IIBF (Indonesian Islamic Bussiness Forum)

Memahami Positioning IIBF

Surat Cinta Presiden IIBF

"My philosophy is that not only are you responsible for your life, but doing the best at this moment puts you in the best place for the next moment.”
Begitulah kalimat yang keluar dari seorang Oprah Winfrey mengenai pentingnya positioning dalam meraih sukses.
Bahwa bertanggung jawab terhadap kehidupan saja tidak cukup, anda harus melakukan sesuatu yang terbaik pada posisi terbaik untuk ikut membangun masa depan.
Sebagai kader IIBF, kalian layak bertanya.
Mengapa visi IiBF adalah "Building the Character and Wealth"?
Mengapa Purpose IiBF adalah "Untuk menciptakan Pengusaha yang berbisnis layaknya Pebisnis kelas dunia dan berperilaku layaknya muslim yang bertaqwa"?

Dua hal tersebut terformulasi sedemikian rupa tidak lepas dari Positioning yang diambil oleh IiBf dalam peranannya untuk ikut meretas sukses bangsa Indonesia ke depan.

IIBF mengambil positioning "Membangun Karakter Pengusaha Indonesia".

Positioning IIBF ini lebih jauh bisa dimaknai bahwa:

1. IIBF fokus pada Sang Pengusaha, bukan pada Management
2. IIBF menanamkan Prinsip, bukan sekedar Metode
3. IIBF mengutamakan Karakter, bukan sekedar Personal Brand
4. Tujuan utama IIBF adalah pada cara bermain, bukan sekedar transfer Pengetahuan
5. Konsep yang diajarkan IIBF bersandar pada keyakinan, bukan pada konsep yang sedang populer
6. IIBF bertujuan menciptakan Pengusaha kuat, bukan pengusaha yg terlihat hebat
7. Produk unggulan IIbF adalah inspirator bisnis dan kejuangan, bukan macan panggung
8. IIBF dibangun sebagai komunitas pejuang, bukan komunitas untuk cari uang
9. iIBF ingin menjadi ladang amal, bukan ladang bisnis

Positioning inilah yang membuat IiBF memiliki karakter tersendiri.
Maka di IIBF kadernya disebut sahabat pejuang, ada al aqabah, ada Debt Free Center, Pengusaha diajak berhijrah ke arah yang lebih baik, diajak untuk ikut ambil bagian dalam membangun agama dan bangsa. IIBF juga melahirkan gerakan Beli Indonesia yang hari ini menjadi gerakan mainstream yang diikuti oleh berbagai institusi bahkan oleh Pemerintah Daerah.

Layaknya mendirikan sebuah bangunan, banyak pihak yang dibutuhkan disana, masing masing memiliki peranannya sendiri.
Disana diperlukan tukang gambar, tukang batu, tukang kayu, ahli interior, lanscape, supplier bahan bangunan.
Dalam konteks tersebut IiBF memilih positioning menangani pekerjaan struktur yang mencakup rancang bangun, pondasi, pilar, dan kerangka utama.
Apakah itu membangun rumah dengan ukuran tanah 99 meter persegi ataupun gedung pencakat langit dengan jumlah 99 lantai, semuanya membutuhkan struktur yang sempurna sehingga bangunan bisa berdiri dengan kuat dan dapat bertahan dalam segala cuaca.
IIBF meyakini bahwa tanpa stuktur yang kuat, seindah apapun bangunannya, sebagus apapun perabotannya, akan mudah runtuh sewaktu waktu.

Positioning ini bukan persoalan salah atau benar, Positioning adalah sebuah pilihan, dimana mengambil positioning akan membawa konsekuensi yang harus dibayar.

Dalam perjuangannya, konsekuensi dari Positioning yang diambil IiBF bisa dilihat sbb:

1. Ajarannya harus bisa dibedakan dengan jelas, mana IIBF dan mana yang bukan.
2. IIBF harus tegas dalam nilai
3. IIBF harus selektif dalam konsep dan metode
4. IIBF harus berani menjadi diri sendiri: No Compete, No Complete
5. IIBF harus memiliki tingkat kedisiplinan dalam berjuang
6. IIBF tidak boleh menjual ilmu, tidak melarang materi disebar luaskan dengan gratis
7. IIBF tidak boleh mempersoalkan bayaran
8. IIBF harus melihat audiencenya yang heterogen, ada yang kecil, ada yg besar. Ada yang berpendidikan, ada yang kurang berpendidikan.
9. IIBF harus melayani audience sebagai umat, bukan sebagai customer

Sebagai Pengusaha, tantangan tidak pernah usai, masalah demi masalah tidak bisa dihindari. Sebuah konsekuensi memilih menjadi pengusaha. Tidak mudah memang.
Maka keberadaan IIBF diharapkan bisa menemani mereka dalam menghadapi berbagai tantangan usaha, tantangan kehidupan, dan upaya melakukan penguatan karakter mereka sebagai Pengusaha Pejuang.

Ukuran keberhasilan IiBF adalah terciptanya pengusaha kuat yang memiliki semangat kejuangan untuk agama dan bangsa.

Dalam perspektif dakwah kita mengenal produk gagal yang disebut penganut Teology maut, yaitu mereka yang berani mati karena tidak berani hidup.
Dalam perspektif IIBF, disebut kegagalan jika hanya menghasilkan Pengusaha putus asa, salah satunya adalah yang memilih lari ke panggung karena tidak lagi berani berbisnis.

IIBF hingga saat ini dikenal sebagai pelabuhan terakhir bagi Pengusaha yang telah kesana kemari belajar dan tidak menemukan apa yang mereka butuhkan. Hal tersebut bukan lantaran IIBF menyediakan segala galanya bagi mereka, bukan karena IIBF memberikan lebih banyak dari yang lain, bukan karena IIBF telah memberikan janji dengan bahasa marketing yang muluk muluk..mereka menjadikan IIbF sebagai pelabuhan terakhir justru karena IIBF menyampaikan sesuatu dengan jujur, menyampaikan apa yang perlu di fahami oleh mereka sebagai Pengusaha, tidak peduli apakah itu sesuatu yang menggembirakan ataupun justru sesuatu yang memantik kegelisahan mereka..mereka menjadikan IIBF pelabuhan terakhir karena IIBF mengambil peran yang jelas, sebuah pekerjaan yang sudah lama ditinggalkan oleh bangsa ini, yaitu pembangunan karakter!.

Tulisan ini ada jawaban saya atas berbagai pesan keprihatinan yang dikirim ke saya dalam seminggu terakhir ini. Masukan masukan yang mengindikasikan adanya beberapa kader yang menghadapi gejala krisis identitas, melakukan proses pembinaan dan coaching di daerah dengan konsep diluar standar IIBF.

Maka menindak lanjuti hal tersebut saya mengambil langkah sbb:

1. Membentuk Komite yang akan mengurusi, mengevaluasi dan menyelenggarakan kegiatan pembinaan.
2. Meluruskan dan memastikan agar daerah melakukan pembinaan sesuai dengan standard IIBF.
3. Menegakkan disiplin organisasi.
4. Melakukan evaluasi terhadap program vCoach dan merumuskan perbaikan yang harus di ambil sehingga lebih sesuai bagi IIBF ke depan.

Demikian, saya berharap kejadian ini membawa hikmah dan bisa kita maknai sebagai proses penajaman visi, penguatan positioning IIBF di tengah usaha membangun bangsa.

Kedewasaan kader IIBF dalam mensikapi hal ini harus ditunjukkan dengan cara menegakkan disiplin di satu sisi dan tetap membina silaturahmi serta bahu membahu dalam dakwah di sisi yang lain.

Semoga Allah merahmati sahabat pejuang di seluruh Indonesia.

Salam dari Las Vegas, Amerika Serikat.
-Heppy Trenggono



Nuri Ardiansyah
Santri IIBF (Indonesian Islamic Bussiness Forum)



Suami Idaman adalah Remaja Masjid

Pemuda Remaja Masjid adalah Suami Idaman?
Pertanyaan menarik, mengingat salah satu hal krusial dan banyak dibahas oleh kaum muda adalah pernikahan. Menikah adalah sunnah Rasul Allah yang kata orang enaknya biasanya saja tapi nikmatnya luar biasa, setelah menikah. Ga percaya? silahkan anda buktikan, hehe....
Dalam sebuah training remaeja masjid, ditanyakanlah beberapa pertanyaan kepada remaja putri.
Mbak, milih dilamar yang mana ni:
si A. Datang ke rumah pakai sepeda onthel, pakai peci dan orang nya sholeh kemudian menemui bapak ibu anda untuk melamar anda 
(Sholeh tapi Miskin harta)
si B. Datang ke rumah menggunakan mercy, wangi, nampak mempunyai harta berkecukupan, orang nya sholeh... sama dengan yang pertama tadi, datang kemudian menemui orang tua dan melamar anda 
(Sholeh dan kaya raya)
si C. Datang ke rumah menggunakan mercy, wangi,nampak mempunyai harta berkecukupan, tapi turun dari mobil dengan sempoyongan habis mabuk-mabukan... mengetuk pintu dan menemui orang tua anda dan melamar anda 
(Kaya Raya tapi tidak sholeh)
si D... Datang ke rumah dengan sepeda onthel, turun dari sepeda engan sempoyongan habis mabuk-mabukan... mengetuk pintu dan menemui orang tua anda dan melamar anda
(Tidak kaya dan tidak sholeh)

Ternyata sebagian besar peserta yang ikut memilih si B (Materi Muda Kaya Raya, Mati Masuk Surga), dan sebagian kecil memilih si A. Remaja Masjid yang mana?
Gambaran A yang tercermin oleh seorang Ali bin Abi Thalib (dengan kemuliaannya menjadi salah seorang dari 10 orang yang dijamin masuk surga), secara materi harta tidak seperti shahabat lain yang kaya raya namun kesholehan yang luar biasa. 
Gambaran B yang tercermin oleh seorang Abdurrahman bin 'auf (dengan kemuliaannya menjadi salah seorang dari 10 orang yang dijamin masuk surga), secara materi kaya raya ditambah dengan kesholehan yang luar biasa.

Remaja masjid, pemuda islam seharusnya mampu untuk meniru dan memodel rasul dan para shahabatnya yang sudah tidak diragukan lagi kapasitas, kiprah dan jaminan surga yang diberikan oleh rasulullah. Dengan memodel beliau-beliaulah langkah bagi remaja masjid-pemuda islam menjadi para suami idaman, begitu pula sebaliknya para remaja putri yang bisa memodel para shohabiyah jg menjadi istri idaman para pemuda.
Remaja Masjid adalah sebuah wadah ideal bagi para pemuda islam belajar, mengaji, mengkaji, bersosial, beramal, mengaktualisasikan diri dan berdakwah. Mengikuti sunnah Rasulnya dan bersama-sama menjaga keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Belajar untuk menjadi seorang suami Ideal sebagai Remaja masjid.

BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) sebagai sebuah organisasi kepemudaan yang menaungi remaja masjid di indonesia, dengan slogannya menjadi muwwahid (pemersatu umat), Mujahid (Pembela kebenararn), musadib muaddib (pelurus & pendidik) serta menjadi Mujadid  (pemeliraha keimanan) benar-benar diharapkan melahirkan para calon-calon suami ideal. 
Karena Suami Ideal adalah Remaja Masjid


Yogyakarta, 27 April 2016
Nuri Ardiansyah
Anggota DPK BKPRMI Kec Sleman


Kisah Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf, Nama seorang shahabat Rasulullah yang bermental kaya. Seorang Shahabat rasul yang mendapatkan kabar gembira sebagai 1 diantara 10 orang yang dijamin masuk surga ketika masih hidup, minal mubasy-syirin bil-jannah. Menjadi Muslim sejak awal kedatangan Islam, bahkan sebelum Nabi menjadikan Baitul Arqam sebagai tempat pertemuan dan markas penyebaran dakwah.

Abu Bakar adalah yang pertama datang menyampaikan Islam kepada Abdurrhaman bin Auf, bersama beberapa sahabat lainnya, termasuk Utsman bin Affan dan Zubair bin Awwam. Tidak sedikit pun penolakan dari mereka, apalagi keraguan tentang kebenaran Islam, lalu bersama Abu Bakar menemui Rasulullah menyatakan keislaman mereka.

Abdurrahman bin Auf sebagai seorang Pengusaha  
Abdurahman adalah seorang pebisnis yang luar biasa, sampai ia mendapat julukan sebagai Manusia 'bertangan emas', dikarenakan setiap kali bisnis yang ia pegang dapat dipastikan sukses. Ia juga seorang pebisnis yang jujur, sehingga relasi dan konsumen nya pun selalu merasakan kepuasan saat bertransaksi dan bekerja sama dengan beliau. Ia juga dikenal luas di jazirah arab sebagai salah satu saudagar termahsyur. Dengan karunia luar biasa yang Allah berikan kepada nya, Abdurrahman tidak berbisnis untuk menumpuk-nupuk harta, melainkan sebagai salah seorang shahabat yang dikasihi oleh rasul ia senantiasa membelanjakan hartanya di jalan Allah.

Abdurrahman bin Auf yang Kaya Raya
Sebagai seorang pebisnis, saudagar yang mahsyur saat ini, keuletan serta do'a khusus dari rasulullah menjadikan bisnis Abdurrahman berhasil dan termasuk menjadi salah seorang shahabat rasulullah yang paling kaya. Bahkan kekayaannya konon melebihi para shahabat rasul yang lain. Salah satu gambaran kakayaan abdurrahman adalah di saat-saat sebelum wafat, beliau berwasiat untuk membagikan 50.000 dinar (sekitar 12,5 Milyar) untuk dibagikan kepada para veteran perang badar. Angka yang fantastis untuk dibagi-bagikan di kala itu,ribuan tahun yang lalu... Subhanallah...

Mentalitas Kaya Seorang Abdurrahman bin Auf
Ada sebuah anekdot sederhana, cerita tentang seorang bos dan sopir nya yang naik mobil kemudian dirampok di tengah jalan diambil semua harta yang mereka punya tinggal baju yang melekat di tubuh saja, kemudian mereka dibuang ke hutan, hari berganti hari, bulan berganti bulan sampai akhirnya si bos keluar hutan kembali dengan pakaian yang bagus, mengendarai mobil dan kembali kaya raya jauh lebih kaya dari sebelum saat di buang di hutan, sedangkan sang sopir keluar dari hutan dengan pakaian compang-camping dan lebih menyedihkan dibandingkan saat awal dibuang di hutan. Inilah mentalitas, inilah cara bermain... Seorang Abdurrahman bin auf mempunyainya, mental dan cara bermainnya. teringat saat panggilan hijrah datang, harta, rumah, kendaraan, dan semua yang ia bangun selama ini di makkah harus ia tingalkan, demi sebuah ketaatan kepada Allah dan rasul Nya. Ia tinggalkan tanpa ada yang ia bawa, dengan tekad bulat ia berangkat hijrah ke madinah. Saat tiba di madinah ia dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi', lalu sa'ad berkata kepadanya seperti yang diriwayatkan anas bin malik, 'wahai saudaraku, aku adalah salah seorang penduduk madinah yang punya banyak harta, pilihlah dan ambilah, aku juga mempunyai dua orang istri, lihatlah salaj satu dari mereka yang menarik hatimu,sehingga aku bisa menceraikannya untukmu. Kemudian Abdurrahman menjawab 'Semoga Allah memberkah harta dan keluarga anda. Tunjukkanlah di mana letak pasar. Luar Biasa, Mentalitas Kaya... Memberi lebih utama, bahkan di saat ia tidak memiliki apa-apa, abdurrahman menunjukkan mentalitas kayanya. Mentalitas dan Cara Bermain Abdurrahman Luar biasa, teladan bagi para pengusaha muslim. Singkat cerita (detail cara bisnis Abdurrahman akan kita bahas pada tulisan yang lain), Abdurrahman memulai  bisnisnya dan kembali menjadi kaya raya. Dahsyat...

Abdurrahman bin Auf yang Dermawan
Kedermawanan abdurrahman bin auf tidak diragukan lagi. Saat itu kota madinah yang dalam keadaan aman dan tenteram, tiba-tiba menjadi ramai . Terlihat debu tebal yang mengepul di udara, datang dari tempat ketinggian di pinggir kota. Tidak lama kemudian, sampailah 700 kendaraan (unta) yang sarat dengan muatannya yang memenuhi jalanan kota madinah dan menyibukkannya. Lalu, banyak orang yang memanggil dan menghimbau untuk menyaksikan keramaian  itu serta turut bergembira dengan datangnya harta dan rezeki yang dubawa oleh kafilah tersebut. Mendengar hiruk pikuk itu, Aisyah kemudian bertanya kepada seseorang' apakah yang sudah terjadi di kota madinah?' mendapat bahwa ini adalah kafilah abdurrahman yang datang dari syam membawa barang-barang dagangannya , Aisyah RA, berujar " Kafilah abdurrahman bin auf yang telah menyebabkan semua kesibukan ini?" Benar wahai ummul mukminin, Abdurrahman bin Auf membawa 700 kendaraan sarat dengan muatan daganagan.
Aisyah kemudian menggeleng-gelengkan kepada seraya teringat dan berkata aku pernah mendengar Rasulullah SAW Bersabda 'Kulihat Abdurrahman bin auf masuk surga dengan perlahan-lahan.'
Mendengar hal tersebut ada salah satu shahabat yang kemudian menyampaikan kabar tersebut kepada abdurrahman, dan ia pun kemudian mendatangi rumah Aisyah RA dan berkata "sungguh engkau telah mengingatkanku akan suatu hadist yang tak kan pernah kulupakan. Ia sejenak terdiam dan kemudian berkata, Dengan ini aku mengharap dengan sangat agar engkau menjadi saksi bahwa kafilah ini dengan semua muatannya berikut kendaraan dan perlenkapannya kupersembahkan di jalan Allah, maka dibagikanlah semua muatan dari 700 unta tersebut kepada seluruh penduduk madinah dan sekitarnya sebagai wujud rasa syukurku kepada Allah atas seluruh rezeki yang telah diberka kepadaku. Semua...Semua Ia sedekahkan... sekali lagi... Semua Ia Sedekahkan.. Allahuakbar...
Sepenggal kisah lain, kisah saat menjelang perang tabuk, perang terakhir di masa rasulullah, kamu muslimin membutuhkan dana yang besar, sedang madinah sedang mengalami krisis dan paceklik. Rasulullah kemudian menghimbau shahabatnya untuk berinfaq di jalan Allah, kaum muslimin pun menyambuat himbauan tersebut dengan berbondong-bondong menginfaqkan hartanya, siapakah pelopornya? Tentu saja Abdurrahman bin Auf pelopornya, ia datang kepada rasulullah dengan membawa 200 'uqiyah emas, saking banyaknya emas yang dibawa Abdurrahman bin auf, umar bin khattab sampai berkata ' Ya Rasulullah, kurasa Abdurrahman bin auf telah menyengsarakan keluarganya dan ini termasuk dosa besar, karena ia tidak meninggalkan sesuatu sedikitnya pun untuk mereka.Rasulullah kemudian bertanya 'apakah engkau telah menyisakan sesuatu untuk keluargamu?
Abdurrahman menjawab "Sudah, yang kutinggalkan jauh lebih banyak dari apa yang kusedekahkan"
Apa itu? Dan berapa? tanya Rasulullah
Yaitu Rezeki, Kebaikan dan Pahala yang dijanjikan oleh Allah dan Rasulullah
Sekali lagi, Dahsyat !!! buah keimanan luar biasa dari seorang abdurrahman bin auf.

Bersambung.....

Ayo ke Masjid

BKPRMI yang merupakan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia menjadi tempat bernaungnya pemuda remaja masjid indonesia mencanangkan sebuah gerakan kembali ke masjid, mengajak umat ini untuk kembali pada fitrah awal dakwah rasulullah yang menjadikan masjid sebagai pusat peradaban kala itu, Senada dengan hal tersebut JPRMI (Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia) juga melaunching gerakan Ayo ke Masjid di bandung pada tanggal 28 Februari 2016 dalam tautan acara Mukernas nya.
Adapun beberapa poin utama dalam gerakan tersebut bahwa JPRMI ingin menjadikan Masjid sebagai solusi konkrit atas permasalahan umat. Jaringan Pemuda & Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) mengajak untuk fokus pada 3 masalah utama yaitu Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan.
3 Pilar Program JPRMI Makmurkan Masjid meliputi:  
1. Pendidikan --> dengan Sekolah Berbasis Masjid dan Beasiswa Aktifis Pemuda / Remaja Masjid 
2. Ekonomi --> dengan Entrepreneurship Berbasis Masjid (pemberiaan modal usaha mikro dan kecil berbasis masjid)
3. Kesehatan --> dengan pemberian bantuan kesehatan bagi dhuafa yang belum termasuk dalam program jamkesda pemda, serta layanan kesehatan gratis. (-sumber jprmi.or.id)

Adapun DPK BKPRMI Kecamatan Sleman sebagai turunan struktur dari DPP BKPRMI di wilayah kecamatan Sleman juga telah lama menggunakan Slogan Back to Masjid |  Back to Basic, mengalirkan nafas perjuangan gerakan mengembalikan pemuda dan remaja islam ke masjid tempat dimana mereka seharusnya terpaut hatinya.


Yogyakarta, 23 April 2016
Nuri Ardiansyah
Anggota DPK BKPRMI Kecamatan Sleman

Beginilah Seharusnya Organisasi

1. Sebuah organisasi hanya bisa tumbuh besar kalau sistemnya lebih besar dan lebih kuat dari individu2nya
2. Begitu individu lbh kuat dr sistem mk organisasi itu pasti akan berumur pendek..seumur individu itu..dia pergi organisasi mati..
3. Kalau sistem lbh kuat dr individu mk organisasi akan hidup selama sistem itu hidup..individu blh datang dan pergi
4. Itu sebabnya mengapa banyak partai atau perusahaan bisnis atau ormas yg lahir dan mati muda
5. Sebuah sistem organisasi hrs bisa mewadahi 3 hal:bisa mendorong dinamika pertumbuhan,bisa menyerap keragaman,immun trhdp virus
6. Sebuah sistem teruji dalam goncangan2 besar..jk ia kuat mk ia akan eksis dan tumbuh..solid dan bersih dr virus
7. Sistem yg bs mewadahi dinamika pertumbuhan adalah yg berbasis pd kompetensi,berorientasi pembelajaran dan inovasi.
8. Sistem yg bs menyerap keragaman mjadi faktor produktif adalah yg berbasis pd syuro dan tradisi pengetahuan.
9. Sistem yg punya imunitas thdp virus adalah yg berbasis pd hukum yg ketat dan standar etika yg tinggi.
10. Sistem yg kuat sprti ini bertumbuh cepat di tengah tantangan krn kedisiplinan dan keluwesannya sekaligus.
11. Dlm sbh sistem yg kuat nilai seseorang terletak pada moralitas,kapasitas dan kinerjanya..hanya itu yg membuat eksis dn tumbuh.
12. Musuh besar dr sistem sprt Ini adalah kultur feodalisme..krn ia tdk memberi ruang pd keistimewaan individu yg semu.
13. Sistem yg kuat tumbuh dlm kultur demokrasi dan tradisi pengetahuan yg kokoh dimana keteraturan dan pertumbuhan bertemu
14. Dlm sistem yg kuat individu bertahan ketika ia mjadi aset organisasi dan hilang ketika ia jd liability
15. Sistem organisasi inilah yg menjelaskan mengapa banyak partai yg mati muda atau hidup tp tdk bertumbuh
16. Sistem organisasi jg menjelaskan mengapa perusahaan bisa bertahan..terutama ktk perusahaan mulai tumbuh membesar
17. Ujian sistem itu terutama terlihat ketika sbh perusahaan terbatas mau beralih menjadi perusahaan publik
18. Transformasi itulah ujian terberat bg sbh sistem..terutama ktk peran2 individu berubah mengikuti tuntutan organisasi
19. Dlm stp transformasi sistem mengantar organisasi memasuki spectrum shift yg baru..pasti ada goncangan saat itu
20. Di tengah goncangan krn spectrum shift itu sebuah sistem teruji..apakah ia kuat atau rapuh..dan itu yg menentukan umur organisasi

dari kultwit Ust, Anis Matta

Kadesisasi

Catatan Kaderisasi
"Sebuah organisasi hanya bisa tumbuh besar kalau sistemnya lebih besar dan lebih kuat dari individu2nya, Jika individu lbh kuat dr sistem mk organisasi itu pasti akan berumur pendek..seumur individu itu..dia pergi organisasi mati.."

Nuri Ardiansyah
Anggota DPK BKPRMI Sleman

KNOCK THE RIGHT DOOR












Usai memenangkan sebuah pertempuran, seorang jenderal di sebuah kerajaan China kuno membawa pasukannya pulang ke kota raja. Agar cepat sampai tujuan dia memerintahkan pasukannya mengambil jalan pintas hingga tiba di pinggir sebuah sungai yang cukup lebar.
Sang Jendral kemudian bertanya kepada seorang anak kecil yang sedang bermain di tempat
itu.
“ Nak, bisa tidak kuda-kuda saya melewati sungai ini?”; tanyanya.
“ Bisa ” ; jawab anak kecil itu dengan sangat yakin.
Jendral itupun memerintahkan pasukan untuk menyeberangi sungai itu. Makin ke tengah air makin dalam hingga Jendral dan pasukan berkudanya hanyut terbawa arus. Dengan susah payah Jenderal ini menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggir. Di pinggir sungai diabertemu lagi dengan anak kecil tadi, dengan marah jendral bertanya
“ Hei anak kecil,..! tadi kamu bilang kami bisa menyeberang sungai ini “, katanya
dengan penuh amarah. “ Mengapa kamu bohong? “;
“ Saya tak tidak bohong,” jawab anak kecil itu dengan takut. “ Saya melihat kudamu besar-besar dan saya yakin kudamu bisa menyeberang. Bebek saya saja yang tubuhnya jauh lebih kecil bisa dengan mudah menyeberang sungai ini,” jawab anak ini tanpa rasa bersalah.
Cerita Cina kuno ini juga sering terjadi pada seorang entrepereneur ketika sedang menghadapi masalah. Dia bertanya kepada seseorang yang dia anggap bisa menjawab masalahnya. Tetapi baru tahu bahwa jawabannya itu salah setelah masalah semakin dalam karena mengikuti saran itu.
Minggu lalu seorang pengusaha ekspedisi di Jakarta datang ke saya menceritakan tentang
kerugian yang dialaminya. “ Pak, saya baru kehilangan uang yang sangat banyak,”
begitu katanya. “Kok bisa?” tanyaku singkat.
“Uang itu saya beli property setelah mendengar saran dari seorang trainer bisnis,” jawabnya.
Pengusaha ini kemudian panjang lebar menceritakan sejarah usahanya dan kronologis pertemuannya dengan trainer itu. Dari kisah pengusaha ini diketahui bahwa Sang trainer yang memberi saran itu dulunya adalah seorang professional yang dikenal sebagai ahli marketing yang sangat handal. Kemudian mengundurkan diri sebagai professional dan mendirikan sebuah lembaga training bisnis. Trainer ini telah menolong puluhan perusahaan dengan meningkatkan angka penjualannya. Track Record ini yang membuat pengusaha tadi yakin mengikuti saran trainer itu. Padahal masalah yang dihadapinya bukan masalah penjualan tetapi keputusan untuk berinvestasi. Atas saran Si Trainer pengusaha itu kemudian membeli property dalam bentuk beberapa unit rumah. Akibatnya dia mengalami kesulitan cash flow sehingga mengganggu operasional usaha utamanya Salahkah Si Trainer itu? Tidak. Dia tidak bermaksud menjerumuskan pengusaha itu. Bahkan sebaliknya ingin membantu pengusaha untuk keluar dari masalahnya.
Sama seperti anak kecil yang hampir menenggelamkan jendral dan pasukannya tadi. Anak itu tidak bermaksud menenggelamkan jendral dan pasukannya. Dia hanya menyarankan berdasarkan keyakinannya saja setelah membandingkan antara kuda dan bebek. Tetapi dia sendiri tidak pernah mengalami langsung bagaimana caranya menyeberangi sungai itu. Apalagi sampai mengetahui kedalaman air dan kekuatan arusnya.
Agar tidak mengalami hal yang sama seperti jendral itu maka kita harus bertanya kepada orang yang tepat sesuai dengan masalah yang kita hadapi. Ketika saya mengalami kejatuhan usaha dan terlilit utang yang cukup besar saya memutuskan mencari seorang mentor bisnis.
Teman dekat saya, seorang ustadz menasehati saya dengan kalimat yang singkat yang selalu saya ingat ”, mencari ilmu itu harus dengan ilmu “. Dengan nasehat singkat itu membuat saya selalu berupaya untuk mencari orang yang tepat untuk bertanya tentang masalah bisnis saya. Seorang mentor saya menganjurkan untuk mencari orang yang tepat ini dengan sebuah ungkapan pendek, “ Knock The Right Door “
penyunting