Upgrading

UPGRADING, merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas para pengurus baru dalam memahami perannya sebagai bagian dari salah satu organisasi kemanusiaan seutuhnya yang memiliki dinamika, secara normatif Upgrading dilaksanakan untuk meningkatkan ukhuwah antar pengurus baru maupun pengurus yang lama, sehingga tidak ada ‘gap’ antar yang baru dan yang lama. Hal ini tentunya agar kita dapat lebih nyaman dalam menjalankan amanah di kemudian hari yang barang tentu banyak tantangan. Ada kalimat “tak kenal maka ta’aruf”.

Sesuai dengan tingkatan ukhuwah  :
1. Ta’aruf (Saling Mengenal) 
Tingkatan dasar dalam ukhuwah, yaitu perkenalan yang menjadi awal dari sebuah pertemuan. tak kenal maka ta'aruf, itulah petikan yang sering diplesetkan. Namun, benar sekali karena ta'aruf adalah solusi awal untuk sebuah pertemuan.
2. Tafahum (Saling Faham) 
Tingkatan selanjutnya adalah tafahum/saling paham, tak sekedar saling mengenal saja tapi juga sudah mengenal karakter dari saudaranya. Sehingga kehidupan dinamis organisasi dapat berjalan dengan baik. Ada orang yang sensitif, ada yang kurang peka, ada yang kritis, ada yang cuma manut, semua lengkap jika kita sudah berada dalam organisasi (kumpulan orang-orang yang berbeda-beda). Ketika sudah saling memahami, tentu sikap toleran dan 'tepo seliro' antar sesama juga dapat terwujud.
3. Ta’awun (Saling Membantu) 
Setelah saling faham satu dengan yang lain, sebagai seorang saudara yang dipertemukan, diharapkan juga dapat saling membantu, dengan potensi yang dimiliki masing-masing,. Ada yang berfungsi sebagai roda, mesin, stir, rem, kopling, bahkan 'dop'. Semua dibutuhkan dalam sebuah organinsasi, dan diperlukan kerja sama antar semua lini agar 'kendaraan' organisasi itu dapat berjalan.
4. Takaful (Saling Menanggung) 
Takaful/saling menanggung, ketika kendaraan sudah mulai berjalan tentunya ada hambatan di tengah perjalanan yang membuat ban menjadi bocor misalnya, sehingga perlu kepekaan untuk saling menanggung saudaranya agar semua bisa berjalan dengan baik.
5. Itsar (Mendahulukan kepentingan saudaranya dibandingkan kepentingannya sendiri) 
Tingkatan tertinggi dalam ukhuwah ini adalah mendahulukan saudaranya, terdapat kisah 'fenomenal' yang kita kenal ketika beberapa sahabat menemui sakaratul maut dalam peperangan dan sangat kehausan, sebelum meminum dia mendengar saudara di sebelahnya kehausan, dia membatalkan untuk minum dan meminta agar minuman itu diberikan kepada saudara di sebelahnya, ketika ingin meminum, terdapat pula saudara di sebelahnya yang kehausan, begitu pula dia lakukan sampai pada saudaranya yang terakhir dan kemudian mereka semua menemui kesyahidan. Subhanallah...

Dalam sebuah ‘kendaraan’ organisasi alangkah baik sebelum roda-roda organisasi itu berputar, ukhuwah antar pengurus dapat terjalin dengan baik, sehingga dalam berjalan pun bisa seiring setujuan diliputi indahnya ukhuwah persaudaraan. Ketika kendaraan itu harus dengan kencang, semua roda – roda tersebut dapat saling menyokong satu dengan yang lain.
(NA)

Barisan Jihad Pemuda Islam


Barisan jihad pemuda Islam
Baris maju mara kehadapan
Bersama seruan Allahu Akbar
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Allahu Akbar

Jadi syuhada itulah idaman
Menyambut panggilan utusan Allah
Tegakkan keadilan demi kebenaran
Hancurkan kemungkaran sepanjang zaman
Hancurkan kemungkaran sepanjang zaman


Berbekal niat yang suci
Tegak tuhid diwajah bumi
Allah semata penentuan
Ridho-Nya murka-Nya tuk asuhan
Segala kemampuan penuh kesungguhan
Hancurkan halangan melaju kedepan
Hancurkan halangan melaju kedepan

Biar basah di bumi Allah
Dengan darah para syuhada
Biar merah berlumuran darah
Pantang mundur walau selangkah
Pantang mundur walau selangkah

Allahu akbar, Allah Maha besar
Majulah wahai barisan jihad
Ummat mulia warisan anbiya
Cintakan akherat zuhudkan dunia
Cintakan akherat zuhudkan dunia


download mp3 klik di sini

Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia

Untuk saudaraku di Indonesia,

Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia, Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku?

Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.

Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian yah?. wah, pasti uang kalian sangat banyak yah?, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.

Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah, pasti sangat indah dan mengagumkan yah?. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian.

Pasti para ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.

Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil, yah diatas mobil saudaraku!.

Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2tahun lalu, namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum.

Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah, itu yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.

Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan, atau got-got apalagi ditempat sampah? saudaraku! Mereka mati syahid, saudaraku! mati syahid, karena serangan roket tentara Israel!

Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.

Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!

Wahai saudaraku di Indonesia,

Tata Cara Pencairan Dana Bansos 2012

Dana Bansos merupakan merupakan dana bantuan sosial berupa hibah yang diberikan kepada anggota/ kelompok masyarakat. Pengaksesan dana bansos ini melalui mekanisme pengajuan dalam bentuk usulan tertulis kepada kepala daerah biasanya dalam bentuk proposal.
Dana Bansos untuk APBD-perubahan tahun 2012 sudah diumumkan dan beberapa kelompok penerima juga sudah mengetahui berapa besaran dana bansos yang akan mereka terima, akan tetapi pencairan dana bansos tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika pada tahun-tahun sebelumnya cukup denan membawa stempel ke PEMDA, dana bisa cair
Namun, untuk tahun ini peraturan sudah berubah berdasarkan permendagri nomor 32 tahun 2011
silahkan dibaca-baca klik di sini
pencairan bisa dikatakan lebih sulit daripada tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum dana bisa dicairkan. Untuk Kabupaten Sleman contohnya sesuai dengan surat yang ditanda tangani Sekretaris daerah Kabupaten Sleman nomor 900/3017 tertanggal 5 Oktober 2012. Para calon penerima dana hibah harus mengajukan surat pencairan dana hibah (Bansos) kepada Bupati Sleman cq Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman dengan melampirkan :
1. Nomor Surat perjanjian hibah dari organisasi penerima dana hibah tertanggal 12 September 2012
2. Fotocopy surat keputusan susunan pengurus organisasi

Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu

“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)
----------------------------------------------------
Sepanjang berkali-kali ke tempat ini, mungkin pengalaman malam kemarin akan jadi momen paling berkesan. 
Tempat ini dulu rasanya sakral sekali. Hanya orang tertentu yang bisa masuk, para gegedensaja. Mereka berkunjung, berdiplomasi, atau sekedar pesta. Nuansa militeristik sangat kentara. Setiap perilaku tuan rumah rasanya ibarat instruksi.
Namun sejak ia datang, tempat ini sudah seperti balai umum. Setiap orang boleh masuk. Ekspatriat, Pejabat, Demonstran, Petani, Nelayan, Mahasiswa, Rakyat biasa, RT/RW, Kades, buruh dan masyarakat dari beragam elemen, status dan strata tak asing ada disini. Sebagian besar dari mereka pun selalu berkomentar serupa, "bungah, mimpi rasanya menginjakkan kaki di tempat ini."
Awal ia masuk ke tempat ini, yang berarti ia mulai menjalankan fungsinya sebagai pemimpin, banyak orang meragukan. Setiap polling dan survey selalu menunjukkan antusiasme dan atensi rendah dari masyarakat padanya. Beragam komentar miring dari para tokoh parahyangan rajin beredar di media. Isinya sama. Mereka, tak merasakan dampak kepemimpinannya. Mereka, menuntut ia mundur.
Ironis, dan sangat miris. 
Ia, yang tak dikenal. Kemudian mesti jadi pejabat publik, dan menghadapi badai kritik. Jika bukan orang yang menggantungkan diri pada Kasih Sayang Allah, sungguh akan gusar diri dipermainkan opini. 
Namun ia bertahan. Bertahan dan terus Berkarya.Ia jawab semua dengan bukti, dengan Kerja. Dan ini yang unik. Justru saat segala upayanya perlahan menjawab kritik dan kekhawatiran itu, tak ada yang menyambungkabarkannya pada masyarakat. Segala kerja keras yang berbuah penghargaan nasional dan bahkan internasional itu, redup dari ekspos media massa. 
Jika terbiasa datang ke tempat ini, dan berinteraksi dengan para staf akan terdengar keluh dan ekspresi nyaris sama. Mereka, pegawai kerumahtanggaan, penjaga, terlebih para pengawal merasa lelah bukan main. Mengapa demikian? rasanya tak perlu dijawab lugas disini. Cukup coba saja ikuti aktvitas orang satu ini seminggu penuh, dan selamat merasakan kelelahan luar biasa. Saya tak melebih-lebihkan. Jika para pengawalnya yang bergantian shift 3 harian saja bisa sangat kelelahan, apalagi kita yang tak terbiasa??
Ada satu hal yang selalu jadi pertanyaan banyak orang di tempat ini, juga dari orang-orang yang mengenalnya, atau terbiasa berinteraksi dengannya. Darimana, darimana ia bisa mendapat energi untuk memenuhi semua aktivitas itu?

Banyak yang berkomentar. Obat, suplemen, kurma, madu, dan jawaban tebak-tebak lainnya. Tapi sebagai muslim, saya rasa kita tahu jawabnya. Bahwa orang yang tengah bermujahadah di jalan Allah, yang memiliki Visi Besar, pasti akan selalu memiliki spirit besar untuk bekerja, bekerja dan bekerja.
Ya, kedekatan pada Allah itulah sumber energi utama orang-orang yang berjuang dengan benar. Bila bukan karenaNya, tak perlu diragukan bahwa niat yang salah, malas dan putus asa akan menggerogoti amanah kepemimpinan nantinya.

Sepuluh hari terakhir Ramadhan, adalah masa pembuktian seorang Muslim. Bukti atas tekad kuat, bukti kualitas keimanan. Menyesal karena malam ke-21 saya tak i'tikaf, Jum'at 10 Agustus 2012 saya putuskan untuk bermalam di Mesjid. Kebetulan, kala itu saya memang tengah berada disana, di tempat orang itu berdinas.
Selepas 2 rakaat shalat dan beberapa lembar tilawah, ternyata badan sudah tak bisa diajak kompromi. Sekitar pukul 10 lewat, terdengar suara sirine dan rangkaian mobil memasuki rumah dinas ini. "Sang istri baru pulang", tebak saya. Lalu pukul 11 lewat, kembali terdengar gaduh yang sama. "Nah kali ini,sang suami yang pulang", terka saya lagi. Lelah, saya pun rebah. Tak ada siapapun disini, cuma saya sendiri.
Alangkah kaget, sekitar pukul 00.30 dua sosok itu memasuki mesjid. Saya yang tengah terkantuk-kantuk meronjat dan membalas sapaan mereka seadanya. Karena gugup dan malu, kantuk pun rasanya terusir dan saya kembali meneruskan tilawah.
Lelaki it lalu melaksanakan shalat, sekitar 3 meter saja disamping kiri saya, dan sang istri melakukan hal sama di belakang. Selepas shalat, Ia membaca beberapa lembar Al Qur'an, dengan suara yang telah parau. Tak lama, tilawah parau itu pun telah jelas jadi dengkuran.
Dalam hati, saya tersenyum. Menganggap wajar suara dengkuran itu. Dengkuran orang lelah yang siangnya telah melakukan sidang terbatas bersama Presiden RI di Jakarta dan sorenya silaturahim dengan warga Purwakarta. Malamnya ia tarawih keliling di sebuah mesjid di kawasan bandung.

Selepas dirasa cukup porsi tilawah malam ini, saya kembali beranjak shalat. 2 rakaat panjang kembali. Merapal 3 halaman pertama surat kedelapan, surat Al Anfal, surat yang apik diisi pesan-pesan perjuangan.

Ketika salam, baru saya melihat mereka berdua di belakang. 

Sang istri tersandar pada lemari penyimpanan mukena, lelap berbekal selimut. Dan sang suami, bersandar pada sang istri. Lelap dengan dengkuran yang terdengar lebih damai. Pemandangan yang sangat indahn damai dan mendamaikan. 
Kiranya setiap pemimpin seperti itu. Diujung lelah atas aktivitas yang padat, mereka berserah pada Allah. Mereka pertemukan iman mereka dengan jaminan dan Janji-jani Allah atas berjuta karuniaNya di sepuluh malam terakhir. 

Saat kemudian shubuh datang, lelaki itu sudah siaga di Mesjid. Saya jadi orang ketiga yang memasuki mesjid setelah ia dan muadzin. Selepas iqamah, mantap ia melangkah ke mimbar imam. Mengecek anak, keenamnya ada. Begitu pun sang istri.

Mantap ia bertakbir, memimpin Shalat semantap ia memimpin Jawa Barat.

Terima kasih atas inspirasinya, Pak Gubernur Ahmad Heryawan, dan Ibu Netty Prasetyani. 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

# Akan sangat melelahkan jika pekerjaan-pekerjaan kita karena mengharapkan penilaian makhluk Nya
#Energi pun akan senantiasa habis ketika kita lemah
#Namun, Dia menjanjikan "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar (TQS al-Taubah [9]: 11)."

Kepastian itu bernama Keputusan



Untuk berubah/berpindah dari yg kurang menjadi lebih baik d'iperlukan jembatan, jembatan itu bernama " Masalah "..
Kira-kira seperti ini tulisan di status salah satu saudara saya, Hm.. beberapa waktu memang ingin menulis tetapi baru bisa sore ini. 

Jika ingin menganalogikan putaran roda, maka roda itu berputar dan semua sisinya bergantian kadang berada di atas, kadanga berada di samping dan kadang berada di tengah, itulah KONSEKUENSI’ roda yang bergerak.. adakalanya berada di atas dan adakalanya berada di bawah atau di samping. Dan hidup ini adalah pilihan –orang yang dewasa adalah orang yang berani bertanggung jawab atas apa yang telah ia pilih- , maka saya, anda dan siapapun bebas mengambil pilihan itu, mungkin ada yang memilih untuk selalu berada “di atas”,hm.. memang nyaman, akan tetapi ingat konsekuensi roda berputar itu, dan artinya ketika hanya berada “di atas” saja berarti roda itu diam dan tak ada pergerakan, tidak berpindah tempat, stagnan dan “begini-begini” saja... 

Konsekuensi inilah yang akhir-akhir ini selalu menjadi bahan pikiran saya, ingat beberapa pengalaman yang telah berlalu ketika ada tantangan terkait maisyah/materi, yang saya pikirkan hanyalah ALLAH MAHAKAYA J sedikit aneh memang, namun Allah selalu mencukupkannya, entah darimana datangnya. Ada pilihan, ada kemungkinan, ada keyakinan dan ada kepastian bernama keputusan. 3 hal yang bisa kita punyai dan 1 hal yang Allah berkuasa penuh atasnya. Yah, pilihan, kemungkinan, keyakinan –inilaa yang Allah berikan keleluasaan bagi kita untuk memanfaatkannya- Namun kepastian yang bernama keputusan tetap saja Allah azza wa jala yang berkuasa atasnya 

Allah hanya menitipkan pesan melalui kekasihNya SAW

Man Jadda Wa Jadda...
Ista’inu bisshobri wassholah...
Innallaha ma’ana
Wallahuma’asshobirin...

Senantiasa berusaha dan belajar yakin akan segala keputusanNya atas segala harap dan pinta..



Nuri Ardiansyah
30 Agustus 2012

Ramadhan bulan 'Kerja Keras'

“ Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad Saw: Sesungguhnya Nabi Daud a.s., tidak makan 

kecuali dari hasil usahanya sendiri.” 

(HR. Bukhari) 

“ Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya salahseorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik,daripada ia meminta- minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” 

(HR.Bukhari dan Muslim) 

“ Dari Abu Abdullah Az-Zubair bin Al- 

‘Awwam r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh 

seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi kegunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesamamanusia, baik mereka memberi ataupun tidak.” 

(HR. Bukhari) 

“ Dalam sebuah hadits Rasul saw bersabda: Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan 

karena bekerja pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni Allah” 

(Hadits Riwayat Ahmad& Ibnu Asakir ) 


“ Rasulullah saw pernah ditanya, Pekerjaan apakah yang paling baik? Beliau menjawab, Pekerjaanterbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap 

baik,” 

(HR Ahmad dan Baihaqi). 


”Man shoma Ramadhana imanan wahtisaban ghufira lahu ma taqaddama min zambihi. 
Barangsiapa yang melaksanakan puasa karena iman dan ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya”

Ramadhan
 'Poso kui sithik turune, ora sithik-sithik turu'
sithik mangan e, ora sithik sithik mangan'

Istiqomah


Semakin BESAR/Dahsyat  Hasil yang diharapkan, maka semakin besar pula potensi tantangan dan resiko dalam meraihnya, antum harus fahami itu…
Kurang lebih seperti ini nasehat yang diberikan oleh seorang ‘guru’ kepada saya..
Hm.. memang realistis dan masuk akal, dengan sebuah harapan besar di akhir yang ingin diraih, maka potensi adanya resiko gagal dan efek ‘sakit’nya terhadap diri kita sungguh besar pula, kalau bukan karena demikian semua orang pasti mau dan bisa meraihnya. Ya, semua orang bisa meraihnya
Itulah jalan dimana Allah menjaga impian itu untuk kita..
Kita yang memutuskan untuk menempuh jalan ini...
kita yang senantiasa memperjuangkan harapan ini…
kita yang senantiasa ‘bersabar’ dalam menapaki tantangan di jalan ini…
dan kita yang senantiasa istiqomah berada di jalan ini…
Sebuah ayat dalam surat Ali Imran 190

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal."

Betapa Allah mencontohkan peristiwa luar biasa dalam dinamika alam ini, bagaimana kita bisa belajar dari kejadian air dan batu di sungai…kita bisa mengambil ibrah bahwa dengan sabar dan keistiqomahannya air mampu menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Pengaksesan Dana Bansos Pemda


Dana Bansos merupakan merupakan dana bantuan sosial berupa hibah yang diberikan kepada anggota/ kelompok masyarakat. Pengaksesan dana bansos ini melalui mekanisme pengajuan dalam bentuk usulan tertulis kepada kepala daerah biasanya dalam bentuk proposal. Selanjutnya proposal tersebut akan dibahas mulai dari internal pemerintah daerah selanjutnya sampai kepada DPRD utuk ditetapkan dlam APBD. Dengan demikian apabila anggota/kelompok masyarakat tidak mengajukan proposal tidak akan diberikan bantuan sosial. Usulan kegiatan & anggaran yang dituangkan dalam bentuk proposal tersebut kemudian harus ditandatangani secara berjenjang mulai dari :
1. Sekretaris dan ketua kelompok
2. Kepala Dukuh setempat / Ketua Takmir (jika organisasi dibawah naungan takmir masjid)
3. Kepala Desa Setempat
4. Camat setempat


Proposal tersebut juga dilengkapi dengan surat pengantar proposal yang juga ditandatangi bertingkat seperti di atas. Bagi anda yang mempunyai organisasi/kelompok yang ingin mengakses dana tersebut, berikut contoh draft proposal bansos. Klik di sini
Sebagai referensi saya postingkan contoh proposal berikut ini silahkan klik di sini

Setahu saya dana bansos digunakan untuk kegiatan-kegiatan baik kerohanian (TPA Remaja Masjid,dll) maupun kegiatan kelompok masyarakat, bukan untuk pemberdayaan dan penguatan modal karena untuk pemberdayaan dan penguatan moal sudah ada pos/alokasi dana tersendiri, InsyaAllah akan saya saya bahas pada postingan berikutnya.


Tipe Pasangan Suami Istri


Tipe pasangan suami istri yang tergambar di dalam A;-Qur'an
1. Tipe Keluarga Nabi Ibrahim
Tipe keluarga yang suaminya sholeh, senantiasa mengajak ke surga begitu pula dengan istrinya yang sholihah dan senantiasa mengajak dan mengingatkan suami untuk sama-sama menuju surga
2. Tipe Keluarga Raja Fir’aun
Tipe keluarga ini adalah tipe keluarga yang suaminya senantiasa ‘istiqomah’ dalam maksiat dan Musyrik sedangkan istrinya istiqomah dalam kebaikan, sehingga Suaminya senantiasa mengarah ke neraka dan istrinya senantiasa mengarah ke surga.
3. Tipe Keluarga Nabi Nuh AS
Tipe keluarga ini kebalikan dari tipe keluarga Raja Fir’aun, dimana Suaminya sholeh dan senantiasa mengajak/ menyeru dan mengarahkan ke surga, sedangkan Istri dan anaknya senantiasa membangkang dan mengikuti nenek moyang dan tenggelam dalam kemusryikan dan neraka lah tempat kembalinya
4. Tipe Keluarga Abu Lahab
Tipe keluarga ini bagaikan pepatah jawa “ tumbu oleh tutup”, artinya cocok dan pas. Sang Suami senantiasa Musryik dan bermaksiat kemudian ditambah oleh istrinya yang juga senantiasa mendukung suaminya. (Baca : Suami dipanggang dan istrinya yang membawa kayu bakarnya)

Nah, silahkan pilih sendiri tipe mu ^^

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

kalimat inspiratif  yang digunakan sebagian kita untuk menjaga semangat khususnya dalam misi-misi 'mission imposible'
Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah..
Ya, Dan apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah..
ketika azzam telah terbulatkan, tekad telah menjadi sandingan...
bertawakkal kepada Allah dan mengadu kepada-Nya dalam setiap sujud... sujud yang lebih lama dari biasanya, pinta yang lebih tulus...
Menengadahkan tangan dari hamba yang 'tak pantas', memohon kepada Sang Maha Pemberi dan hanya kepada-Nya lah bergantung
dan yang bisa kita lakukan adalah...
Mata yang lebih jauh menatap dari biasanya
Tangan menengadah yang lebih lama dari biasanya
Kaki yang lebih jauh melangkah dari biasanya
hati yang lebih teguh dari seklibat baja
Senantiasa memandang indah rencana-Nya

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Yaa Malik, Yaa Sami'
Yaa Rahim, Yaa Rahman
Yaa Jabar, Yaa Fattah
Yaa Bassit, Yaa Qaabiz
Yaa Karim, Yaa Wadud
Yaa Mujib, Yaa Waajid
Yaa Rashid, Yaa Haadi....
Yaa Allah...


Tentang Perjalanan Proposal #1

Sore itu (Selasa 20 Maret 2012)
handphone bergetar dan ada pesan masuk "Mas.. ada surat dari kecamatan sleman yang mau survey verifikasi proposal pemberdayaan masyarakat Pemuda muda mandiri, Bina Berdaya Mandiri dan Pemberdayaan Wanita Karya Ibunda hari kamis, pripun niki?"
Hmm.. berusaha menenangkan diri kemudian membalas sms"nggih, insyaAllah nanti kalau sudah pulang tak lihat dulu suratnya"
seketika saya berkoordinasi dengan "teman seperjuangan" yang senantiasa menemani langkah saya (he.. agak berlebihan) tapi saya senang sekali bisa mendapat 'partner' seperti dia, dengan jawabannya khasnya "ane manut antum, pokok e siap" dan benar, pejuang yang satu inilah yang selalu bersama - sama 'mengusahakan' proposal ini mulai dari bergerilya mencari informasi (sore, malam, siang) tak kenal waktu, pejuang yang satu ini 'selalu ada' bersama saya, bahkan sekedar untuk menemani minum jahe di angkringan yang biasa kami datangi (sampai cukup akrab dengan penjualnya) hmm.. mungkin inilah sisi positif potensi besar yang ada pada pejuang yang satu ini
Kekonyolan tapi berhikmah
ada cerita cukup 'konyol' ketika memang 1 malam harus menyelesaikan proposal.. "Ok, mengko tak kancani" saya mulai menulis-hapus ketikan proposal pada netbook kecil 'pinjaman', bbrp saat kemudian pintu rumah diketuk "Assalamu'alaykum..." saya buka pintu dan si 'pejuang' datang dengan bungkusan plastik hitam, saya tanya 'antum nggowo opo?' dia menjawab 'he.. sory telat, nengomah ono pengajian, tak gawakke roti +tongseng, antum durung makan to?' karena dia tahu, pulang kerja saya langsung 'ngampiri' dia dan datang ke rumah orang yang memberi informasi tentang proposal ini sampai sekitar waktu isya dan langsung sesampainya di rumah saya berada di depan 'ruang kerja' yang mempunyai lebar 10 inchi (baca : netbook pinjaman) belum sempat makan dan ngapa2in,he..
kemudian saya ambil piring dan makan, sementara si 'pejuang' ini tiduran 'sory ya aku rada kesel e' saya jawab ' Ok, ra po2, santae wae"
saya makan sembari diskusi merancang proposal itu, setelah selesai makan.. kembali saya langsung menuju 'ruang kerja'(baca : netbook pinjaman)
beberapa saat kemudian, kekonyolan mulai muncul, awalnya sambil tiduran dia masih menjawab pertanyaan saya, tp beberpa saat kemudian sinyal mulai hilang dan saya merasa "sepertinya kq saya bicara sendiri ya"
he.. ternyata saya tengok ke belakang si 'pejuang' sudah menjemput bidadari malamnya di alam mimpi (baca: tidur dengan tenang) :-)
Saya tersenyum melihatnya
hmm... baiklah  dia sudah memenuhi janjinya untuk menemani walaupun tidur, karena memang tadi akadnya di awal adalah "Ok mengko tak kancani" jadi saya tidak menuntutnya dan membangunkannya karena mungkin memang seharian dia sudah full activity sehingga tinggal cape'nya saja, biarlah dia tidur yang penting saya ada temannya
[sejenak berhenti dan mengais hikmah kehidupan : setiap orang memiliki peran & potensi masing - masing dalam kehidupan baik keluarga, masyarakat, organisasi  bahkan dakwah ini) si'pejuang' sudah memberikan apa yang dia bisa dan apa yang dia mampu, kita memang tidak bisa menuntut teman kita menjadi sedermawan Abu Bakar, atau Se Tegas Umar bin Khattab, Seteguh Bilal Bin Rabbah atau secerdas juru taktik Khalid bin walid mereka adalah tetap mereka, saya adalah tetap saya, alangkah tidak bijak menuntut mereka untuk menjadi seperti apa yang kita mau. Pesan seorang sahabat 'Engkau adalah pahlawan bagi dirimu sendiri dan pada masamu'
Hmm.. menemani walau tidur menurut saya memang konyol tapi berhikmah.
Terima kasih atas hikmah ini sang 'pejuang' unik
...bersambung Tentang Perjalanan Proposal #2

Menjemput keajaiban

Menjemput keajaiban,, 
2 kata yang begitu memberi misteri dengan arti yang belum pasti
Belajar dari kisah Siti Hajar yang berlari kian kemari mencari jejak air, mendaki bukit shafa - marwa demi menjawab tangisan sang putra tercinta...
Tanpa kenal lelah ia berlari... walau pun belum ada tanda jejak air yang ia temui, hmm.. dan mungkin beliau tidak tahu bahwa di sana tak akan bisa ia temukan sepercik air pun
Namun, apa yang dilakukannya?
sembari meyakinkan diri "Jika Ini perintah Allah, maka Dia pasti tidak akan menyia-nyiakan kami"
Ia terus berlari dan tetap mencari jejak air itu...
Dan.. apa yang terjadi, tiba-tiba ia temui 'zam-zam... zam-zam" air yang mengalir keluar di tengah padang pasir, bukan dari 'hasil' berlariannya mendaki bukit shafa - marwa, melainkan dari kaki sang putra 'ismail' yang    'mengais-ngais' kan kakinya ke pasir..
Subhanallah... Bisa jadi keajaiban itu muncul 'bukan dari' ikhtiar-ikhtiar kita, melainkan dari berbagai jalan yang masih tertutup keterhijaban suci Nya....
kembali meyakini bahwa posisi kita berada pada bagian usaha, ikhtiar...
dan keajaiban itu... Allah lah pemiliknya 
Pesan yang disampaikan melalui inspirator abadi " bekerjalah kamu maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin...." 
sebuah pesan yang menginspirasi kita sebagai peneladannya

Sebuah kata-kata hikmah yang cukup dalam resapannya dalam buku "Jalan Cinta Para Pejuang" Salim A Fillah
Seringkali, yang paling mencintai kita
tak menjadi yang paling kita cintai
Dan mungkin pernah
yang paling kita cintai
membuat hati kita kita bagai dirajam duri


Tulisan Smile

10 oktober 2010

First you make habit and then the habit will make you..
Itu kalimat awal yag saya sampaikan kepada temen2 pada smile (SMA 1 Sleman) edisi pertama kemarin..
Materi yang bertemakan Akhlak saya mulai dengan pernyataan di atas.
Seperti apa itu mas?
feel -> think -> word -> action -> habit -> character
Bagaimana kamu mengenali karaktermu?
Tentu saja karakter yang akan kamu munculkan tentunya tidak jauh dari kebiasaan-kebiasaan yang kamu lakukan.
Yah, memang benar bahwa kebiasaan kebiasaan kita sehari-harilah yang akan membentuk karakter kita.Kmudian dari mana kebiasaan itu muncul? kebiasaan itu muncul dari tindakan (action) kita sehari-hari yang kemudian diulang-ulang (the power of repeating), Sekarang mulailah saatnya untuk menidentifikasi kebiasaan-kebiasaan kita, merupakan kebiasaan yang baik atau yang buruk, jika memang kebiasaam kita baik maka pertahankan, tapi jika kebiasaan kita buruk maka segera block -> delete.

Karena seperti yang saya sampaikan di awal tadi kebiasaan kitalah yang akan membentuk karakter kita menjadi seperti apa.Kebiasaan yang terdiri atas perbuatan (action) kita yang terulang-ulang.
Lalu apa yang mempengarui tindakan/perbuatan kita itu?
Perbuatan perbuatan kita dipengaruhi oleh ucapan/perrkataan kita, bagaimana sebuah perkataan itu akan mengilhami langkah2 kita, maka dari itu penting untuk kita dari sekarang meminimalisir penggunaan kata-kata negatif dalam kehidupan sehari-hari.
Belum berhenti di situi, kata-kata yang kita ucapkan ternyata juga ada yang mempengaruhi, apakah itu ?
Yah, itu adalah pikiran, bagaimana sesuatu yang kita katakan berasal dari dalam pikiran kit, jadi perkataan seseorang dapat mencerminkan apa yang ada di dalam pikirannya, atau seperti apa orang tersebut
Setelah dirunut ternyata seperti itu ya, cukup panjang prosesnya.. tapi perlu diingat ada satu lagi yang dapat mengendalikan pikiran kita ? Sesuatu yang lebih luar biasa dari pikiran ? Apa itu?
Dari buku Quantum Ikhlas, bahwa pikiran kita (pikiran sadar) ternyata dapat dikendalikan/dipengaruhi/dikontrol oleh sesuatu yang luar biasa yaitu pikiran bawah sadar (Qolbu), So, mulai dari sekarang mari mulai untuk sering berkomunikasi dengan hati karena hati menyimpan potensi yang luar biasa.
Berkaitan dengan akhlak, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh temen-temen ketika bahwa akhlak menurut persepsi mereka adalah perilaku, maka saya hubungkan darimana akhlak itu dimunculkan, karena tentu saja seorang yang ingin memiliki akhlak mulia tidak bisa dengan begitu saja, tapi membutuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupannya sehari-hari, Saya berpesan kepada temen-temen dengan sebuah lagu, "AWALI DENGAN BASMALLAH, AKHIRI DENGAN ALHAMDULILLAH" semoga dengan ini menjadi awal yang baik.

Wallahu 'alam bisshowab

Semoga bermanfaat

Hikmah bambu

sebatang pohon bambu merasa sakit hari dan perih tidak tertahankan, ketika ia harus ditebang dari tempatnya yang nyaman dan rimbun di tengah teman-temannya yang lain,,, ia harus meninggalkan semuanya....
tak cukup hanya itu, kemudian tubuhnya pun dipotong-potong dan dapat dibayangkan sakit yang ia rasakan,,,
darah dan air matanya mengalir menyatu bersama goresan-goresan sabetan golok dari tuannya.....
menangislah ia , melihat tubuhnya terpotong berkeping-keping...

Namun,, beberapa waktu kemudian ia baru sadar dan merasa sangat bahagia ketika ia melihat potongan-potongan tubuhnya digunakan sebagai obor sebagai penerang di saat senja, juga digunakan sebagai pia untuk irigasi dan mengaliri sawah warga kampung....

kini ia selalu tersenyum setiap hari karena pengorbanannya yang sangat menyakitkan itu dapat memberikan manfaat yang LUAR BIASA bagi orang lain...

mari kita nikati proses ini dan Insyaallah kita akan endapatkan balasan atas apa yang kita usahakan tanpa sedikitpun terbalik.. amiin


Biji Itu


Andai Biji itu,
hanya menumbuhkan akarnya, tanpa kehendak untuk tampil dengan batang yg kokoh menggapai lagit dengan ranting dan cabangnya serta berbuah manis setiap masa,
jadilah ia bangkai,
yang layaknya memang terkubur dalam-dalam
Ketika pun dunia dipenuhi maksud baik dan hati yang berbudi, maka yang membedakan mereka adalah aksi dan amal mereka, Bumi pun menanti makhluk yang diamanahi pemakmuran ini

Ketika orang -orang menertawakan colombus yang berhasil menemukan benua amerika dengan hanya mengarungi perjalanan ke barat, colombus hanya tersenyum..
kemudian berkata ' saudara sekalian, apakah ada di antara anda yang mampu menegakkan telur ini (sambil menunjukkan telur yang berbentuk lonjong)serentak orang-orang di sekitarnya menjawab,' itu hal yang tidak mungkin'
kemudian colombus pun mengambil telur itu dan diretakkannya bagian bawah (sehingga terdapat sisi yang datar), setelah itu ia letakkan telur itu sehingga dapat berdiri tegak
Kemudian orang - orang di sekitarnya berkata ' oo, kalau begitu caranya kami pun bisa...'colombus pun tersenyum lebih lebar mendengar perkataan mereka.....

[Catatan Dalam Dekapan Ukhuwah #1]

PKM GT 2012 (AURE CUMTE)

AURE CUMTE (AUTO REPORT COMUNICATION ELECTRONIC) UNTUK MENINGKATAN PERAN SERTA DAN KONTROL ORANG TUA/WALI TERHADAP PROSES PENDIDIKAN ANAK DI SEKOLAH
Peran serta orang tua terhadap pendidikan anaknya sangat menentukan keberhasilan belajar siswa tersebut. Semakin tinggi peranserta orang tua siswa semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai siswa.  Pada beberapa sekolah di jenjang tertentu (PAUD/TK/SD) terdapat terobosan program berupa buku penghubung yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara guru (pihak sekolah) dengan wali murid. Program buku penghubung ini dapat membantu orang tua untuk turut serta memantau proses dan perkembangan anaknya di sekolah. Penggunaan buku penghubung mempunyai kendala pada akses informasi yang tidak bisa secara langsung diterima oleh orang tua siswa dan buku yang tidak disampaikan kepada wali murid menyebabkan informasi terputus, sehingga dengan semakin majunya teknologi informasi, maka perlu diadakan pengembangan system dari cara manual menjadi otomatis melalui aure cumte (auto report comunication electronic) sehingga informasi dapat disampaikan secara praktis dan mudah karena langsung melalui sms ke nomor hp wali murid. Aure Cumte (Auto Report Communication Electronic) merupakan sistem otomatis yang berfungsi untuk mengirimkan informasi melalui pesan singkat (short message service). Aure Cumte dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari jenjang TK,SD, SMP, SMA bahkan dengan beberapa pengembangan dapat diterapkan pada  jenjang perkuliahan. Aure Cumte memiliki 3 bagian, berupa bagian input data, pemroses dan output untuk mengeksekusi perintah.


download Proposal lengkapnya Klik di sini
Nuri Ardiansyah

Tentang Salim A. Fillah

Bapak dan Ibu. Saya harus menyebut beliau berdua jika kita berbincang tentang menulis. Saya yakin, jika Allah berkenan menjadikan tiap huruf yang mengalir dari jemari saya ini sebagai kebaikan, maka kebaikan itu pertama-tama akan menjadi hak mereka.
Bapak dan Ibu, dalam keterbatasan mereka, yang menyediakan untuk saya berbagai-bagai bacaan semenjak saya kecil. Saya terkenang saat saya kelas 5 SD. Ketika itu, Ibu membawa saya ke sebuah toko buku di awal tahun ajaran. Maksudnya tentu untuk berbelanja buku pelajaran dan alat tulis sebagaimana lazimnya anak lain. Karena Ibu ada kepentingan lain, beliau tinggalkan saya di toko buku dengan uang yang pas untuk membeli semua keperluan tahun ajaran baru.
Saat beliau kembali, beliau hanya bisa geleng-geleng kepala. Yang saya beli adalah buku-buku yang sama sekali tidak nyambung dengan anak kelas 5. Yang ada di keranjang belanja justru buku sejarah, biografi tokoh, filsafat, dan psikologi! Seingat saya, dari lisan Ibu hanya keluar pekik, “Masyaallah!” Dan saat sampai di rumah, Bapak saya juga hanya tertawa-tawa.
Selepas SMP, yang juga berarti selepas dari pesantren, saya baru mulai berani menyusun kata-kata. Selalu saja ada yang menyatakan kalimat-kalimat saya unik, tapi itu artinya tak baku. Tak bisa diterima. Di saat seperti itu, Bapak yang adalah guru Bahasa Indonesia di sebuah SMA selalu membesarkan hati saya. “Bahasa itu kesepakatan”, saya ingat selalu nasihat ini, “Artinya jika penyampai dan penerima telah memahaminya, maka bahasa itu baik dan benar.”
Sebenarnya cita-cita saya ketika kecil klise dan muluk. “Menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama.” Di SMA saya sadar, ada peran yang harus saya ambil secara spesifik kalau ingin betul-betul berguna. Dan saya lihat—selain kesibukan berorganisasi yang membuat saya jarang menatap mentari dari rumah—salah satu yang luas jangkauan manfaatnya adalah menulis.
Selama SMA itu, saya ingat, cukup banyak tulisan yang saya hasilkan, alhamdulillah. Saya ikuti aneka lomba kepenulisan. Ada lomba karya tulis ilmiah, penulisan artikel lepas, lomba esai, lomba cerpen—termasuk LMCPI-nya Annida—sayembara novel, dan lainnya. Hampir setiap informasi lomba yang datang ke sekolah, saya coba untuk mengikutinya. Dan alhamdulillah, sampai sekarang belum pernah ada yang menang sama sekali!

Tiga Bulan Tidak Mampu Memandang Wajah Suami

Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.
Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.
Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.
Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.
Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.
Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama
Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.

Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”. Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”. Sang istri pun bad rest di rumah sakit.

Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”. “Haah, pergi?”. Kata sang istri. “Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.

Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.

Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.

Dan subhanallah …

Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.

Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.

Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.

Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

(Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya)

[sumber: www.seorangayah.wordpress.com]

Koruptor Masuk Surga?

Seorang anggota dewan yang dikenal sebagai tokoh parpol diketahui sedang berada dalam surga meskipun tokoh tersebut pada saat di dunia dikenal sebagai koruptor. Tiba-tiba ada salah seorang penghuni di surga yang tahu dan bertanya kepadanya karena kebetulan dulu konstituennya di parpol.
“Wah selamat pak, meskipun dulu bapak di dunia termasuk koruptor kelas kakap tapi akhirnya bisa masuk surga juga ya”
Di jawab oleh koruptor tersebut:
“Jangan gitu ah, saya cuma studi banding aja kok di surga ini meneruskan pekerjaan saya dulu yang sering studi banding ke mana saat di dunia.”
"Ooo, masa sih pak"

(oleh-oleh dari seorang dosen)

Karena Cinta

cinta itu cahaya sanubari
kurniaan Tuhan fitrah insani
dan di mana terciptalah cinta
di situ rindu bermula

cinta itu tak pernah meminta
tetapi memberi sepenuh rela
rasa bahagia biarpun sengsara
berkorban segala-gala

semua kerana cinta
yang pahit manis di rasa
menghibur nestapa
merawat duka
damai di jiwa
terpadamlah api benci permusuhan
terjalinlah kasih sayang begitulah cinta
yang diidamkan tanpa nafsu yang mencemarkan

dan jangan kita pula
kerana bercinta kita pun leka
dan jangan pula kerana bercinta
tergadai semua maruah agama

cinta yang sejati
hanya cintakan illahi
cinta ayah bonda
tulus suci selamanya
cintakan saudara

hanya sementara
serta sesama insan
suburkan dengan ketakwaan..

Album : Kerana Cinta
Munsyid : In-Team, Mestica
http://liriknasyid.com

Setiap Kejadian Ada Masanya

Ibarat Matahari yang terbit dari timur, akan tiba masanya ia tenggelam di ufuk barat
Begitu pula dengan kehidupan, ia mengalir dari masa lahir sampai akhirnya kembali menemui ketentuannya, yaitu Kembalinya ruh kepada pencipta-Nya
Tak pelak dalam menjalani kehidupan manusia, ada senag ada susah
Kesenangan yang datangpun tak akan selamanya
Bak selepas masa sedih yang akan segera tergantikan dengan senang
sehingga ketika dalam masa senang jangan lupa daratan...
Setia menggunakan kesempatan untuk kebaikan
Setiap kejadian ada masanya, yg semuanya telah tertulis rapi di lauful mahfudz

#Serial Pembelajar

Ada seseorang yang mempunyai cita-cita besar untuk Memperbaiki dan merubah dunia, dan ia pun ingin mengubahnya
hari demi hari ia lalui, Namun Dunia tak juga berubah
Kemudian Ia merenung dan memutuskan untuk mengecilkan skala targetnya, dengan tersenyum kemudian ia menagatakan, 'Ya, Baiklah sekarang bukan dunia tapi aku hanya ingin mengubah negeri ku'hari demi hari pun berlalu, Namun Negerinya tak kunjung berubah seperti yang ia inginkan
Kembali ia merenung dan ia memutuskan untuk memperkecil lagi skala targetnya, 'kali ini ia memtuskan untuk mengubah lingkungan sekitarnya' -> Yes, I do Agree (gumamnya di dalam hati )Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, Namun lingkungan sekitarnya msih tetap sama dan tak berubah barang sedikitpunIa mulai kecewa, terlihat dari raut wajahnya..
kembali ia melakukan perenungan (*yang menjadi kebiasaan ketika ia sedang berfikir)Dan Ia pun mengubah targetnya lagi menjadi lebih kecil, Yaitu Mengubah keluarganya..
Setiap hari ia upayakan terus menerus, Namun apa yang ia temui?Keluarganya pun sama seperti lingkungan sekitar, negerinya dan dunia -> ia pun enggan untuk berubah
(*kembali ia melakukan perenungan)dan akhirnya ia putuskan untuk mengubah dirinya sendiri
Namun, ia baru menyadari bahwa usianya kini telah senja dan belum ada hasil yang ia capai dari impian besarnya 'mengubah dunia', ia mulai menyesal dan berpikir seharusnya aku ubah diriku sendiri terlebih dahuluNamun, apa hendak dikata, usianya sudah senja dan Sang Khalik pun memanggilnya tak lama setelah itu
Apa hikmah yang bisa kita ambil?


#Serial Pembelajar, 'Menjadi pembelajar sejati' seperti yang ditanamkan saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus itu

Istilah - Istilah Dalam HPEQ Project

Bagi anda yang sedang sama- sama berjuang di HPEQ Project ada istilah-istilah 'asing' yang belum familiar selama ini berikut beberapa Istilah yang ditemui dalam Hpeq Project :
1. CPCU : Central Project Coordination Unit
2. TOR    : Term Of Reference
3. NOL    : No Objection Letter
4. HPEQ  : Health Profesional Education Quality (atau dalam bahasa indonesianya "Program Hibah Kompetisi  Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter disingkat (PHK PKPD)
5. WB      : World Bank (Bank Dunia)
6. KPA    : Kuasa Pengguna Anggaran
7. Bidding Document : Dokumen Pengadaan
8. Procurement Plan  : Perencanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
9. KAK   : Kerangka Acuan Kerja
10. BER   : Bidding Evaluation Report
11. Post Review  : Tahapan pengadaan barang dan jasa yang tidak memerlukan persetujuan (NOL WB) kecuali Procurement Plan nya, Pengadaan Barang dan Jasa dikatakan Post Review jika HPS (harga perkiraan sendiri) kurang dari $50.000/ paket
12. Prior Review : Tahapan pengadaan barang dan jasa yang  memerlukan persetujuan (NOL WB), Pengadaan Barang dan Jasa dikatakan Post Review jika HPS (harga perkiraan sendiri) kurang dari $100.000/ paket
13. First Prior  : Pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan First Prior jika HPS lebih besar atau sama dengan $50.000 dan kurang dari $ 100.000
14. National Shopping (NCB): Pengadaan yang dilakukan dengan sekurang-kurangnya mengundang 3 (tiga) rekanan yang memiliki kualifikasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan barang / jasa yang dilelangkan. (HPS< $50.000)
15. International Competitive bidding (ICB) : Pelelangan umum internasional, dilakukan dengan cara mengumumkan di surat kabar nasional dan dgMarket. (HPS lebih besar atau sama dengan $ 200.000)
16. PIU : Project Implementation Unit / Task Force adalah pelaksana unit harian dalam PHK PKPD

Jalan Pulangku

Melihat fenomena akhir zaman dan masa muda yang senantiasa tidak menentu,
merasa bersyukur bahwa ditunjukkan menuju jalan pulang ku
Ya Rabb Sesungguhnya milik-Mu lah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi
Tak pantas bagi kami menyobongkan diri berjalan di atas bumi-Mu
Tak pantas bagi kami merasa paling hebat, sedang kami masih bergantung pada Oksigen-Mu
Tak pantas bagi kami paling berilmu, sedang ilmu-Mu tak ada bandingnya
Tak pantas bagi kami merasa aman dari maut, sedang ia sangat dekat dengan kami
Kala itu Engkau izinkan hamba berangkat menuju dunia ini
Dan kini Hamba mantap melangkah di jalan ini
Tuntunlah hambamu ini menuju jalan pulang yang Engkau Ridhoi 
Nuri Ardiansyah
17 Januari 2012
Unic. Jalan Pulangku

Tundukku malu didepanMu
kernaku insan berdosa
kuadukan sesalanku 
apakah kan Kau terima

kesunyian ini sedarkan diriku yang lena
tinggalkan semalam yang nanah
lantas meratap hina kan ku pada sempurnaMu
terpaut aku tak berpaling

ku bersyukur hanya padaMu tuhan 
kau temukan laluan bermula
Dan cintaMu bagai air di tandus sahara yang melepaskan dahaga

suburkan cahaya menerangi langkahku
semaikan segala hiasan indah cintaMu

ku bersyukur hanya padaMu tuhan 
kau tunjukkan laluan ku pulang
Dan cintaMu bagai air di tandus sahara yang melepaskan dahaga

ku mohon kau tenangkan gusar hatiku yang rawan
bimbang Kau singkirkan taubatku
kurayu Kau hulurkan keampunanMu padaku
kelakku zalimi diriku

Janjiku padaMu abdikan seluruh jiwa
sehingga masanya kau seru hujung nyawaku(x2)

ku bersyukur hanya padaMu tuhan 
kau tunjukkan laluan ku pulang
Dan cintaMu bagai air di tandus sahara yang melepaskan dahaga

Tak jemu dimanakah hentinya rayuan taubatku padaMu....

download Nasyid


Serial Kepahlawanan #1

Bagimu sahabat-sahabatku yang telah ikut ‘berjuang’
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar (Ali Imran :104)
Kalau bukan dirimu siapa lagi teman?
Orang mungkin akan mengira kita orang yang tidak punya kerjaan, atau bahkan berpandangan bahwa kita mengharapkan imbalan/pujian dari ‘kerja-kerja’ kita..
Ada yang berkomentar, “mas jangan-jangan ini program yang mencari-cari jamaah seperti di TV-TV itu”, ada lagi yang berkomentar dalam hati “ga punya kerjaan yang lain kali ya, mau-maunya ngurusi orang lain’, ada lagi komentar lucu “ hati-hati radikalisme lho”, komentar terakhir ini yang sering membuat saya tersenyum karena komentarnya sangat ‘tidak nyambung’
Orang lain memang mempunyai hak untuk berkomentar terhadap apa yang kita lakukan, Namun Sahabat, ada hal yang lebih ‘penting’daripada menanggapi komentar tersebut, bahwa banyak saudara kita yang membutuhkan ‘kerja-kerja’kita semua, bukan men’janji’kan tapi mengusahakan dan memberi bukti di hari nanti. Di balik semua usaha kerja kita, untukmu sahabatku  yang rela mengorbankan waktu, tenaga, ‘harta’ yang sebenarnya aku tahu betul  ‘harta’ kita masih ‘pas-pas’an,he..
meminjam kata-kata dari Sayyid Qutb " 
 "Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan tetapi, orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar."

Berikut ada Hadiah untukmu Sahabatku

Nama para pahlawan mukmin sejati senantiasa harum sepanjang sejarah. Akan tetapi, hanya sedikit orang yang mengetahui berapa besar pajak yang telah mereka bayar untuk keharuman itu. Masyarakat manusia pada umumnya selalu mempunyai dua sikap terhadap keharuman itu. Pertama, mereka biasanya akan mengagumi para pahlawan itu, bahkan terkadang sampai pada tingkat pendewaan. Kedua, mereka akan merasa kasihan kepada para pahlawan tersebut, karena mereka tidak sempat menikmati hidup secara wajar. Yang kedua ini biasanya datang dari keluarga dekat sang pahlawan.