Rezeki merupakan bahasan menarik, betapa tidak... kata ini seringkali diucapkan oleh banyak orang
mau kemana pak? pados rezeki.. menjemput rezeki, dsb cerita tentang rezeki.
Namun tak jarang kita mempersempit cakupan makna rezeki tersebut yang bisa jadi membuat persepsi kita salah. Tak sedikit orang yang mengartikan rezeki adalah uang, bahwa benar uang adalah salah satu bagian dari rezeki tapi uang terlalu kecil jika disama artikan dengan rezeki. Makna rezeki sangat luas, mengandung makna nikmat dari Sang pencipta yang diberikan kepada hamba Nya, tidak semata-mata berbentuk uang, ingat... tidak semata-mata berbentuk uang. Ada 2 cerita yang bisa mengilustrasikan kondisi ini.
Bapak Noval mempunyai 1 istri dan 2 anak, pada suatu hari beliau hanya memegang uang 50rb saja, beliau berfikir bagaimana dengan uang 50 rb ini bisa mencukupi kebutuhannya ya? padahal kondisinya sedang tahun ajaran baru yang biasanya membuat orang tua 'pusing',hehe.../ tapi alhamdulillah, 'ndilalah' kedua anaknya berkata kepada pak noval 'Pak, insyaAllah tas dan sepatu saya masih bagus, jdi tahun ini tidak perlu beli tas dan sepatu baru, untuk biaya sekolah alhamdulillah kami juga dapat beasiswa karena kemarin juara kelas pak, malah dapat tambahan uang saku untuk 1 tahun ke depan, terimakasih ya pak atas doanya' Setelah itu, istrinya juga datang menemuinya dan berkata 'bapak, alhamdulillah kita dapat jatah beras arisan dari lumbung, cukup untuk kebutuhan makan kita 3 bulan ke depan, untuk sayur kita bisa juga manfaatkan panen di kebun belakang. tanpa berkata kembali, beliau hanya mengucapkan 'Alhamdulillahilladzi 'ala kulli hal'
Cerita kedua,
bapak novel, beliau sama dengan pak noval memilik 1 istri dan 2 anak, saat tahun ajaran baru beliau jauh lebih 'beruntung' dari pak noval, ada uang cash yang beliau pegang sebesar 10 juta. secara logika manusia kondisi awal ini tentu akan jauuh lebih baik dari pak noval yang hanya memegang uang 50rb, tapi kondisi berubah ketika negara api menyerang,hehe...
Kedua anaknya datang kepada pak novel dan berkata ' Ayah, tahun ajaran baru ini aku minta dibelikan tas, sepatu dan baju baru semua, aku juga minta ganti hp yang baru ya yah, ini udah ketinggalan jaman, malu mau dipakai lagi, pokoknya minta dibeliin baru, kalau ngga, aku ga mau sekolah. Deen..deeng... negara api melakukan serangannya,hehe... sang ayah pun menuruti keinginan anaknya, tapi tidak berhenti di situ, setelah anak diberikan yang baru, giliran sang istri yang minta dibelikan tas, sepatu dan make up, semuanya minta yang bermerk (woow)....
Ternyata belum berhenti di situ, tak lama berselang si anak bungsu nya juga harus dirawat di rumah sakit. Bagaimana 'nasib' uang 10 juta tadi? Boro-boro cukup, bahkan pak novel harus hutang untuk memenuhi semua kebutuhannya tadi.
2 gambaran tersebut, sedikit banyak semoga bisa menggambarkan posisi rezeki dan uang, rezeki lebih luas maknanya (kelapangan, kesehatan, keimanan, istri anak sholehah,dsb merupakan rezeki yang tidak terkira) sedang uang hanya bagian kecil saja dari rezeki.Apakah uang tidak penting? Sebentar dulu, saya tidak mengatakan bahwa uang tidak penting, tapi hanya ingin menggambarkan bahwa posisi uang kecil sekali dibandingkan makna rezeki.
Ini pesan guru saya
Rezeki Berbanding Lurus dengan Ketaqwaan,
Sedangkan Uang berbanding Lurus dengan Strategi
Kondisi keimanan dan ketaqwaan yang baik, kedekatan kita dengan Sang Maha Pencipta akan membuat kita dalam lapang, apapun kondisinya. Sedangkan keimanan dan ketaqwaan kita menipis akan membawa kita dalam keadaan sempit apapun kondisinya.
Sedangkan uang, akan berbanding lurus dengan strategi yang kita buat, kita rencanakan.
lalu bagaimana kondisi yang ideal?
Kondisi yang ideal adalah keimanan dan ketaqwaan ON sedangkan Strategi juga ON, insyaAllah dengan kondisi kelapangan rezeki dan kondisi keuangan yang mencukupi akan membuat kita mampu untuk berbagi, bermanfaat bagi orang lain, tidak hanya mencukupi kebutuhan kita saja
Jika ingin berbagi, maka engkau harus punya
Khairukum anfha'uhum linnas ' begitu Sabda Rasulullah 'Sebaik-baik engkau adalah yang bermanfaat bagi sesama
next: 4 Tingkatan Rezeki (Semoga bisa terbahas,hehe...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar