ILMU DALAM PERSPEKTIF ISLAM

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 
(QS. Al Mujaadilah : 11)

Sejak akhir abad ke-20 hingga kita memasuki millenium ketiga, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) didominasi dan dikuasai oleh dunia barat (Eropa dan Amerika Utara), India, serta negara-negara Asia Timur seperti Jepang, China, dll.
Negara-negara Islam yang pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan (Irak, Iran, dll) menjadi jauh ketinggalan begitu pula negara-negara Islam di Afrika dan Asia lainnya (Indonesia, Malaysia, dll).

Melihat fenomena di atas, sebenarnya bagaimana pandangan Islam terhadap ilmu?
Ilmu berasal dari kata “ilm” yang berarti pengetahuan yang mendalam, atau pengetahuan tentang hakikat sesuatu. Dalam Islam, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban. Hal ini telah disabdakan oleh Rasulallah SAW yang berbunyi :
“Mencari ilmu itu wajib untuk setiap muslim.” ( HR. Ahmad dan Ibnu Majah ).

Biar kita gak salah jalan, kita harus tahu mana ilmu yang wajib n yang gak wajib, alias ilmu yang boleh n ndak boleh dipelajari. Klo gitu kita harus tahu klasifikasi ilmu dong? So guys, nich dia klasifikasi dari ilmu :
1. Ilmu yang diwajibkan untuk tiap Individu ( Wajib ‘Ain ), mencakup :
a. Ilmu pengetahuan tentang Keimanan ( Rukun Iman ).
b. Ilmu pengetahuan tentang Syariat Islam, seperti : Sholat, Wudhu, Puasa, dll.
c. Ilmu pengetahuan tentang halal / haram, seperti : hokum Riba, Daging Babi, dll.
d. Ilmu Muamalah, seperti : Jual beli, Pemerintahan, dll.

2. Ilmu yang Fardhu Kifayah, yaitu ilmu yang apabila sekelompok orang sudah menguasai, maka yang lain tidak dituntut untuk mempelajarinya. 
Contoh : Ilmu Kedokteran, Pertanian, Kehutanan, dll.

3. Ilmu yang tercela, artinya ilmu yang membawa kemudharatan bagi orang yang memilikinya maupun bagi orang lain. 
Contoh dari ilmu jenis ini adalah ilmu sihir, santet, pellet, peramal, dll.


sabda Rasulullah SAW : 
“Manakala suatu kelompok duduk bersama, seraya berdzikir kepada Allah SWT, niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, dan mereka pun akan diliputi rahmat, dan Allah akan menyebut mereka di antara siapa saja yang berada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)



Emangnya kenapa kok kita wajib cari ilmu segala ? Ya, karena menuntut ilmu mempunyai banyak keutamaan, diantaranya :
1. Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu (QS. Al–Mujadalah:11)
2. Akan dimudahkan jalan ke Syurga ( HR. Abu Dawud dan At – Tirmidzi )
3. Kesaksian Allah terhadap orang yang berilmu
4. Keridhoan malaikat atas orang yang berilmu
5. Ketakutan Syetan pada orang yang berilmu
6. Pahala dari ilmu yang bermanfaat akan senantiasa mengalir hingga hari kiamat.

Eiiits…tapi jangan langsung main slonong aja ya! Klo masuk rumah aja ada aturannya harus ketok pintu & salam dulu, maka cari ilmu pun ada aturan mainnya (ADAB) yaitu :
1. Semangat dalam mencari Ilmu
2. Hormat pada guru
3. Sabar
4. Tidak pernah puas
5. Niat yang tulus ( hanya mencari ridho Allah or Mardhotillah ), 
6. dll

Nah, sekarang udah pada tau kan keutamaan orang BERILMU. Klo kita berilmu insyaAllah kita nggak akan tersesat deh…. So, ayo semangat tuk cari ILMU! CHAYO!!!! 
Bonus cerita….
Bener gak seeh, kalo orang islam dulunya lebih pinter duluan??
Wah…dibilangin kagak percaya neeh. Menurut Prof. Dosan, seorang sejarawan nonmuslim, sebenarnya peradaban Eropa bahkan peradaban Barat umumnya, semuanya mengambil dari peradaban kaum muslim. Lalu darimana sumber ilmu pengetahuan yang didapat kaum muslim saat itu? Yup, tidak lain adalah…(jreng..) dari ayat-ayat AlQuran yang menyerukan tentang ilmu pengetahuan.
Islam juga punya tokoh-tokoh ilmuwan yang gak kalah keren lho…Yang paling terkenal Ibnu Sina (Avicena) telah menemukan sistem peredaran darah pada manusia 600 tahun sebelum Wihel Harfey. Gak kurang dari 100 buku dalam bidang kedokteran telah beliau tulis, yang paling terkenal salah satunya Al-Qanun. Terus tokoh laen, misalnya Imam Al-ghazali, beliau ahli dalam bidang psikologi, bukunya yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin. 
Sebenernya masih banyak juga tokoh-tokoh lain, seperti Al Khawarizmi, tokoh yang ahli dalam bidang Aljabar (bukunya: Al Jabr wal Muqabala), trus nama beliau juga dipakai untuk nama salah salah satu ilmu yaitu algoritma (yang digunakan untuk menunjang ilmu pemrograman dalam komputer)
Nah..sekarang percaya kan, kalo sebenere orang islam itu pinter-pinter, so, kita buktikan lagi bahwa kita bakalan jadi orang islam yang pinter dan bermanfaat, amin…




Maroji’ / Referensi :

a. Panduan MAI, IQRA’ Club, Jakarta.

b. Menggali Dasar – Dasar Islam, Panduan AAI FTP UGM 2001



Buku Materi P2KSM SMUN 6 Jogja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar