catatan Si 'Kuda'


Nuri Ardiansyah
Ibarat seekor kuda, secara normalnyaia kencang berlari dan tenaganya luar biasa, sehingga tidah heran jika di zaman dahulu kuda menjadi alat transportasi yang penting.
Sebuah cerita, ada seekor kuda yang baru saja lahir dan memiliki 4 kaki penopang. Jika ingin dapat lari dengan CEPAT, maka keempat kaki tersebut harus bekerja sama dan sama kuatnya untuk menanggung beban si kuda ini. Keempat kaki ini mempunyai AMANAH masing-masing, ada yang diAMANAHkan untuk menopang tubuh bagian kanan depan, kiri depan, bagian kanan belakang dan bagian kiri belakang. Masing-masing mempunyai fungsi sendiri karena keempat kaki ini saling menguatkan.
Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“(Sikap) seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan bangunan, satu sama lain saling menguatkan” (HR Bukhari dan Muslim).


Ketika baru lahir, kekuatan 4 kaki ini tentu saja belum cukup kuat untuk menopang beban tubuh si kuda, sehingga ketika berdiri, sesekali ia terjatuh..
Ketika lahir, Kekuatan dari 4 kaki inipun hampir sama, dan kalaupun ada yang lebih kuat (misal sisi kanan lebih dominan dari sisi kiri), itu pun tidak terlalu besar perbedaannya.
Agar dapat lebih kuat, maka keempat kaki kuda ini harus berlatih dan berproses bersama agar kekuatannya mampu untuk menopang beban tubuh si kuda dan dapat berlari sekencang mungkin. Proses memperkuat kaki ini tentu tidak mudah, banyak hal yang harus dikorbankan untuknya, kenyamanan, waktu, tenaga harus dicurahkan untuk berproses.
Namun, apa jadinya bila ada diantara 4 kaki ini yang ‘lambat’ atau bahkan tidak mau untuk berproses/berjuang memperkuat diri? (baca: ada bagian yg merasa berat untuk melangkah/berlatih),
Ada beberapa kemungkinan :
Kuda itu tetap bisa berjalan, namun sulit berlari karena salah satu kakinya tidak mampu berfungsi dengan baik.
Kudai itu dipaksa untuk berlari, namun akhirnya tulang kakinya patah, karena terlalu berat menahan beban
Semua kakinya menjadi tertular berat melangkah dan akhirnya kuda itu pun lumpuh.
Tentunya, hal tersebut tidak boleh terjadi dalam kehidupan kita.
Lalu, darimanakan proses itu harus dimulai? Proses ini HARUS dimulai dari masing-masing kaki itu sendiri, karena firman allah :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS 13:11)
Wallahu’alam Bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar