Dentuman, Gelombang I, 2 dan 3

Dentuman dalam konsep gelombang ini merupakan kondisi dimana sesuatu yg padat mengenai benda cair pertama kali, dentuman terasa oleh sekitar tempat dimana ia terjadi, namun belum bisa terasa sampai jarak yang lebih jauh dari tempatnya.
Bagaimana kita bisa melihat ke belakang terdapat kisah monumental dimana Muhammad (seorang yang al-amin), mendapatkan wahyu pertama dan diangkat menjadi seorang Rasul(-red Dentuman). selanjutnya siapakah orang2 yang mengikuti di awal dakwahnya? (Dentuman pertama ini) berhasil  menarik beberapa shahabat, berikut ini kisahnya
Setelah adanya wahyu, surat Al-Muddatsir: 1-7, yang artinya:
“ Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah. (Al-Mudatsir 74: 1-7)”
Dengan turunnya surat Al-Muddatsir ini, mulailah Rasulullah berdakwah. Mula-mula ia melakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat, pengasuh dan budaknya. Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam.
Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Baru kemudian diikuti oleh Zaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh Muhammad sejak ibunya masih hidup.
Inilah fase Dentuman yang berhasil menarik orang-orang di sekitar Rasulullah
Fase selanjutnya adalah Gelombang pertama, merupakan efek dari dentuman yang mulai terasa pada range lebih jauh dari pusat dentuman disebabkan oleh ‘pergerakan’ di sekitar dentuman.
Abu Bakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah. Dari dakwah yang masih rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam. Sedangkan menurut sejarah Islam, putri Abu Bakar yaitu Aisyah adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam.


Dakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang, maka turunlah surat (Asy-Syu’ara, 26:214) dan (Al-Hijr ayat 15:94-95)  yang memerintahkan untuk berdakwah secara terang-terangan.
Muhammad mulai terbuka menjalankan dakwah secara terang-terangan. Mula-mula ia mengundang kerabat karibnya bangsa Quraisy dalam sebuah jamuan
Muhammad mulai merasa perlu mencari sebuah tempat bagi para pemeluk Islam dapat berkumpul bersama. Di tempat itu akan diajarkan kepada mereka tentang prinsip-prinsip Islam, membacakan ayat-ayat Al-Qur'an, menerangkan makna dan kandungannya, menjelaskan hukum-hukumnya dan mengajak mereka untuk melaksanakan dan mempraktikkannya. Pada akhirnya Muhammad memilih sebuah rumah di bukit Shafa milik Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Semua kegiatan itu dilakukan secara rahasia tanpa sepengetahuan siapa pun dari kalangan orang-orang kafir.
Rumah Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam ini merupakan Madrasah pertama sepanjang sejarah Islam, tempat ilmu pengetahuan dan amal saleh diajarkan secara terpadu oleh sang guru pertama, yaitu Muhammad Rasulallah. Ia sendiri yang mengajar dan mengawasi proses pendidikan disana.

Fase selanjutnya adalah gelombang kedua yang ditandai dengan hijrahnya Rasulullah ke Madinah, ‘menyeleksi’ pengikutnya yang setia (muhajirin) yang mau meninggalkan semua yang ia punya di makkah untuk mengikuti Rasulullah, sehingga dalam kondisi ini para pengikutnya sudah clear dengan keimanan mereka, setia kepada Rasulullah, selain itu ada pula kaum anshor yang telah sepenuh hati menerima rasulullah dan kaum muhajirin dari makkah (-red menyatukan barisan)

Dengan begitu Rasulullah saat ini telah memiliki ‘wilayah teritorial’ dan bisa mulai membangun system pemerintahan, masyarakat islami serta pergerakan sesuai dengan visi awal perjuangan. Gelombang kedua ini langsung di bawah komando Rasulullah SAW, efeknya mulai menyebar luas ke berbagai penjuru sesuai tahapan-tahapannya. Hasilnya? Luaarr Biasa…

Fase ini islam sudah terlihat ‘membahayakan’ sehingga pada masa ini banyak serangan yang dtujukan kepada kaum muslimin, bertahan---bertahan—sampai akhirnya menyerang (3N -> Ngalah---Ngalih (pindah)-àNgamuk) J

Gelombang ketiga dimulai oleh wafatnya rasul dan digantikan oleh khalifah sebagai pemimpinnya (Abu Bakr, Umar bin Khattab, dst) beliau adalah ‘murid’ yang dididik langsung oleh rasulullah dan mampu melanjutnya perjuangan tanpa dipimpin langsung oleh Rasulullah  dalam gelombang ketiga sampai ke seluruh penjuru dunia, dan seperti kita fahami bahwa efek gelombang semakin jauh dari pusat dentuman akan semakin besar energi dan efeknya, sehingga kita lihat Islam dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia, Luarrr Biasa….



Salam
Nuri Ardiansyah
Ketua DPK BKPRMI Sleman 2014-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar