru-buru menelpon Aqueena, istrinya. Aqueen pun terpekik kegirangan menerima telepon dari suami tercintanya. Aqueena serasa diliputi kebahagiaan dari ujung rambut sampai ujung kakinya.


Usai menelpon istrinya, dengan langkah terhuyung-huyung karena badannya masih lemah, Senad keluar dari tendanya dan mendatangi orang-orang miskin yang ada di sekitar gurun pasir tak jauh dari tempat ia tidur. Dirogohnya uang ppecahan dolar di kantongnya yang semuanya berjumlah 20 dolar, dan dibagikan semuanya kepada orang-orang miskin itu tanpa ada sisa satu sen pun untuk dirinya. Ia begitu bahagia. Bahagia dengan karunia Allah kepada dirinya.


Komentar dan Testimoni atas Buku Ini


Ada banyak komentar dan testimoni atas buku ini, yang menyatakan salut untuk Senad Hadzic dan pujian untuk buku yang inspiratif ini. Saya akan mengutip dua testimoni yang paling inspiratif bagi saya:


“Entah saya tenggelam dengan kekhusyukan Senad. Menggigil saat membayangkan Senad kedinginan dan merasakan perih di dada saat membaca puncak penderitaan Senad di perbatasan Arab Saudi. Saya membacanya berulang-ulang dan merasakan semuanya berulang-ulang juga. Sebagai seorang wanita, membaca kesalehan Senad sampai kuberkhayal, andai aku jadi Aqueenamu, Senad.” - Fatimah Rina Nuraini, seorang pembimbing haji dan umroh.


“Uwais al Qarni adalah laki-laki shaleh pada jaman tabi’in yang berjalan kaki menggendong ibunya dari Yaman menuju Mekkah. Waktu membaca kisahnya, saya kagum luar biasa. Namun kekaguman saya pada Senad Hadzic berbeda. Uwais al Qarni hidup pada masa tidak ada pesawat, mobil atau pun kapal laut. Tapi Senad hidup di dunia modern yang semuanya ada. Dan ia sanggup berjalan kaki untuk menunaikan ibadah haji. Subhanallah.” - dr. Suci Saptyuni, dokter RSUD di Cirebon.


————————————————————————-


Judul Buku : Naik Haji Jalan Kaki 5700 Km dari Bosnia


Penulis : Mujahidin Nur


Penerbit : Zahira, Cetakan I, September 2013


Tebal Buku : 186 halaman










Sumber:http://media.kompasiana.com/buku/2013/12/02/kisah-inspiratif-naik-haji-jalan-kaki-5700-km-dari-bosnia-615775.html