Dentuman dalam konsep gelombang ini merupakan
kondisi dimana sesuatu yg padat mengenai benda cair pertama kali, dentuman
terasa oleh sekitar tempat dimana ia terjadi, namun belum bisa terasa sampai
jarak yang lebih jauh dari tempatnya.
Bagaimana
kita bisa melihat ke belakang terdapat kisah monumental dimana Muhammad
(seorang yang al-amin), mendapatkan wahyu pertama dan diangkat menjadi seorang Rasul(-red
Dentuman). selanjutnya siapakah orang2 yang mengikuti di awal dakwahnya? (Dentuman
pertama ini) berhasil menarik beberapa
shahabat, berikut ini kisahnya
Setelah
adanya wahyu, surat Al-Muddatsir: 1-7, yang artinya:
“ Hai orang yang berkemul
(berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu agungkanlah, dan
pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah,
dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah. (Al-Mudatsir 74:
1-7)”
Dengan
turunnya surat Al-Muddatsir ini, mulailah Rasulullah berdakwah. Mula-mula ia
melakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat, pengasuh
dan budaknya. Orang pertama yang
menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya.
Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi
Thalib, saudara sepupunya yang kala
itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk
Islam.
Kemudian
Abu Bakar, sahabat karibnya sejak
masa kanak-kanak. Baru kemudian diikuti oleh Zaid bin Haritsah, bekas budak
yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh Muhammad sejak
ibunya masih hidup.
Inilah
fase Dentuman yang berhasil menarik orang-orang di sekitar Rasulullah
Fase
selanjutnya adalah Gelombang pertama, merupakan
efek dari dentuman yang mulai terasa pada range lebih jauh dari pusat dentuman
disebabkan oleh ‘pergerakan’ di sekitar dentuman.
Abu
Bakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman
bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan
Thalhah bin Ubaidillah. Dari dakwah yang masih rahasia ini, belasan orang telah
masuk Islam. Sedangkan menurut sejarah Islam, putri Abu Bakar yaitu Aisyah
adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam.
Dakwah secara
siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam
berjumlah 40 orang, maka turunlah surat (Asy-Syu’ara, 26:214) dan (Al-Hijr
ayat 15:94-95) yang memerintahkan untuk berdakwah secara
terang-terangan.
Muhammad mulai
terbuka menjalankan dakwah secara terang-terangan. Mula-mula ia mengundang kerabat karibnya bangsa
Quraisy dalam sebuah jamuan.
Muhammad mulai merasa perlu mencari sebuah tempat bagi para pemeluk Islam dapat berkumpul bersama. Di tempat itu akan
diajarkan kepada mereka tentang prinsip-prinsip Islam, membacakan ayat-ayat
Al-Qur'an, menerangkan makna dan kandungannya, menjelaskan hukum-hukumnya dan
mengajak mereka untuk melaksanakan dan mempraktikkannya. Pada akhirnya Muhammad
memilih sebuah rumah di bukit Shafa milik Abu Abdillah al-Arqam bin Abi
al-Arqam. Semua kegiatan itu dilakukan secara rahasia tanpa sepengetahuan siapa pun dari kalangan orang-orang
kafir.
Rumah Abu Abdillah
al-Arqam bin Abi al-Arqam ini merupakan Madrasah pertama sepanjang sejarah
Islam, tempat ilmu pengetahuan dan amal saleh diajarkan secara terpadu oleh
sang guru pertama, yaitu Muhammad Rasulallah. Ia sendiri yang mengajar dan
mengawasi proses pendidikan disana.
Fase
selanjutnya adalah gelombang kedua yang
ditandai dengan hijrahnya Rasulullah ke Madinah, ‘menyeleksi’ pengikutnya yang
setia (muhajirin) yang mau meninggalkan semua yang ia punya di makkah untuk
mengikuti Rasulullah, sehingga dalam kondisi ini para pengikutnya sudah clear dengan keimanan mereka, setia
kepada Rasulullah, selain itu ada pula kaum anshor yang telah sepenuh hati
menerima rasulullah dan kaum muhajirin dari makkah (-red menyatukan barisan)
Dengan
begitu Rasulullah saat ini telah memiliki ‘wilayah teritorial’ dan bisa mulai
membangun system pemerintahan, masyarakat islami serta pergerakan sesuai dengan
visi awal perjuangan. Gelombang kedua ini langsung di bawah komando Rasulullah
SAW, efeknya mulai menyebar luas ke berbagai penjuru sesuai tahapan-tahapannya.
Hasilnya? Luaarr Biasa…
Fase ini islam sudah terlihat ‘membahayakan’ sehingga pada masa ini banyak
serangan yang dtujukan kepada kaum muslimin, bertahan---bertahan—sampai akhirnya
menyerang (3N -> Ngalah---Ngalih (pindah)-àNgamuk) J
Gelombang ketiga dimulai oleh wafatnya rasul dan
digantikan oleh khalifah sebagai pemimpinnya (Abu Bakr, Umar bin Khattab, dst)
beliau adalah ‘murid’ yang dididik langsung oleh rasulullah dan mampu melanjutnya perjuangan tanpa dipimpin
langsung oleh Rasulullah dalam gelombang
ketiga sampai ke seluruh penjuru dunia, dan seperti kita fahami bahwa efek
gelombang semakin jauh dari pusat dentuman akan semakin besar energi dan
efeknya, sehingga kita lihat Islam dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia,
termasuk di Indonesia, Luarrr Biasa….
Salam
Nuri
Ardiansyah
Ketua DPK BKPRMI Sleman 2014-2016
Ketua DPK BKPRMI Sleman 2014-2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar