Toko Karpet Masjid di Jogja

Toko karpet Masjid di Jogja | 085875991990
Karpet Masjid di Jogja, Masjid hari ini menjadi salah satu simbol kebangkitan umat islam. Seperti halnya rasululullah saat hijrah pertama kali, masjidlah yang beliau bangun. Hari ini kepedulian terhadap masjid menjadi salah satu perhatian utama umat islam. Penambahan fasilitas seperti karpet masjid yang halus tebal dan empuk menjadi prioritas utama pengurus masjid untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaahnya. Insan Masjid sebagai bagian dari penggerak masjid di indonesia berusaha membantu para takmir dan DKM masjid untuk mendapatkan karpet masjid di jogja dan sekitarnya. Karpet masjid turki yang terkenal lembut halus dan lebar, memberikan kenyamanan dan menambah kekhusyukan dalam beribadah.

Karpet masjid di jogja pun kini bisa dengan mudah didapatkan, kami hadir lebih dekat bagi anda yang berada di jogja, sleman, bantul, kota yogyakarta, kulonprogo dan gunung kidul. Kantor kami berada di jl magelang km 14 triharjo sleman yaogyakarta. karpet masjid yogyakarta bantul daerah istimewa yogyakarta Jadi bagi anda yang memang ingin mencari toko atau tempat yang jual karpet masjid turki kamilah solusinya, bahkan kami siap datang ke masjid anda untuk mengukur langsung dan membawakan contoh-contoh karpetnya.

Dengan tersedianya berbagai spesifikasi jenis dan macam-macam karpet masjid di jogja, kami insan masjid siap membantu anda mendapatkan karpet masjid terbaik dengan harga murah namun dengan kualitas terbaik. dapat disesuaikan juga dengan budget yang ada. Karena memang untuk harga dari karpet masjid kami memiliki tipe dan harga yang bermacam macam Ada yang harganya memang terjangkau, namun ada juga harganya yang cukup mahal. Semuanya itu memang tergantung dari bahan dan kualitas dari karpet masjid yang akan dipasang.

Untuk informasi dan pemesanan Karpet masjid di Jogja dan Sekitarnya dapat menghubungi Insan Masjid
085875991990 (Sms/Telp/WA)
Atau kunjungi website Insan Masjid

Menjadi Pemuda Kaya yang Sesungguhnya

Menjadi kaya tentu merupakan keinginan banyak orang. Dengan kaya kita bisa melakukan apa yang kita mau. Namun, apakah benar kita sudah menempuh jalan kaya? Atau jangan-jangan kita sedang menempuh jalan sebaliknya yaitu jalan orang yang terlihat kaya. Kaya bukanlah sebuah keadaan ekonomi seseorang akan tetapi kaya adalah sebuah mentalitas. Sehingga ada dua mentalitas pada diri manusia, yaitu mentalitas miskin dan mentalitas kaya. Orang dengan mentalitas miskin ingin menjadi terlihat kaya. Begitu memperoleh penghasilan, prioritas pertamanya adalah segera menghabiskannya. Bahkan dia bisa menghabiskan penghasilan yang belum ada di tangannya. Orang dengan mentalitas miskin tidak akan pernah menjadi orang kaya yang sesungguhnya.

Lalu bagaimanakah orang kaya? Menurut presiden IIBF (Indonesian Islamic Bussiness Forum) Ir.H. Heppy trenggono, M.Kom setidaknya ada 4 (empat) ciri orang kaya sesungguhnya. Pertama, suka memberi/berbagi. Dalam Islam, kita mengenal anjuran bersedekah. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al-Baqarah: 261). Orang kaya sesungguhnya adalah orang yang lebih suka berbagi/memberi daripada meminta minta. Dia ingin hidupnya bermanfaat bagi banyak orang.

Kedua, suka menabung. Simaklah nasehat Rosulullah yang diabadikan dalam hadits Riwayat Bukhari: “Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” Begitu mendapatkan penghasilan, setelah disisihkan untuk berbagi langkah selanjutnya dia simpan uangnya untuk ditabung bukan dihabiskan. 

Ketiga, suka berinvestasi. Hal ini dilakukan oleh banyak orang kaya di dunia. Mereka berfikir jangka panjang dengan melakukan investasi. Uang hasil tabungan mereka setelah terkumpul mereka gunakan untuk investasi bukan dihabiskan untuk konsumsi dan berfoya-foya. 

Terakhir adalah simplicity, yaitu hidup semurah mungkin tapi bukan berarti hidup murahan. Orang dengan mentalitas kaya selalu pintar untuk berhemat dan hidup sederhana. Dia hemat, tapi tidak kikir. "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (Qs Al Furqon: 67). Dia juga tidak pernah mengejar untuk terlihat kaya, berbanding terbalik dengan orang bermental miskin yang ingin terlihat kaya. 

Jadi, kaya dan miskin itu bukan diukur dari banyak sedikitnya harta, tapi mentalitasnya. Sepenggal kisah yang dialami oleh salah seorang shahabat Rasul bernama Abdurrahman bin Auf saat hijrah ke Madinah meninggalkan seluruh harta kekayaan di Makkah. Abdurrahman dipersaudarakan dengan seorang Anshor yang bernama Sa’ad bin Rabbi, yang saat itu menawarkan untuk membagi harta kekayaaanya kepada Abdurrahman yang sedang hijrah dan sama sekali tidak membawa harta dari Makkah. Namun Abdurrahman bin Auf seorang yang bermentalitas kaya memilih untuk tidak menerima pemberian saudaranya itu dan hanya meminta untuk ditunjukkan dimana letak pasar. Kisah yang luar biasa dari seseorang yang bermental kaya, walaupun berada pada kondisi tidak memiliki harta tetapi mentalitas kaya-nya tidak hilang, dan singkat cerita Abdurrahman bin Auf kembali memiliki harta yang banyak.

Sebagai seorang pemuda tentu penting bagi kita memahami tentang prinsip dan mentalitas orang kaya yang sesungguhnya agar tidak terjebak mengikuti gaya hidup foya-foya untuk terlihat kaya. Apakah kita ingin menjadi kaya yang sesungguhnya atau terlihat kaya?

Oleh: Nuri Ardiansyah
Ketua Umum DPD BKPRMI Kabupaten Sleman
Pengusaha Muda Jogja








Manajemen TPA Secara Profesional

Manajemen TPA Secara Profesional
TPA (Taman Pendidikan Al Qur'an) merupakan tempat untuk pembinaan usia dini di lingkungan masjid.
Kondisi masjid hari ini menemukan tantangan luar biasa dg bergesernya kultur, kebiasaan dan karakter anak muda, dulu pengelolaan TPA bisa di'handle' oleh anak2 muda, tp hari ini banyak masjid yg mengalami kesulitan untuk pengelolaannya, shg penerapan manajemen profesional tersebut menjadi salah satu solusi bagi keberlangsungan proses pembinaan anak usia dini di Masjid

Kemarin sore kami dtg memenuhi undangan salah satu masjid besar di sleman untuk berdiskusi terkait dengan pengelolaan Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) di masjid tersebut
dengan kesimpulan akhir kami bersedia untuk membantu proses "re-engineering" penyelenggaraan TPA nya dengan pengelolaan manajemen scara profesional
#EmpoweringMoslemYouth

Jam Digital Masjid Jogja

Jam Digital Masjid Jogja, Menjadi pelayan masjid adalah pilihan saya saat memutuskan untuk resign dari pekerjaan. Jam Digital Masjid menjadi awal mula saya melangkah dalam bisnis ini. sejak tahun 2012 saya memang sudah mulai menjalankan bisnis kecil-kecilan ini dengan mendatangi masji ke masjid untuk menawarkan produk. Diawali dengan banyak kejadian muadzin yang ragu-ragu untuk memutuskan mulai adzan, dengan menunggu adzan dari masjid lain. Sehingga sekiranya perlu alat untuk membantu para muadzin agar bisa yakin tentang awal waktu sholat.
Smart Techno Center menjadi usaha awal saya menyediakan Jam Digital Masjid untuk memenuhi kebutuhan masjid-masjid di jogja dan sekitarnya dan siap memenuhi permintaan pesanan dari masjid - masjid dari seluruh wilayah indonesia.



DPD BKPRMI KABUPATEN SLEMAN MENYELENGGARAKAN SEKOLAH FIQIH JILID 2

Momentum persatuan umat hari ini mulai menggelora dengan adanya kegiatan-kegiatan keumatan bersama. Namun, beberapa masih terganjal dengan adanya perbedaan-perbedaan pada hal-hal cabang, salah salah satu perbedaan terjadi dalam hal fiqih, karena seperti kita ketahui bahwa ada 4 mazhab fiqih yang banyak dirujuk oleh umat islam di dunia. Perpecahan yang pada mulanya berawal dari perbedaan dalam bidang fiqih ini bahkan berkembang menjadi perpecahan sosial. Salah satu penyebab terjadinya perpecahan yang berawal dari perbedaan pendapat tadi karena masing-masing pengikut mazhab merasa bahwa pendapat mazhabnya adalah yang paling benar. Dan ini terjadi karena para pengikut mazhab tidak lagi mengikuti metode para imamnya yang mengambil pendapat hukum dari sumber aslinya, yakni al-Qur’an dan as-Sunnah, akan tetapi memilih untuk mengambil pendapat hukum dari kitab-kitab fiqih dalam mazhabnya sendiri dan menganggapnya sebagai sebuah kebenaran yang tidak dapat berubah lagi

Dengan kondisi tersebut Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Kabupaten Sleman Bekerjasama dengan tim Kajian Sabtu Sore (KSS) Bhakti Insani dan Menyelenggarakan Sekolah Fiqih jilid 2, mendatangkan Ust. Ahmad Sarwat, Lc dan tim dari Rumah Fiqih Indonesia untuk membahas Materi Fiqih Sholat, Fiqih Puasa, Fiqih zakat,Fiqih Muwazanah (Pertimbangan), Fiqih Ikhtilaf (Perbedaan) dan Fiqih Muamalah berdasarkan telaah dari 4 mazhab, sehingga memberikan kita cakrawala yang lebih luas dalam memandang sebuah perbedaan yang sudah menjadi keniscayaan. Kegiatan ini akan diselenggarakan di Hotel Joyo Kawasan Wisata Kaliurang Sleman Yogyakarta pada hari Sabtu-Minggu 15-16 April 2017. Biaya sekolah fiqih 250rb bagi umum dan 200 rb bagi alumni sekolah fiqih 1. Pendaftaran bisa melalui nomor panitia (085100201808).


Pilih Kaya atau Terlihat Kaya?

Menjadi Kaya tentu merupakan keinginan banyak orang, karena dengan kaya kita bisa melakukan apa yang kita mau. Namun, apakah benar kita sudah menempuh jalan kaya atau jangan-jangan kita sedang menempuh jalan sebaliknya yaitu jalan orang yang terlihat kaya. Kaya bukanlah sebuah keadaan tetapi Kaya adalah karakter. Sehingga ada 2 karakter pada diri manusia, yaitu karakter miskin dan karakter kaya. 

Orang dengan karakter miskin dan ingin menjadi terlihat kaya , begitu memperoleh penghasilan, proritas pertama dan utamanya adalah segera menghabiskannya, bahkan hebatnya dia bisa menghabiskan penghasilan yang belum ada di tangannya. Orang bermental miskin selalu ingin merasakan pengalaman memiliki sesuatu. Dalam kurun waktu lama, dia terus berangan-angan, andai aku bisa beli dan itu, sehingga begitu ada uang lebih, mereka bergegas memuaskan keinginannya. Orang dengan mentalitas miskin tidak pernah peduli dengan jumlah yang harus dibayar. Dia hanya menghitung, apakah penghasilannya cukup untuk membayar cicilan atau tidak.

Lalu bagaimanakah orang Kaya Sesungguhnya, orang yang bermental kaya menurut Presiden IIBF (Indonesian Islamic Bussiness Forum) Ir.H. Heppy trenggono, M.Kom setidaknya ada 4 ciri orang kaya sesungguhnya yaitu (1) Suka Memberi/Berbagi, orang kaya sesungguhnya adalah orang yang lebih suka berbagi/memberi daripada meminta minta, dia ingin hidupnya bermanfaat bagi banyak orang. Yang kedua ciri orang kaya adalah Suka Menabung, begitu mendapatkan penghasilan, setelah disisihkan untuk berbagi langkah selanjutnya dia simpan uangnya untuk ditabung bukan dihabiskan. Ciri yang ketiga adalah Suka Berinvestasi, ini dilakukan oleh banyak orang kaya di dunia, mereka berfikir jangka panjang dengan melakukan investasi, uang hasil tabungan mereka setelah terkumpul mereka gunakan untuk investasi bukan dihabiskan untuk konsumsi dan berfoya-foya. Dan yang terakhir adalah Simplicity, yaitu Hidup semurah mungkin tapi bukan berarti hidup murahan, orang dengan karakter kaya selalu pintar untuk berhemat dan hidup sederhana, dia tidak mengejar untuk terlihat kaya, berbanding terbalik dengan orang yang ingin terlihat kaya, mengejar atribut kaya (agar terlihat) kaya adalah focus dalam kehidupannya



Nuri Ardiansyah
Ketua DPD BKPRMI Kab Sleman
Pengusaha Muda Jogja

Turn Arround Bisnis

"Menjadi seorang pebisnis kita tidaklah harus mengetahui dan menguasai semua hal, tp menjadi seorang pebisnis qt wajib mengetahui dan menguasai hal-hal yg esensial dalam berbisnis" -Heppy Trenggono Begitulah kurang lebih nasehat dari guru para pebisnis indonesia yang membukakan hidayah bagi saya untuk memahami apa itu bisnis. Meneruskan materi tentang Pilar-Pilar dalam Berbisnis
Karena untuk bernisnis murni dibutuhkan Skill bisnis bukan skill teknis.
Di dalam sebuah bisnis ada 2 hal yg perlu dipahami seseorang, 1. Bussiness language (bahasa bisnis) yg srg disebut sebagai Cara Bermain dan 2. Angka-angka 
Untuk memahami keduanya dibutuhkan Hidayah, belajar dari hari ke hari dan terus berlatih, karena dg memahami Bussiness language lah qt bisa benar benar menjadi seorang pebisnis, kemudian angka2? Kepahaman qt terhadap cerita di balik angka-angka dalam bisnis qt, itulah yg berpengaruh terhadap seberapa besar cash yg qt dapatkan
dulu saya sangat tidak aware dg keuangan, semangat sy slalu menjual menjual dan menjual karena sy fikir uang itu ada di tangan qt shg ga perlu lah dipikirkan, tetapi finansial literacy mengajarkan sebaliknya, dan hanya dg mengubah sedikit sj cara bermain, aware terhadap keuangan dan angka2, perubahannya luar biasa
Sekali lagi, menjadi pribadi yg tumbuh itu bukan berarti menjadi pribadi yg paling baik dan paling hebat, namun menjadi pribadi yg tumbuh itu adalah menjadi pribadi yg senantiasa lebih baik dari hari ke hari

Berikut ada artikel menarik tentang Turn Arround Bisnis.

Turn Arround Bisnis
Batu, 5/12/2013. Situasi sebuah perusahaan ada 3 kategori. 1. Growing. 2 Chaotic 3. Distressed. Perusahaan growing adalah perusahaan normal dan situasinya baik-baik saja. Namun bukan berarti tidak ada masalah, tetap ada masalah tetapi masih terkendali. “Perusahaan growing tetap perlu coaching,” kata Presiden IIBF, HeppyTrenggono di depan para VCoach (voluntary coach IIBF), di Batu, Malang, Kamis petang. Perusahaan growing, lanjut Heppy membutuhkan coaching untuk mengembangkan kapasitas, membangun budaya perusahaan, meningkatkan penjualan, mencapai goals dan lain-lain.

Perusahaan Chaotic adalah perusahaan yang merasa tidak terkendali. Perusahaan kategori ini merasa krisis yang tak pernah berhenti (never ending crisis). Orang keluar masuk perusahaan karena perusahaan memasukkan dan mengeluarkan orang terus-terusan. “Dia merasa kekurangan orang, begitu direkrut dia merasa kebanyakan orang. Begitulah seterusnya sampai akhirnya dia kerja sendirian,” kata Heppy memberi contoh. Untuk memperbaiki perusahaan kategori ini coaching masih bisa diterapkan. “Dari 3 kategori ini perusahaan chaotic yang paling banyak akan anda temukan,” jelas Heppy.

Perusahaan Distressed adalah perusahaan yang sedang mau jatuh. Perusahaan jenis ini kerap disebut dengan istilah falling company atau trouble company. Proses coaching tidak bisa diterapkan dalam perusahaan ini. Perusahaan distressed memiliki ciri-ciri, 1. Bisnis kehilangan arah dan kehilangan control 2. Memburuknya posisi cash yang terus menerus dan semakin tidak terkendali 3. Senior manajemen tidak berdaya dan merasa seperti tidak ada harapan 4. Bisnis menghadapi prospek nyata akan kehabisan nafas. “Pendekatan coaching tidak bisa lagi diterapkan pada perusahaan ini,” kata Heppy.

Terhadap distressed company ada 3 kemungkinan yang bisa dilakukan; menjual perusahaan itu, menutupnya atau melakukan proses turn around. Turn around adalah sebuah proses perbaikan perusahaan yang sudah dalam posisi mau jatuh untuk mengembalikannya ke dalam posisi yang benard engan performance yang lebih baik. “Turn around bisa dilakukan jika memenuhi syarat-syarat tertentu, salah satunya komitmen untuk melakukan apapun yang diperlukan,” jelas Heppy. Perusahaan itu juga dalam posisi yang tidak terlalu terlambat dan harus ada strong leadership dalam proses itu. Banyak orang merasa perusahaannya sudah masuk dalam kategori distressed tetapi sesungguhnya baru dalam tahap chaotic.

IIBF sendiri memiliki divisi khusus turn around di bawah koordinasi Indonesia Mentoring (IM). Namun tidak semua perusahaan distressed yang bisa masuk dalam proses turn around IIBF. Ada kualifikasi, pertimbangan dan syarat tertentu. “Misalnya, perusahaan itu memiliki dampak ekonomi dan sosial yang sangat tinggi jika perusahaan itu harus ditutup,” kata Heppy. Pembentukan divisi ini setelah melewati perjalanan selama ini dengan banyaknya perusahaan yang trouble di Indonesia dan minimnya lembaga atau instusi yang khusus menangani masalah ini. Banyak perusahaan yang menjalani proses coaching tetapi tidak mampu memperbaiki performance perusahaan itu. Masalahnya, bukan proses coachingnya yang keliru tetapi treatmennya yang tidak tepat. Karena perusahaan itu bukan lagi perusahaan chaotic tetapi boleh jadi sudah masuk dalam kategori Distressed Company. (2as)

http://iibf-indonesia.com/turn-around-the-company/